Pengenalan
Persilangan dengan satu sifat beda disebut sebagai persilangan monohibrida. Persilangan ini merupakan salah satu metode yang digunakan dalam genetika untuk mempelajari pewarisan sifat-sifat tertentu. Dalam persilangan ini, dua individu yang berbeda dengan satu sifat yang berbeda digabungkan untuk melihat bagaimana sifat tersebut diturunkan kepada keturunannya.
Pengertian Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida merupakan persilangan antara dua individu yang berbeda dengan satu sifat yang berbeda. Contohnya, persilangan antara tanaman dengan biji berwarna kuning (genotipe AA) dan tanaman dengan biji berwarna hijau (genotipe aa). Dalam persilangan ini, biji berwarna kuning adalah dominan sedangkan biji berwarna hijau adalah resesif. Persilangan ini bertujuan untuk mempelajari pewarisan sifat warna biji pada keturunan tanaman tersebut.
Pembuatan Persilangan Monohibrida
Untuk membuat persilangan monohibrida, dua individu yang berbeda dengan sifat yang berbeda dipilih. Dalam contoh ini, tanaman dengan biji berwarna kuning dan tanaman dengan biji berwarna hijau dipilih. Tanaman-tanaman ini kemudian disilangkan dengan cara menyilangkan serbuk sari dari bunga tanaman dengan biji berwarna kuning ke bunga tanaman dengan biji berwarna hijau. Hasil persilangan ini menghasilkan biji dengan berbagai warna, termasuk biji berwarna kuning dan hijau.
Pewarisan Sifat pada Persilangan Monohibrida
Hasil persilangan monohibrida ini menunjukkan pola pewarisan sifat yang konsisten. Dalam contoh ini, biji berwarna kuning adalah dominan, sedangkan biji berwarna hijau adalah resesif. Jika biji berwarna kuning diindikasikan dengan huruf A dan biji berwarna hijau diindikasikan dengan huruf a, maka persilangan antara AA (tanaman biji kuning) dan aa (tanaman biji hijau) akan menghasilkan individu heterozigot (Aa) yang memiliki biji berwarna kuning.
Fenotipe dan Genotipe
Dalam genetika, fenotipe mengacu pada sifat-sifat yang dapat diamati pada individu, seperti warna biji. Sedangkan genotipe mengacu pada kombinasi gen-gen yang dimiliki individu, seperti AA, Aa, atau aa. Dalam persilangan monohibrida, fenotipe yang diamati adalah warna biji, sedangkan genotipe yang mungkin terjadi adalah AA, Aa, atau aa.
Pembagian Peluang Pewarisan Sifat
Pada persilangan monohibrida, peluang pewarisan sifat pada keturunan diperoleh dengan menggunakan hukum pewarisan Mendel. Hukum ini menyatakan bahwa alel dominan akan mendominasi alel resesif dalam menentukan fenotipe keturunan. Dalam persilangan monohibrida ini, peluang mendapatkan individu dengan biji berwarna kuning (AA atau Aa) adalah 75%, sedangkan peluang mendapatkan individu dengan biji berwarna hijau (aa) adalah 25%.
Penentuan Genotipe Individu
Untuk menentukan genotipe individu keturunan, dapat dilakukan uji persilangan berikutnya. Jika individu dengan biji berwarna kuning (fenotipe dominan) disilangkan dengan individu dengan biji berwarna hijau (fenotipe resesif), dan hasilnya menghasilkan individu dengan biji berwarna hijau, maka dapat diketahui bahwa individu dengan biji berwarna kuning (fenotipe dominan) memiliki genotipe Aa. Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut adalah heterozigot.
Penerapan Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida tidak hanya digunakan dalam pemahaman dasar tentang pewarisan sifat, tetapi juga memiliki aplikasi dalam pemuliaan tanaman dan hewan. Dalam pemuliaan tanaman, persilangan monohibrida digunakan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit atau peningkatan hasil panen. Dalam pemuliaan hewan, persilangan monohibrida digunakan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti pertumbuhan yang lebih cepat atau produksi daging yang lebih baik.
Kesimpulan
Persilangan dengan satu sifat beda disebut sebagai persilangan monohibrida. Persilangan ini merupakan metode penting dalam genetika untuk mempelajari pewarisan sifat-sifat tertentu. Dalam persilangan monohibrida, dua individu yang berbeda dengan satu sifat yang berbeda digabungkan untuk melihat bagaimana sifat tersebut diturunkan kepada keturunannya. Dengan menggunakan persilangan monohibrida, kita dapat memahami pola pewarisan sifat dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam pemuliaan tanaman dan hewan.