Mengapa Ilmu Sosial Dikatakan Memiliki Tingkat Keobjektifan yang Berbeda dengan Ilmu Alam?

Ilmu sosial dan ilmu alam adalah dua bidang ilmu yang sangat berbeda. Ilmu alam fokus pada studi tentang alam dan fenomena alamiah, sedangkan ilmu sosial mempelajari hubungan sosial dan manusia sebagai makhluk sosial. Perbedaan ini menghasilkan tingkat keobjektifan yang berbeda antara kedua bidang ilmu tersebut.

Tingkat Keobjektifan dalam Ilmu Alam

Ilmu alam memiliki tingkat keobjektifan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu sosial. Hal ini disebabkan karena ilmu alam lebih mudah diukur dan diobservasi. Peneliti dapat menggunakan metode ilmiah dan alat ukur yang presisi untuk mengukur fenomena alamiah dengan sangat akurat. Hasil dari penelitian ilmu alam cenderung lebih mudah dipercaya dan dijadikan dasar untuk membuat keputusan atau kebijakan.

Contoh sederhana dari tingkat keobjektifan dalam ilmu alam adalah studi tentang gravitasi. Peneliti dapat mengukur gaya gravitasi dengan sangat akurat menggunakan alat ukur yang presisi seperti timbangan. Hasil dari penelitian ini dapat dipercaya dan dijadikan dasar untuk membuat kebijakan atau teknologi yang berkaitan dengan gaya gravitasi.

Bacaan Lainnya

Tingkat Keobjektifan dalam Ilmu Sosial

Sedangkan dalam ilmu sosial, tingkat keobjektifan lebih rendah dibandingkan dengan ilmu alam. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai objek studi dalam ilmu sosial memiliki sifat yang kompleks dan sulit diukur. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebebasan dan kesadaran diri yang sulit diobservasi secara akurat.

Misalnya, dalam studi tentang kebahagiaan manusia, tidak ada alat ukur yang presisi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebahagiaan seseorang. Penelitian tentang kebahagiaan manusia cenderung lebih subjektif dan bergantung pada persepsi individu. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ilmu sosial cenderung lebih sulit dipercaya dan memerlukan penggunaan metode ilmiah yang lebih kompleks.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keobjektifan dalam Ilmu Sosial

Meskipun ilmu sosial memiliki tingkat keobjektifan yang lebih rendah dibandingkan dengan ilmu alam, faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dalam ilmu sosial. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dalam ilmu sosial:

1. Metode Ilmiah yang Digunakan

Metode ilmiah yang digunakan dalam ilmu sosial dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dari hasil penelitian. Metode ilmiah yang baik dan benar dapat menghasilkan hasil penelitian yang objektif dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting bagi peneliti ilmu sosial untuk menggunakan metode ilmiah yang benar dan sesuai dengan objek studi yang diteliti.

2. Subyektivitas Peneliti

Subyektivitas peneliti dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dari hasil penelitian. Peneliti yang memiliki pandangan atau sikap yang bias terhadap objek studi dapat menghasilkan hasil penelitian yang tidak objektif. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk menghilangkan sikap atau pandangan subjektif dalam penelitiannya.

3. Ukuran Sampel yang Digunakan

Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dari hasil penelitian. Semakin besar ukuran sampel yang digunakan, semakin objektif hasil penelitian yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena semakin besar ukuran sampel, semakin mewakili populasi yang lebih besar.

4. Objektivitas Data yang Digunakan

Objektivitas data yang digunakan dalam penelitian juga dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dari hasil penelitian. Data yang objektif dan dapat dipercaya dapat menghasilkan hasil penelitian yang objektif dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk menggunakan data yang objektif dan dapat dipercaya dalam penelitiannya.

Kesimpulan

Dalam ilmu sosial, tingkat keobjektifan lebih rendah dibandingkan dengan ilmu alam. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai objek studi dalam ilmu sosial memiliki sifat yang kompleks dan sulit diukur. Meskipun demikian, faktor-faktor seperti metode ilmiah yang digunakan, subyektivitas peneliti, ukuran sampel yang digunakan, dan objektivitas data yang digunakan dapat mempengaruhi tingkat keobjektifan dari hasil penelitian dalam ilmu sosial.

Oleh karena itu, penting bagi peneliti ilmu sosial untuk menggunakan metode ilmiah yang benar dan sesuai dengan objek studi yang diteliti, menghilangkan sikap atau pandangan subjektif dalam penelitiannya, menggunakan ukuran sampel yang besar, dan menggunakan data yang objektif dan dapat dipercaya dalam penelitiannya untuk menghasilkan hasil penelitian yang objektif dan dapat dipercaya.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *