Kesadaran dan Ketidaksadaran

Kesadaran dan Ketidaksadaran

Apa yang dimaksud dengan kesadaran dan ketidaksadaran? Nah, pengertian kesadaran dan ketidaksadaran akan kita bahas di artikel ini. Tolong dibaca dengan kesadaran tidak dengan ketidaksaran yah!

Pengertian Kesadaran

Kesadaran dan Ketidaksadaran
Kesadaran dan Ketidaksadaran

Kesadaran dan ketidaksadaran tidak bisa dipisahkan, menurut S. Frued kita tidak bisa hanya menyelidiki kesadaran saja, sebab yang lebih penting dan berpengaruh besar dalam kehidupan jiwa manusia adalah ketidaksadaran.

Jung menyebutkan bahwa struktur jiwa manusia terdiri dari kesadaran dan ketidaksadaran yang saling berhadapan dan melengkapi.

Bacaan Lainnya

Kesadaran berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, ketidaksadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia dalam. Ketidaksadaran merupakan lingkungan primer dari kejiwaan manusia dan merupakan sumber kesadaran.

Kesadaran atau alam sadar dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu, dan merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita.

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri (melalui panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).

Bentuk Kesadaran

Berdasarkan bentuknya kesadaran, teridiri atas sebagai berikut:

1. Kesadaran normal

Bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian dan orientasinya mencakup ruang, waktu dan orang, dalam keadaan baik.

2. Kesadaran yang menurun

Bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, dari kemampuan seperti persepsi, perhatian dan pemikiran.

Adapun tingkatan penurunan kesadaran adalah sebagai berikut:

  • Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai hilangnya ingatan atau lupa tentang suatu kejadian tertentu.
  • Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus yang masuk (mulai mengantuk).
  • Samnolensi, menurunnya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas dan ingin tidur).
  • Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi dan pertimbangan.
  • Sub koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respon terhadap rangsangan yang keras.

3. Kesadaran yang meninggi

Bentuk kesadaran dengan respons yang meninggi terhadap rangsang.

4. Kesadaran waktu tidur

Bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversible, biasanya ditandai posisi berbaring dan tdiak bergerak.

5. Kesadaran waktu disosiasi

Bentuk kesadaran yang ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologi dari kesadaran.

Pengertian Ketidaksadaran

Ketidaksadaran adalah tidak disadari, pengetahuan mengenai ketidaksadaran diperoleh secara tidak langsung melalui perwujudan dari pada isi ketidaksadaran itu.

Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran  pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Ketidaksadaran pribadi diperoleh individu selama hidup, meliputi hal-hal yang terdesak atau tertekan dan hal-hal yang terlupakan serta hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa dibawah ambang kesadaran.

Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, keseleo lidah atau salah ucap, symptom-simptom neurotic dan sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang dinamakan represi-represi

Alam prasadar dan bawah sadar termasuk pada ketidaksadaran pribadi. Alam prasadar merupakan daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dengan kesadaran, berisi hal-hal yang siap masuk dalam kesadaran.

Alam bawah sadar berisikan berisikan kejadian-keja-dian jiwa yang terletak pada daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif.

Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya, melalui generasi terdahulu.

Jung merumuskan ketidaksadaran sebagai suatu warisan kejiwaan yang besar daripada perkembangan manusia, yang terlahir kembali dalam struktur tiap-tiap individu. Ini merupakan endapan cara-cara reaksi kemanusian yang khas sejak jaman dahulu didalam manusia menghadapi situasi-situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian.

Daerah yang paling atas, langsung dibawah ketidaksadaran pribadi yang berisi emosi-emosi, afek-afek serta dorongan-dorongan primitive, apabila muncul individu masih dapat mengontrolnya.

Teori-teori kesadaran dan ketidaksadaran

Oke, ada beberapa teori yang menjelaskan makna kesadaran ketidaksadaran, antara lain:

1. Teori Sigmund Freud

Sigmund Frued adalah seorang dokter yang menekuni ilmu psikologi, mengemukakan teori psikoanalisa. Teorinya menjelaskan bahwa kesadaran hanya sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis.

Psikis diibaratkan fenomena gunung es ditengah lautan luas, dimana yang terlihat dipermukaan air laut menggambarkan hal-halyang ada dalam alam sadar atau kesadaran. Sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran.

Pada ketidaksadaran terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi. Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian, yaitu das es (id), das ich (ego) dan das ueber ich (super

ego).

Das es (id) merupakan ketidaksadaran aspek bilogis kepribadian dan memiliki prinsip kesenangan, berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual (libido) serta pendorong.

Das ich, merupakan bentuk ketidaksadaran aspek sosiologis kepribadian. Memiliki unsur kesadaran untuk kemampuan menghayati secara lahiriah dan batiniah.

Tingkat kesadaran (topografi kesadaran) menurut Frued dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar dan alam taksadar.

Gambaran Fenomea Gunung Es Sigmund Frued
Gambaran Fenomea Gunung Es Sigmund Frued

Nah, untuk penjelasannya, antara lain:

a. Alam sadar

Alam sadar merupakan bagian terkecil, diperoleh melalui pengamatan (persepsi) baik yang berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya (internal).

Alam sadar mempunyai hubungan yang sangat erat dengan alam pra sadar. Dalam kehidupan psikis, bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar dapat masuk kealam sadar, sedangkan hal lainnya berada  diluar kesadaran.

Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subyektif yang isinya hanya dapat dikomunikasikan  melalui perilaku dan bahasa

b. Alam prasadar

Alam prasadar, merupakan jembatan penghubung antara alam sadar dan alam bawah sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekunder, yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif, menghindari ketidaksenangan dan mengikat energy psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.

Alam prasadar  berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang bisa diingat kembali, artinya dapat muncul kembali melalui ingatan, persepsi dan reproduksi.

Alam prasadar menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.

c. Alam tak sadar

Alam tak sadar, merupakan sistem dinamis yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan atau terdesak.

Hal-hal yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat dimunculkan kembali kea lam sadar, karena ada sensor maupun represi dari alam prasadar. Komplek terdesak dapat muncul ke alam sadar apabila alam prasadar dibuat tak berdaya, seperti padapembentukan gejal neurotic, dalam keadaan mimpi atau dikelabui lelucon.

Keadaan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang mengutamakan pemuasan keinginan dan erat kaitannya dengan prinsip kesenangan (hedonism) dan naluri seksual.

Alam tak sadar berisikan kekuatan pokok yaitu nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang hendak keluar.

Alam tak sadar menurut Kaplan memiliki 5 ciri, yaitu:

  • Berhubungan erat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan mempertahankan diri.
  • Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga menimbulkan motivasi.
  • Ditandai proses berpikir primer, dengan tujuan utama mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip kesenagan.
  • Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan symbol verbal.
  • Isi dalam alam tak sadar, untukdapat disadari, harus melalui alam pra sadar dengan mengalahkan sensor penghambat.

2. Teori Carel Gustav Jung

Terkenal  dengan teorinya psikologi analitik, yang menjelaskan bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa, yang terdiri atas sebagai berikut:

Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar, adalah kompensatoris dan batasnya tidak tetap atau dapat berubah-ubah. Artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah atau berkurang. Pada ken-yataannya derah kesadaran  meruapakan bagian kecil dari alam kejiwaan.

gambar kesadaran ketidaksadaran
Gambar kesadaran ketidaksadaran

Garis X pada gambar diatas merupakan batas alam sadar dan alam tak sadar yang dapat bergerak dalam arah yang ditunjukkan oleh anak panah.

3. Alfred Adler

Teori yang dikemukakannya adalah psikologi individu, memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian bukan ketidaksadaran.  Ketidaksadaran merupakan kekuatan-kekuatan pendorong, banyak berperan pada kejadian salah/ keliru.

Menurutnya kehidupan sering didasari ketidaksadaran dan rahasia, termasuk tujuan yang ingin dicapai pun kadang merupakan tujuan yang tidak disadari.

Struktur Kesadaran dan Ketidaksadaran

Untuk menjelaskannya secara komprehensif, antara lain:

1. Struktur kesadaran

Berdasarkan teori Jung komponen pokok kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa. Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jiwa memiliki empat fungsi pokok yaitu:

  • Fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-benar.
  • Fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang dan tidak senang.
  • Fungsi pendirian, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; sadar (indrawi).
  • Fungsi intuisi, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak sadar (naluri).

Dari keempat fungsi jiwa, setiap individu mempunyai salah satu yang dominan sehingga menentukan tipe orangnya. Jadi ada orang yang tipe pemikir, perasa, pendirian dan intuitif.

Keempat fungsi jiwa tersebut bekerja berpasangan, yaitu apabila sesuatu fungsi menjadi superior dengan menguasai alam sadar, fungsi pasangannya menjadi inferior dan berada dalam ketidaksadaran.

Dua fungsi yang lain sebagai pembantu, sebagian berada pada alam sadar dan sebagian berada dalam alam tak sadar.

Hubungan fungsi jiwa tersebut bersifat kompensatoris, artinya semakin berkembang fungsi dominan atau superior, kebutuhan inferior untuk kompensasi semakin besar.

Fungsi dominan atau superior adalah pikiran yang berada dalam alam sadar dan fungsi inferior adalah perasaan yang ada dalam alam tak sadar. Sedangkan fungsi pembantu, yaitu pendirian dan intuisi yang sebagian ada dalam alam sadar dan sebagian ada dalam alam tak sadar.

Tipe individu tersebut adalah pemikir. Berdasarkan penjelasan tersebut tipe individu dapat Digambar. Sikap jiwa ialah energy psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.

2. Ketidaksadaran disebut juga alam tak sadar

Ketidaksadaran disebut juga alam tak sadar yaitu daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh alam pra sadar sebagai sensor.

