Bulutangkis adalah salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia. Olahraga ini dimainkan dengan menggunakan raket dan bola yang disebut shuttlecock. Bola yang digunakan dalam permainan bulutangkis disebut dengan shuttlecock atau kok.
Apa itu Shuttlecock?
Shuttlecock adalah bola yang digunakan dalam permainan bulutangkis. Bola ini terbuat dari bulu angsa atau bulu bebek yang disatukan dalam sebuah rangkaian yang terbuat dari karet. Ada dua jenis shuttlecock yang dapat digunakan dalam permainan bulutangkis, yaitu shuttlecock bulu dan shuttlecock nylon.
Shuttlecock Bulu
Shuttlecock bulu adalah jenis bola yang terbuat dari bulu angsa atau bulu bebek. Bola ini terdiri dari 16 bulu yang disatukan dalam rangkaian karet. Bulu-bulu ini disusun dalam sebuah pola tertentu yang membuat bola dapat terbang dengan stabil dan akurat. Shuttlecock bulu biasanya lebih mahal dari shuttlecock nylon karena bulu-bulu yang digunakan berasal dari hewan asli.
Shuttlecock Nylon
Shuttlecock nylon adalah jenis bola yang terbuat dari bahan sintetis. Bola ini terdiri dari rangkaian karet yang dilengkapi dengan bulu-bulu sintetis. Shuttlecock nylon biasanya lebih murah dari shuttlecock bulu karena bahan-bahan yang digunakan lebih mudah didapatkan.
Jenis Shuttlecock yang Digunakan dalam Pertandingan
Ada dua jenis shuttlecock yang digunakan dalam pertandingan bulutangkis, yaitu shuttlecock bulu dan shuttlecock nylon. Namun, dalam pertandingan resmi, hanya shuttlecock bulu yang diizinkan untuk digunakan. Hal ini karena shuttlecock bulu dianggap lebih akurat dan stabil dibandingkan shuttlecock nylon.
Ukuran dan Berat Shuttlecock
Ukuran dan berat shuttlecock yang digunakan dalam permainan bulutangkis telah ditetapkan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Berat shuttlecock bulu harus antara 4,74 hingga 5,50 gram, sedangkan berat shuttlecock nylon harus antara 4,00 hingga 5,25 gram. Ukuran shuttlecock bulu harus memiliki panjang 62 hingga 70 mm dan diameter 58 hingga 68 mm. Sedangkan ukuran shuttlecock nylon harus memiliki panjang 65 hingga 68 mm dan diameter 53 hingga 56 mm.
Cara Membuat Shuttlecock
Shuttlecock bulu dibuat dengan cara menempelkan bulu-bulu angsa atau bebek pada rangkaian karet. Proses ini dilakukan secara manual oleh pekerja ahli yang memiliki pengalaman dalam membuat shuttlecock. Bulu-bulu yang digunakan harus dipilih secara hati-hati dan harus memiliki kualitas yang baik agar shuttlecock dapat terbang dengan stabil dan akurat.
Shuttlecock nylon dibuat dengan cara menyatukan bulu-bulu sintetis pada rangkaian karet. Proses pembuatan shuttlecock nylon lebih mudah dan cepat dibandingkan pembuatan shuttlecock bulu karena bahan-bahan yang digunakan lebih mudah didapatkan.
Cara Merawat Shuttlecock
Untuk menjaga kualitas shuttlecock, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawatnya. Pertama, simpan shuttlecock dalam wadah yang kedap udara untuk mencegah bulu-bulu menjadi kering dan rapuh. Kedua, hindari melempar shuttlecock ke lantai atau dinding karena hal ini dapat merusak bulu-bulu pada shuttlecock. Ketiga, jangan gunakan shuttlecock yang sudah rusak atau terlalu kotor karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas permainan. Keempat, ganti shuttlecock setiap kali sudah terasa tidak lagi akurat dan stabil.
Kesimpulan
Bola yang digunakan dalam permainan bulutangkis disebut dengan shuttlecock atau kok. Ada dua jenis shuttlecock yang dapat digunakan dalam permainan bulutangkis, yaitu shuttlecock bulu dan shuttlecock nylon. Shuttlecock bulu adalah jenis bola yang terbuat dari bulu angsa atau bebek, sedangkan shuttlecock nylon adalah jenis bola yang terbuat dari bahan sintetis. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat shuttlecock agar tetap dalam kondisi yang baik. Dalam pertandingan resmi, hanya shuttlecock bulu yang diizinkan untuk digunakan karena dianggap lebih akurat dan stabil dibandingkan shuttlecock nylon.