Persamaan Reaksi Ba(OH)2: Menjelaskan Hasil Reaksi dan Penggunaannya

Ba(OH)2 atau barium hidroksida adalah senyawa kimia yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium. Ba(OH)2 terdiri dari ion barium (Ba2+) dan ion hidroksida (OH-) yang terbentuk melalui reaksi antara barium oksida (BaO) dengan air (H2O). Pada artikel ini, kita akan membahas persamaan reaksi Ba(OH)2, serta hasil reaksi dan penggunaannya di berbagai bidang.

Persamaan Reaksi Ba(OH)2

Barium hidroksida dapat terbentuk melalui reaksi antara barium oksida (BaO) dengan air (H2O), dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

BaO + H2O → Ba(OH)2

Bacaan Lainnya

Reaksi ini menghasilkan satu molekul barium hidroksida (Ba(OH)2) dari satu molekul barium oksida (BaO) dan dua molekul air (H2O). Reaksi ini termasuk dalam reaksi netralisasi, di mana ion hidroksida (OH-) dalam Ba(OH)2 bereaksi dengan ion hidrogen (H+) dalam air, membentuk molekul air dan senyawa netral.

Hasil Reaksi Ba(OH)2

Barium hidroksida memiliki sifat dasar yang sangat basa, dengan pH sekitar 12-13. Reaksi Ba(OH)2 dengan asam menghasilkan garam dan air.

Contohnya, reaksi Ba(OH)2 dengan asam sulfat (H2SO4) menghasilkan garam sulfat (BaSO4) dan air sebagai berikut:

Ba(OH)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2H2O

Reaksi ini menghasilkan satu molekul garam sulfat (BaSO4) dan dua molekul air (H2O) dari satu molekul barium hidroksida (Ba(OH)2) dan satu molekul asam sulfat (H2SO4).

Selain itu, Ba(OH)2 juga dapat bereaksi dengan asam karbonat (H2CO3) atau ion karbonat (CO32-) dalam air, menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan air.

Contohnya, reaksi Ba(OH)2 dengan asam karbonat (H2CO3) menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), air (H2O), dan garam karbonat (BaCO3) sebagai berikut:

Ba(OH)2 + H2CO3 → BaCO3 + 2H2O + CO2

Reaksi ini menghasilkan satu molekul garam karbonat (BaCO3), dua molekul air (H2O), dan satu molekul gas karbon dioksida (CO2) dari satu molekul barium hidroksida (Ba(OH)2) dan satu molekul asam karbonat (H2CO3).

Penggunaan Ba(OH)2

Barium hidroksida digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium, terutama dalam pembuatan kaca, keramik, dan pigmen. Ba(OH)2 juga digunakan dalam produksi detergen, pemurnian minyak, dan perlakuan air limbah.

Di bidang laboratorium, Ba(OH)2 digunakan sebagai agen pengendap untuk mengendapkan ion sulfat (SO42-) dan ion karbonat (CO32-) dalam analisis kualitatif. Ba(OH)2 juga digunakan dalam analisis gravimetri untuk menentukan kadar logam.

Selain itu, Ba(OH)2 juga digunakan dalam pengolahan makanan sebagai pengatur keasaman dan dalam produksi kosmetik sebagai bahan pengembang rambut.

Kesimpulan

Persamaan reaksi Ba(OH)2 adalah BaO + H2O → Ba(OH)2, yang menghasilkan satu molekul barium hidroksida (Ba(OH)2) dari satu molekul barium oksida (BaO) dan dua molekul air (H2O). Barium hidroksida memiliki sifat dasar yang sangat basa dan dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air. Ba(OH)2 juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium, terutama dalam pembuatan kaca, keramik, dan pigmen. Ba(OH)2 juga digunakan dalam produksi detergen, pemurnian minyak, dan perlakuan air limbah serta dalam pengolahan makanan dan produksi kosmetik.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *