Kehidupan bermasyarakat selalu menimbulkan hubungan antar manusia dalam lingkungan kehidupan tertentu, alias interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan merasa dirinya manusia jika berhubungan dengan manusia lain.
Mengapa demikian? Karena itu setiap manusia memerlukan manusia lain untuk berinteraksi dan saling memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dipenuhinya sendiri.
Apa itu interaksi sosial?
Menurut Gillin dan Gillin, interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis, menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, dan antar individu dengan kelompok. Proses hubungan sosial dapat terjadi secara langsung bertatap muka atau tidak langsung dengan menggunakan media, seperti telepon, televisi, radio, surat menyurat dan lain-lain.
Syarat-syarat
Apa saja persyaratan terjadinya interaksi sosial? Nah, interaksi sosial terjadi bila memenuhi dua persyaratan, yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi, seperti Anda lihat pada uraian berikut ini:
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antar dua orang atau lebih, baik secara fisik, seperti bersalaman maupun ketika sedang menulis atau membaca sms dari orang lain, berarti sudah terjadi kontak sosial.
Berdasarkan proses berlangsungnya, antara lain:
- Kontak Primer, terjadi secara langsung bertatapan muka, baik bersentuhan secara fisik maupun tidak misalnya bersalaman, tersenyum, berbicara, bahasa isyarat dan lain-lain.
- Kontak Sekunder, terjadi secara tidak langsung, tapi melalui media seperti televisi,telepon, surat, dan lain-lain.
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat, antara lain:
- Kontak antar individu, misalnya kontak antar mahasiswa, kontak antar dosen. kontak perawat dengan pasien.
- Kontak antar kelompok, contohnya pertandingan sepak bola, futsal, cerdas cermat, tarik tambang, antara polisi dengan demonstran.
- Kontak antar individu dengan kelompok, misalnya; antara dosen dengan mahasiswa dalam pembelajaran, ustad penceramah dengansantri dalam pesantren ramadhan atau wirid remaja.
2. Komunikasi
Anda sudah sering mendengar kata komunikasi. Apa itu komunikasi? Nah, komunikasi adalah tanggapan atau respon seseorang terhadap tindakan tertentu dari orang lain. Jadi, komunikasi terjadi setelah adanya kontak sosial.
Namun tidak semua kontak sosial berlanjut pada komunikasi. Misalnya dokter tersenyum pada pasien ketika berpapasan di jalan, tetapi pasien tidak menanggapi, ini berarti kontak sosial terjadi tapi tidak berlanjut pada komunikasi.
Komunikasi bisa terjadi secara positif dan negatif. Komunikasi positif jika komunikasi menghasilkan kerjasama. Komunikasi negatif bila seseorang berkomunikasi dengan orang lain menimbulkan pertentangan atau permusuhan.
Ciri-Ciri
Dalam kehidupan sehari-hari dapat Anda amati bahwa ciri-ciri interaksi sosial itu antara lain:
- Ada pelaku lebih dari satu orang,
- Ada komunikasi antar
- pelaku, baik secara lisan, tulisan, atau dengan isyarat.
- Ada tujuan tertentu, baik tujuannya sama ataupun berbeda.
- Ada dimensi waktu, masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Bentuk Interaksi Sosial
Bagaimana bentuk interaksi atau hubungan sosial itu?
Hubungan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yakni proses yang asosiatif yang bersifat positif atau baik dan disosiatif yang bersifat negatif atau buruk.
1. Hubungan Asosiatif
Hubungan asosiatif, antara lain:
# Kerjasama
Kerja sama minimal oleh dua orang untuk mencapai tujuan bersama. Keduanya saling memahami kelebihan dan kelemahan masing-masing dan saling membantu sehingga terjalin sinergi. Ancaman dari luar dijadikan tantangan untuk lebih maju dan eksis.
Bentuk Kerjasama
Apa saja bentuk kerjasama itu? Berikut ini Anda akan dipaparkan berbagai bentuk kerjasama, antara lain:
- Kerukunan, kerjasama yang sederhana, dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. Misalnya tolong menolong ketika panen padi, gotong royong membangun mesjid, membersihkan jalan, dan kerja sama menolong korban bencana.
- Bargaining, kerjasama melalui proses tawar- menawar dan kompromi atau negosiasi antara dua pihak atau lebih. Contohnya jual beli, tukar guling tanah dan bangunan, tukar tambah kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
- Join Venture; Kerjasama antara beberapa perusahaan besar, baik dalam negeri saja atau antar negara untuk mengerjakan satu proyek, seperti dalam eksplorasi dan eksploitasi barang tambang, pembangunan jaringan listrik, jalan layang dan lain-lain. Contohnya kerja sama antara Exon Mobil dengan Pertamina dalam mengolah proyek penambangan minyak di blok Cepu.
- Kooptasi, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan, baik secara politik maupun secara sosial ekonomi, agar tidak terjadi krisis dan perpecahan dalam sebuah organisasi atau lembaga. Misalnya persetujuan penerapan hukum Islam di Aceh untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa.
- Koalisi, menggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan idiologi, visi dan misi untuk menarik keuntungan dan kemenangan. Misalnya, partai Demokrat, berkoalisi dengan PKS, PAN, PKB, dalam pemilu presiden tahun 2009.
# Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses untuk saling menyesuaikan diri. Akomodasi menunjukkan pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan untuk mencapai kestabilan tanpa menghancurkan.
Apa saja bentuk-bentuk akomodasi itu? Akomodasi pada umumnya dapat berbentuk :
- Arbitrasi adalah upaya untuk meredakan ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga yang mempunyai kewenangan, mampu, dan netral. Contohnya penyelesaian perselisihan buruh dengan pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga Kerja.
- Ajukasi merupakan bentuk penyelesaian perkara di pengadilan oleh lembaga negara melalui perundang-undangan yang berlaku. Misalnya penyelesaian kasus sengketa lahan di pengadilan.
- Toleransi dilandasi sikap saling menghormati kepentingan sesama sehingga perselisihan dapat dicegah. Toleransi timbul karena adanya kesadaran dari dalam diri masing-masing. Misalnya toleransi antar umat beragama, antar suku, dan daerah di Indonesia.
- Stalemate adalah perselisihan yang terhenti pada tingkat tertentu, tidak bergerak kearah perdamaian dan tidak pula bergerak kearah peperangan. Hal ini terjadi karena masing-masing punya pendirian yang berbeda atau mereka menyadari bahwa mereka sama-sama kuat. Contoh perselisihan RRC dengan Taiwan.
- Mediasi adalah penyelesaian perselisihan dengan melibatkan pihak ketiga yang dipercaya oleh pihak yang bertikai karena dianggap netral dan mampu memfasilitasi penyelesaian masalah. Misalnya penyelesaian perbedaan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah RI oleh Swedia.
- Koersi adalah bentuk akomodasi karena paksaan, baik secara fisik maupun psikologis, terjadi bila satu pihak berada pada posisi yang lemah. Misalnya majikan memperkerjakan buruh dengan sewenang-wenang, gaji rendah tapi karyawan tetap bekerja dan tidak bisa protes karena takut dipecat.
- Kompromi adalah pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutannya. Karyawan menuntut gaji sesuai dengan upah minimum regional, pemberian asuransi, uang transportasi dan tunjangan hari raya satu kali gaji.
- Kompromi misalnya gaji sesuai dengan UMR ditambah uang makan siang dan asuransi, THR setengah gaji, transpor ditiadakan.
- Konsiliasi adalah mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan bersama. Contoh pertemuan konsultasi antara pengusaha angkutan kota dengan DLLAJR tentang jalur angkot dalam pusat kota.
# Asimilasi
Masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda suku, agama dan asal, saling bergaul secara interaktif dalam waktu yang lama. Akibat asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru.
Apa contohnya? Contohnya adalah penduduk yang tinggal di komplek perumahan yang terdiri dari bermacam suku dan daerah asal. Asimilasi terlihat dalam berbahasa lisan, acara arisan, acara kematian, berpakaian, dan lain-lain.
Bagaimana terjadinya asimilasi?
Asimilasi terjadi apabila, antara lain:
- Ada kelompok manusia yang berbeda kebudayaan dan daerah asal yang berinteraksi pada suatu wilayah.
- Sebagai anggota kelompok masyarakat mereka saling bergaul secara intensif, langsung, dan terjadi dalam waktu yang lama.
- Masing-masing kelompok itu saling menyesuaikan diri.
Nah, kalau Anda sudah memahami bagaimana terjadinya asimilasi. Sekarang timbul pertanyaan apa yang mendorong terjadinya asimilasi?
Faktor yang mendorong terjadinya asimilasi adalah:
- Adanya toleransi di antara mereka.
- Sikap terbuka terhadap hal-hal yang baru.
- Perkawinan antar suku.
- Adanya penghargaan terhadap suku, bangsa, dan kebudayaan yang majemuk,.
- Adanya kemiripan unsur-unsur kebudayaan mereka.
- Adanya kepentingan bersama terhadap gangguan atau ancaman dari pihak luar.
Disamping faktor pendorong, kita juga mengenal faktor penghambat terjadinya asimililasi. Apa saja faktor penghambat itu?
Adapun faktor penghambat itu adalah:
- Adanya prasangka yang negatif yang berlebihan terhadap kelompok atau kebudayaan.
- Adanya perbedaan latar belakang yang terlalu ekstrim di antara kelompok masyarakat dan kebudayaan.
- Sikap tertutup yang berlebihan karena kepercayaan dan tradisional.
- Sikap superior bahwa kebudayaan kita yang lebih baik dan lebih unggul dari kebudayaan lain, dan yang lain itu salah.
# Akulturasi
Akulturasi adalah masuknya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan sendiri, namun masih tampak dan tidak hilang.
Contohnya model bangunan di berbagai daerah yang bergaya Erofa dan Timur Tengah namun ciri daerah seperti ciri khas Minangkbau, Jawa, dan Batak masih terlihat. Misalnya pada gonjong rumah gadang di Sumatera Barat.
2. Hubungan Disosiatif
Nah, setelah memahami bentuk-bentuk dari hubungan asosiatif, selanjutnya pahami bentuk dari hubungan disosiatif, antara lain:
# Persaingan atau Kompetisi
Anda sudah sering mendengar istilah kompetisi atau persaingan. Apa sesungguhnya persaingan itu? Persaingan adalah usaha kelompok manusia untuk mencapai sesuatu yang lebih dari pada yang lainnya
Mengapa persaingan terjadi? Terjadinya persaingan biasanya didorong oleh beberapa hal:
- Mendapatkan status social
- Mendapatkan
- Kekuasaan
- Mendapatkan nama baik, pemenang atau juara
- Mendapatkan kekayaan.
Tipe Persaingan
Apa saja tipe persaingan itu? Kita mengenal ada persaingan pribadidan ada persaingan kelompok, untuk lebih jelasnya ikutilah paparanberikut ini.
#Persaingan Pribadi
Persaingan pribadi adalah usaha seseorang bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya usaha Anda sebagai seorang mahasiswa untuk menjadi juara, usaha seseorang untuk menjadi pimpinan partai, dan organisasi. Namun perlu Anda ingat bahwa persaingan harus dilakukan secara sehat, sportif dan jujur.
Dengan demikian yang kalah bisa menerima kekalahannya dan yang menang mendapat dukungan dari pihak semua pihak. Apabila persaingan dilakukan secara tidak sehat, dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan, sehingga hubungan sosial menjadi tidak harmonis.
# Persaingan Kelompok
Persaingan kelompok adalah usaha dan kegiatan kelompok untuk lebih maju dibandingkan kelompok lain.
Persaingan tentunya memberikan dampak, baik positif maupun negatif. Apa dampak persaingan itu?
Dampak persaingan antara lain:
- Timbulnya solidaritas kelompok sehingga rasa kesetia kawanan lebih meningkat.
- Timbulnya perubahan sikap, baik positif maupun negatif.