Alam tak sadar mempunyai ciri-ciri, seperti mengandung ide dan afek yang ditekan, apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam pra sadar, memiliki prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan keinginan dan berhubungan erat dengan naluri terutama naluri seksual.

Perwujudan ketidaksadaran berbentuk symptom dan komplek, mimpi dan archetypes.

a. Symptom dan komplek

Symptom dan komplek, merupakan gejala-gejala yang masih dapat disadari. Simptom adalah gejala dorongan dari energy normal, yang dapat berbentuk symptom kejasmanian maupun kejiwaan. Symptom adalah tanda bahaya, yang memberi tahu bahwa dalam kesadaran ada yang kurang dan karenanya perlu perluasan ke alam tak sadar.

Komplek adalah bagian kejiwaan kepribadian yang telah terpecah dan lepas konrol  kesadaran, kemudian mempunyai kehidupan sendiri dalam alam ketidaksadaran, yang selalu menghambat atau memajukan prestasi-prestasi kesadaran.

b. Mimpi dan khayalan

Mimpi dan khayalan, timbul dari komplek dan merupakan pesan rahasia dari sang malam. Mimpi mepunyai hukum sendiri dan bahasa sendiri, dalam mimpi soal-soal sebab-akibat, ruang dan waktu tidak berlaku, bahasanya bersifat lambing dan karena itu untuk memahaminya perlu ditafsirkan.

Menurut Frued dan Adler mimpi dianggap sebagai hasil patologis, yaitu penjelmaan angan-angan atau keinginan-keinginan yang tidak terealisasi. Mimpi mempunyai fungsi konstruktif, yaitu mengkompensasi konflik yang berat sebelah.

Mimpi kadang merupakan manifestasi dari ketidaksadaran kolektif dan mempunyai arti profetis.

c. Archetypus

Archetypus, merupakan bentuk-bentuk pendapat instinktif dan reaksi instinktif terhadap situasi tertentu, yang terjadi diluar kesadaran.

Archetypus-archetypus dibawa sejak lahir dan tumbuh pada ketidak-sadaran kolektif selama perkembangan manusia. Archetypus merupakan pusat serta medan tenaga ketidaksadaran yang mengubah sikap kehidupan sadar manusia.

Selain, hail tersebut terdapat bentuk khusus isi ketidaksadaran yaitu:

  • Bayang-bayang, yaitu segi lain atau bagian gelap daripada keprib-adian, kekurangan yang tidak disadari. Terbentuk dari fungsi inferior serta sikap jiwa yang inferior, dimana karena pertimbangan-pertimbangan moral atau pertimbangan lain (tidak serasi dengan alam sadarnya), maka dimasukkan dalam ketidaksadaran.
  • Proyeksi:imago, diartikan dengan secara tidak sadar menempatkan isi-isi batin sendiri pada obyek diluar dirinya. Peristiwa ini terjadi secara mekanis, tidak disadari. Jung menamakan isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain itu imago.
  • Animus dan anima, yaitu sifat-sifat kualitas jenis kelamin lain yang berada dalam ketidaksadaran manusia. Pada hakekatnya manusia itu bersifat be-sexual, yaitu mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada jenis kelamin lawannya. Seorang laki-laki ketidaksadarannya adalah betina (disebut anima) dan seorang wanita ketidaksadarannya jantan (disebut animus).

Artikel Terkait: Tahukah kamu bagaimana proses sesnsorik dan motorik bekerja secara psikologi?

Kesimpulan

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri (melalui panca indra) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya, serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian). Berdasarkan bentuknya terdiri dari kesadaran normal, kesadaran yang menurun, kesadaran yang meninggi, kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu disosiasi.

Ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, keseleo lidah atau salah ucap, symptom-simptom neurotic dan sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang dinamakan represi-represi.

Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh alam pra sadar sebagai sensor. Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Alam prasadar dan bawah sadar termasuk pada ketidaksadaran pribadi.

Beberapa ahli yang menjelaskan fenomena kesadaran dan ketidaksadaran diantaranya teori S. Frued dan C.G. Jung dan Alfred Adler.

Teori S. Frued menjelaskan bahwa kesadaran hanya sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis, dikenal dengan fenomena gunung es. Dimana hal yang tampak dipermukaan merupakan hal-hal yang ada dalam alam sadar atau kesadaran. Sedangkan yang berada dibawah permukaan merupakan bagian terbesar yaitu h al-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Frued membagi tingkat kesadaran menjadi: alam sadar, alam prasadar dan alam tak sadar

C.G Jung dengan teori psikologi analitik, menjelaskan jiwa manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa, terdiri dari alam sadar (kesadaran), untuk adaptasi terhadap dunia luar (lahiriah), alam tak sadar (ketidasadaran), untuk adaptasi dengan dunia dalam (batiniah). Teorinya menyebutkan bahwa ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan manusia. Hubungan alam sadar dengan alam tak sadar bersifat kompensatoris dan batasnya berubah-ubah.

5/5 – (1 vote)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA