Ketika kalian membeli sebuah produk di toko atau supermarket, biasanya akan mendapati garis-garis berjejer dengan nomor tertentu di bagian kemasan produk tersebut. Nah itulah yang dinamakan sebagai barcode, apakah kalian sudah tahu?
Meski sudah sering menemukannya di berbagai macam produk, namun ternyata masih banyak yang tidak tahu apa itu barcode beserta dengan fungsinya. Untuk itulah, dalam kesempatan kali ini kita akan bahas tentang pengertian barcode dan juga kegunaannya.
Apa Itu Barcode?
Barcode bisa diartikan sebagai kode batangan berbentuk garis vertikal yang tersusun dengan ketebalan berbeda-beda dan dapat dibaca oleh mesin. Bisanya barcode ini akan discan ketika kita akan membayar produk yang dibeli di bagian kasir.
Nah penggunaan barcode ini akan mempermudah kasir untuk mengetahui harga barang tersebut tanpa harus menginputnya secara manual. Secara otomatis harganya akan dicari di sistem kasir berdasarkan kode produk tersebut.
Sejarah Barcode
Secara singkat, barcode ternyata terinspirasi dari kode morse. Norman Jose Woodland dan Bernard Silver adalah orang yang mendapatkan ide tersebut. Mereka akhirnya mematenkan penemuan tersebut pada tahun 1949.
Awalnya, barcode ini dipakai untuk industri kereta api. Dimana barcode tersebut dipasang di gerbong kereta api untuk mengawasi pergerakannya agar lebih akurat dengan scanner yang dipasang di sisi samping rel.
Namun pada tahun 1970an, penggunaan barcode pun mulai menyebar ke berbagai swalayan. Dalam beberapa tahun ribuan swalayan yang ada di Amerika Serikat mulai berbondong-bondong menggunakannya.
Fungsi Barcode
Secara umum, fungsi dari sebuah barcode adalah menyimpan seluruh informasi terkait dengan suatu produk atau jarang yang sudah diberikan label. Mulai dari kode produksi, nomor identitas, harga hingga tanggal kadaluarsa produk tersimpan dalam barcode tersebut.
Sehingga nantinya ketika barcode dibaca dengan alat scanner khusus, maka informasi yang tersimpan di dalamnya bisa langsung muncul tanpa harus dicari secara manual. Sehingga akan lebih memudahkan prosesnya.
Sebenarnya barcode ini sangatlah mirip dengan QR code. Hanya saja dari segi bentuk akan berberda. DImana barcode umumnya berbentuk kode batang, sedangkan QR Code biasanya kode yang berbentuk kotak dengan pola tertentu.
Perbedaan Barcode dan QR Code
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa barcode ini memiliki kemiripan dengan QR Code, yaitu bisa sama-sama untuk menyimpan informasi tertentu ke dalam sebuah bentuk kode.
Namun barcode umumnya lebih digunakan untuk mengurutkan berbagai produk berdasarkan jenis, nilai ataupun harga. Sedangkan QR code memiliki tampilan yang lebih modern dan bisa menyimpan data lebih banyak daripada barcode biasa.
Jenis Barcode
Perlu kalian ketahui bahwa barcode pun ada beberapa macam jenisnya. Mulai dari barcode untuk produk retail, penerbitan, farmasi hingga non retail. Untuk tahu lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini.
1. Barcode Produk Retail
Ini mungkin salah satu jenis barcode yang paling sering kita temukan di berbagai jenis produk ada barang. Ia biasanya menggunakan sistem Universal Price Codes. Penggunaannya akan sangat memudahkan dalam penginputan harga di mesin kasir.
2. Barcode Produk Non Retail
Untuk yang satu ini biasanya sering dipakai untuk memberikan tanda pada buku perpustakaan, kartu anggota atau inventaris perusahaan. Biasanya memakai code 39 dan code 128 tergantung kebutuhan.
3. Barcode Penerbitan
Jenis barcode berikutnya yang juga perlu kalian ketahui adalah untuk kebutuhan penerbitan seperti pada buku novel, majalah dan lainnya. Biasanya kalian akan menemukan International Standart Book Number (ISBN) pada buku tersebut yang terdiri dari 13 angka.
4. Barcode Farmasi
Untuk yang terakhir ada barcode khusus untuk kebutuhan farmasi. Fungsinya untuk mengidentifikasikan berbagai macam produk obat-obatan. Biasanya ia menggunakan health Industry Bar Code (HIBC) dengan tanda + di bagian awal diikuti 24 karakter campuran huruf dan angka.
Cara Kerja Barcode
Sebuah barcode yang ada di kemasan produk atau barang akan dibaca oleh alat bernama barcode scanner. Kemudian, komputer akan menangkap hasil scan dan memasukkannya ke dalam aplikasi database.
Masing-masing garis dalam barcode akan meiliki arti tertentu sesuai dengan ketebalannya. Sehingga ketika dipindai menggunakan barcode scanner, ia bisa dicocokan dengan data yang sudah berada di dalam sistem komputer untuk mengetahui informasi yang tersimpan di dalamnya.
Cara Membuat Barcode
Barcode ini memang memiliki fungsi yang sangat memudahkan dalam berbagai macam hal, bukan hanya untuk proses pembayaran di mesin kasir. Nah untuk itulah, kalian wajib tahu bagaimana cara membuat barcode dengan mudah.
1. Barcode Graphics
Barcode Graphics adalah sebuah situs yang memungkinkan kalian untuk mengubah sebuah informasi menjadi bentuk barcode. Dengan situs ini, kalian bisa langsung menginput jenis informasi yang ingin digunakan, kemudian tanpa butuh waktu lama akan langsung diubah jadi barcode.
2. Barcode Generator
Situs berikutnya yang juga bisa kalian pakai untuk membuat barcode adalah Barcode Generator. Ada banyak jenis informasi yang bisa kalian jadikan parcode, mulai dari url, texks, email, sms, pdf dan lain sebagainya.
3. QR Code Generator
Rekomendasi berikutnya yang tak kalah menarik adalah QR Code Generator. Seperti namanya, situs yang satu ini bisa mengubah bentuk informasi menjadi QR code dengan mudah. Contohnya link, pdf, app, kontak dan lain-lain.
Kesimpulan
Jadi bisa kita simpulkan bahwa barcode adalah sebuah kode yang berisi kumpulan batang vertikal yang berjejer dengan ketebalan berbeda-beda. Barcode ini digunakan untuk menyimpan informasi khususnya terkait dengan produk atau barang tertentu.
Biasanya barcode banyak digunakan untuk kebutuhan retail seperti swalayan yang memudahkan dalam proses penginputan harga di mesin kasir. Selain itu, barcode juga banyak dipakai untuk kebutuhan lain dalam kehidupan sehari-hari.