- Terjadinya kerusakkan harta benda bahkan nyawa bila terjadi bentrok atau pertentangan fisik.
- Terjadi negosiasi dan perdamaian antara pihak yang bertikai.
# Kontravensi
Apa itu kontravensi? Kontravensi adalah hubungan sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian tentang diri sendiri, perasaan tidak suka, keraguan bahkan kebencian yang disembunyikan.
Apa saja bentuk-bentuk kontravensi itu? Berikut ini akan dijelaskan bentuk dan tipe kontravensi.
Bentuk-bentuk dari kontravensi, antara lain:
- Kontravensi intensif, seperti menghasut dan desas-desus untuk mengecewakan orang.
- Kontravensi rahasia, seperti berkhianat, dan membuka rahasia di depan umum.
- Kontravensi taktis, seperti provokasi, intimidasi, dan membingungkan lawan.
- Kontravensi umum, misalnya membuat kekecewaan dan Kekerasan.
- Kontravensi sederhana, misalnya memfitnah, mencaci maki dan sebagainya.
Tipe- tipe Kontravensi
- Kontravensi jenis kelamin, misalnya perbedaan pendapat antara laki-laki dan perempuan.
- Kontravensi parlementer, misalnya masalah minoritas dan Mayoritas.
- Kontravensi generasi, misalnya perbedaan pendapat antara generasi muda dengan generasi tua.
# Pertentangan atau Konflik
Pertentangan atau konflik sering terjadi kapan saja dan dimana saja. Apa itu pertentangan? Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok menantang pihak lawan dengan ancaman atau dengan kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.
Hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadinya pertentangan? Penyebab terjadinya pertentangan adalah:
- Perbedaan antar individu, seperti masalah perbedaan pandangan, prinsip, tujuan hidup, sikap, dan cara untuk mencapai tujuan.
- Sikap chaufinisme, yaitu sikap mengagung-agungkan kebudayaan sendiri dan memandang rendah kebudayaan lain. Hal ini bisa mengarah pada fanatisme kelompok.
- Perbedaan kepentingan, kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan kadangkala berlawanan dengan kepentingan pengusaha untuk meningkatkan keuntungan.
- Perubahan sosial, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat menyebabkan pergeseran nilai dan norma. Keadaan ini menimbulkan pro dan yang kontra dan pencetus terjadinya konflik.
BACA JUGA: Apa itu Kebudayaan?
Kesimpulan/ Inti Sari
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, antara lain:
- Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, antar individu, kelompok maupun antara individu dan kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.
- Bentuk hubungan sosial assosiatif berupa, kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Hubungan sosial assosiatif berupa, persaingan, kontroversi, konflik.
- Ada empat ciri-ciri hubungan yaitu Pelakunya lebih dari satu orang, Komunikasi antar pelaku (lisan, tulisan, atau isyarat), Ada tujuan tertentu, dan Ada dimensi waktu.
- Kerjasama dapat dibedakan seperti Kerukunan, Bergaining, Join Venture, Koalisi, dan Kooptasi.
- Akomodasi dapat berbentuk Mediasi, Toleransi, Arbitrasi, Ajudikasi, Kompromi, Koersi, dan Konsiliasi.
- Factor pendorong terjadinya asimilasi adalah Adanya toleransi, Sikap terbuka terhadap hal-hal yang baru, Menghargai suku/bangsa lain dan kebudayaannya, Perkawinan campuran antar suku, Adanya kepentingan bersama terhadap pihak luar, dan Adanya kemiripan unsur-unsur kebudayaan.
- Faktor pendorong terjadinya persaingan adalah Mendapatkan status sosial, Mendapatkan kekuasaan, Mendapatkan nama baik, dan Mendapatkan kekayaan.
- Dampak yang ditimbulkan persaingan adalah Timbul solidaritas kelompok, sehingga rasa kesetiakawanan masyarakat, Timbul perubahan sikap, baik positif maupun negatif, Kerusakan harta benda bahkan nyawa apabila terjadi bentrok, dan Terjadi negosiasi dan perdamaian antar pihak yang bertikai.