Pada Masa Awal Bercocok Tanam Manusia Mengembangkan Sistem Pertanian Berhuma

Pertanian adalah salah satu aktivitas manusia yang paling penting dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Sejak zaman prasejarah, manusia telah mulai mempelajari dan mengembangkan sistem pertanian untuk memperoleh hasil panen yang lebih banyak dan terus meningkatkan kualitas tanaman yang dibudidayakan. Salah satu sistem pertanian yang dikembangkan pada masa awal bercocok tanam adalah sistem pertanian berhuma.

Apa Itu Sistem Pertanian Berhuma?

Sistem pertanian berhuma atau slash and burn agriculture adalah teknik pertanian yang dilakukan dengan cara membakar hutan atau lahan untuk membuka tempat bercocok tanam. Setelah itu, lahan yang telah dibakar tersebut akan digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, kacang-kacangan, dan sebagainya. Teknik ini umumnya dilakukan oleh masyarakat adat yang tinggal di daerah pedalaman, seperti suku Dayak di Kalimantan atau suku Toraja di Sulawesi.

Sejarah Sistem Pertanian Berhuma

Sistem pertanian berhuma sudah dilakukan sejak zaman prasejarah. Ketika itu, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, manusia mulai menetap dan mengembangkan sistem pertanian untuk memperoleh makanan yang lebih banyak dan berkualitas.

Bacaan Lainnya

Pada masa itu, teknik pertanian yang digunakan masih sangat sederhana. Manusia hanya membuka lahan dengan cara membakar hutan atau rumput yang tumbuh di sekitar tempat tinggal mereka. Setelah itu, mereka menanam berbagai macam tanaman di atas lahan yang telah dibakar tersebut. Teknik ini cukup efektif untuk memperoleh hasil panen yang memadai pada saat itu.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pertanian Berhuma

Setiap sistem pertanian memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan sistem pertanian berhuma. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem pertanian berhuma.

Kelebihan Sistem Pertanian Berhuma

1. Murah dan Mudah Dilakukan

Sistem pertanian berhuma tidak memerlukan biaya yang besar untuk memulainya. Hanya dengan membakar hutan atau lahan yang ada, maka lahan pertanian sudah bisa dibuka. Selain itu, teknik ini juga mudah dilakukan dan tidak memerlukan keahlian khusus.

2. Menghasilkan Tanaman yang Berkualitas

Karena lahan yang telah dibakar tersebut mengandung banyak nutrisi, maka tanaman yang tumbuh di atasnya akan lebih berkualitas dan menghasilkan hasil panen yang lebih banyak.

Kekurangan Sistem Pertanian Berhuma

1. Merusak Lingkungan

Teknik pertanian berhuma yang sering dilakukan secara berlebihan dapat merusak lingkungan. Pembakaran hutan atau lahan akan menghasilkan asap dan gas beracun yang dapat merusak lapisan ozon dan berdampak buruk pada kesehatan manusia.

2. Tidak Berkelanjutan

Teknik pertanian berhuma hanya bisa bertahan dalam jangka waktu yang pendek. Setelah beberapa tahun, lahan pertanian tersebut akan kehilangan nutrisi dan tidak dapat digunakan lagi untuk menanam tanaman.

Alternatif Sistem Pertanian Berhuma

Untuk mengatasi kekurangan dari sistem pertanian berhuma, banyak petani yang beralih ke teknik pertanian lain yang lebih berkelanjutan. Beberapa alternatif sistem pertanian yang dapat dilakukan antara lain:

1. Sistem Pertanian Organik

Sistem pertanian organik adalah teknik pertanian yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami untuk menyuburkan tanah dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Teknik ini lebih ramah lingkungan dan menghasilkan hasil panen yang lebih sehat dan berkualitas.

2. Sistem Pertanian Hidroponik

Sistem pertanian hidroponik adalah teknik pertanian yang dilakukan dengan menanam tanaman di dalam air yang telah diberi nutrisi. Teknik ini sangat efisien karena tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat menghasilkan hasil panen yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

Kesimpulan

Sistem pertanian berhuma adalah teknik pertanian yang dilakukan dengan membakar hutan atau lahan untuk membuka tempat bercocok tanam. Meskipun teknik ini murah dan mudah dilakukan serta menghasilkan tanaman yang berkualitas, namun sistem pertanian berhuma juga memiliki kekurangan, seperti merusak lingkungan dan tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, petani perlu beralih ke teknik pertanian lain yang lebih berkelanjutan, seperti sistem pertanian organik atau hidroponik untuk memperoleh hasil panen yang lebih baik dan lebih sehat.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *