Tahukah anda bagaimana penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu? Tanyakan pada diri anda apakah saat berbicara sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika anda tidak terlalu memahami hal itu, sekarang cocokkan pemahaman anda dengan penjelasan lengkap di artikel ini.
Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan).
Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia. Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.
Secara sejarah bahasa Indonesia ini terbentuk karena sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara, oleh karena itu laras bahasa yang dipilih harus sesuai berbeda dengan bahasa inggris.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Baku
Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif
Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2. Penggunaan kata-kata baku
Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis
Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan
Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
5. Penggunaan kalimat secara efektif
Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Penggunaan Bahasa Indonesia
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.
Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.
Hal ini mengakibatkan bahasa yang diguna kan menjadi tidak baik. Jika bahasa sudah baku atau standar, baik yang ditetapkan secara resmi lewat surat putusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, maka dapat dengan lebih mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dengan yang tidak.
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibaku kan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar.
Jika orang masih membedakan pendapat tentang benar tidaknya suatu bentuk bahasa, perbedaan paham itu menandakan tidak atau belum adanya bentuk baku yang mantap.
Jika dipandang dari sudut itu, kita mungkin berhadapan dengan bahasa yang semua tatarannya sudah dibakukan; atau yang sebagiannya sudah baku, sedangkan bagian yang lain masih dalam proses pembakuan; ataupun yang semua bagiannya belum atau tidak akan dibakukan.
Bahasa Indonesia, agaknya termasuk golongan yang kedua. Kaidah ejaan dan pembentukan istilah kita sudah distandarkan; kaidah pembentukan kata yang sudah tepat dapat dianggap baku, tetapi pelaksanaan patokan itu dalam kehidupan sehari-hari belum mantap.
Di atas sudah diuraikan bahwa orang yang berhadapan dengan sejumlah lingkungan hidup harus memilih salah satu ragam yang cocok dengan situasi itu. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian ba hasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat.
Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragam baku. Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini:
Berapakah ibu akan menjual cabe rawit ini?
Apakah bapak mau mengantar saya ke pasar Beringharjo dan berapakah harganya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efek tif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu.
Untuk situasi seperti di atas akan lebih tepat jika kita memakai bahasa seperti di bawah ini:
Cabe rawitnya berapa bu?
Ke pasar Beringharjo berapa pak?
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak benar. Frasa seperti “ini hari” merupakan bahasa yang baik sampai tahun 80-an di kalangan para makelar karcis bioskop, tetapi bentuk itu tidak merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata dalam frasa ini terbalik.
Karena itu, anjuran agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasa rannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan ke baikan dan kebenaran.
Ringkasan Cara Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang digunakan dengan tepat dan sesuai dengan tata bahasa yang baku. Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar antara lain:
- Ejaan yang benar: Gunakan ejaan yang benar sesuai dengan kamus bahasa Indonesia, seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang tepat.
- Tata bahasa yang baku: Gunakan tata bahasa yang baku seperti penggunaan subjek, predikat, dan objek dalam kalimat, serta penggunaan kata sandang yang tepat seperti “si” atau “yang”.
- Pilihan kata yang tepat: Gunakan kata yang tepat untuk mengungkapkan makna yang diinginkan. Hindari penggunaan kata yang kurang baku atau slang dalam bahasa Indonesia.
- Menghindari kata-kata kasar dan tidak pantas: Hindari penggunaan kata-kata kasar atau tidak pantas yang dapat menyakiti atau merendahkan orang lain.
- Memperhatikan tata krama: Gunakan bahasa yang sopan dan menghormati lawan bicara. Memperhatikan tata krama dalam bahasa Indonesia juga penting untuk menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
- Menjaga kejelasan dan kekonsistenan: Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta hindari penggunaan frasa yang bertele-tele atau ambigu. Selain itu, pastikan penggunaan kata dan tata bahasa konsisten dalam keseluruhan tulisan atau pembicaraan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga komunikasi yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Baca Juga: Apa itu Diksi?
Akhir Kata
Dengan memperhatikan ringkasan diatas dapat dikatan bahwa menggunakan bahasa pun haru dengan situasi pembicaraan yang sesuai dengan kondisi sebagai referensi yang absah dikutip di dokumen unm.ac.id tentang bahasa indonesia yang baik dan benar
Nah, demikian artikel yang telah diuraikan dengan sangat jelas tentang bagaimana berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terima kasih.