Diketahui A={x/0≤x≤3,x e bilangan cacah} B={1,2,3}

Dalam matematika, himpunan adalah sebuah kumpulan yang terdiri dari objek-objek yang disebut elemen. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang dua himpunan yaitu A dan B. Himpunan A terdiri dari bilangan cacah yang nilainya antara 0 hingga 3, sedangkan himpunan B terdiri dari angka 1, 2, dan 3.

Himpunan A

Himpunan A dapat dituliskan sebagai berikut:

A = {x / 0 ≤ x ≤ 3, x e bilangan cacah}

Bacaan Lainnya

Dalam notasi tersebut, lambang “/” dibaca sebagai “dengan syarat” atau “yang memenuhi. Sedangkan lambang “e” dibaca sebagai “adalah elemen dari”. Jadi, himpunan A terdiri dari semua bilangan cacah yang nilainya antara 0 hingga 3.

Contoh elemen dari himpunan A adalah:

A = {0, 1, 2, 3}

Kita dapat menghitung jumlah elemen dalam himpunan A dengan menggunakan rumus:

n(A) = |A| = 4

Di mana “n(A)” adalah jumlah elemen dalam himpunan A, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 4 elemen dalam himpunan A.

Himpunan B

Selanjutnya, kita akan membahas tentang himpunan B. Himpunan B dapat dituliskan sebagai berikut:

B = {1, 2, 3}

Himpunan B terdiri dari angka 1, 2, dan 3. Kita juga dapat menghitung jumlah elemen dalam himpunan B dengan menggunakan rumus yang sama seperti pada himpunan A:

n(B) = |B| = 3

Di mana “n(B)” adalah jumlah elemen dalam himpunan B, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 3 elemen dalam himpunan B.

Gabungan Himpunan A dan B

Selanjutnya, kita akan membahas tentang gabungan dari himpunan A dan B. Gabungan dari himpunan A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:

A ∪ B = {x / x e A atau x e B}

Dalam notasi tersebut, lambang “∪” dibaca sebagai “union” atau gabungan. Jadi, gabungan dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A atau himpunan B.

Contoh elemen dari gabungan himpunan A dan B adalah:

A ∪ B = {0, 1, 2, 3}

Kita juga dapat menghitung jumlah elemen dalam gabungan himpunan A dan B dengan menggunakan rumus yang sama seperti pada himpunan A dan B:

n(A ∪ B) = |A ∪ B| = 4

Di mana “n(A ∪ B)” adalah jumlah elemen dalam gabungan himpunan A dan B, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 4 elemen dalam gabungan himpunan A dan B.

Perpotongan Himpunan A dan B

Selanjutnya, kita akan membahas tentang perpotongan dari himpunan A dan B. Perpotongan dari himpunan A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:

A ∩ B = {x / x e A dan x e B}

Dalam notasi tersebut, lambang “∩” dibaca sebagai “intersection” atau perpotongan. Jadi, perpotongan dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A dan himpunan B.

Contoh elemen dari perpotongan himpunan A dan B adalah:

A ∩ B = {1, 2, 3}

Kita juga dapat menghitung jumlah elemen dalam perpotongan himpunan A dan B dengan menggunakan rumus yang sama seperti pada himpunan A dan B:

n(A ∩ B) = |A ∩ B| = 3

Di mana “n(A ∩ B)” adalah jumlah elemen dalam perpotongan himpunan A dan B, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 3 elemen dalam perpotongan himpunan A dan B.

Himpunan Selisih A dan B

Selanjutnya, kita akan membahas tentang selisih dari himpunan A dan B. Selisih dari himpunan A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:

A – B = {x / x e A dan x tidak e B}

Dalam notasi tersebut, lambang “-” dibaca sebagai “difference” atau selisih. Jadi, selisih dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A tetapi tidak ada di himpunan B.

Contoh elemen dari selisih himpunan A dan B adalah:

A – B = {0}

Kita juga dapat menghitung jumlah elemen dalam selisih himpunan A dan B dengan menggunakan rumus yang sama seperti pada himpunan A, B, dan gabungan A dan B:

n(A – B) = |A – B| = 1

Di mana “n(A – B)” adalah jumlah elemen dalam selisih himpunan A dan B, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 1 elemen dalam selisih himpunan A dan B.

Himpunan Selisih B dan A

Selanjutnya, kita akan membahas tentang selisih dari himpunan B dan A. Selisih dari himpunan B dan A dapat dituliskan sebagai berikut:

B – A = {x / x e B dan x tidak e A}

Jadi, selisih dari himpunan B dan A terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan B tetapi tidak ada di himpunan A.

Contoh elemen dari selisih himpunan B dan A adalah:

B – A = { }

Dalam hal ini, tidak terdapat elemen dalam selisih himpunan B dan A. Sehingga, jumlah elemen dalam selisih himpunan B dan A adalah:

n(B – A) = |B – A| = 0

Di mana “n(B – A)” adalah jumlah elemen dalam selisih himpunan B dan A, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, tidak terdapat elemen dalam selisih himpunan B dan A.

Simetri Selisih A dan B

Selanjutnya, kita akan membahas tentang simetri selisih dari himpunan A dan B. Simetri selisih dari himpunan A dan B dapat dituliskan sebagai berikut:

A Δ B = (A – B) ∪ (B – A)

Dalam notasi tersebut, lambang “Δ” dibaca sebagai “symmetric difference” atau simetri selisih. Jadi, simetri selisih dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di selisih himpunan A dan B.

Contoh elemen dari simetri selisih himpunan A dan B adalah:

A Δ B = {0}

Kita juga dapat menghitung jumlah elemen dalam simetri selisih himpunan A dan B dengan menggunakan rumus yang sama seperti pada himpunan A, B, gabungan A dan B, serta selisih A dan B:

n(A Δ B) = |A Δ B| = 1

Di mana “n(A Δ B)” adalah jumlah elemen dalam simetri selisih himpunan A dan B, dan “|” adalah lambang untuk “cardinality” atau jumlah elemen dalam sebuah himpunan. Dalam hal ini, terdapat 1 elemen dalam simetri selisih himpunan A dan B.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang dua himpunan yaitu himpunan A dan B. Himpunan A terdiri dari bilangan cacah yang nilainya antara 0 hingga 3, sedangkan himpunan B terdiri dari angka 1, 2, dan 3. Selain itu, kita juga telah membahas tentang gabungan, perpotongan, selisih, dan simetri selisih dari himpunan A dan B.

Gabungan dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A atau himpunan B. Perpotongan dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A dan himpunan B. Selisih dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di himpunan A tetapi tidak ada di himpunan B. Sedangkan, simetri selisih dari himpunan A dan B terdiri dari semua elemen yang ada di selisih himpunan A dan B.

Dengan memahami konsep-konsep dasar tentang himpunan, kita dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam berbagai masalah matematika. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *