Apa yang Dimaksud Klausa Atasan dan Klausa Bawahan?

Klausa adalah struktur gramatikal yang terdiri dari subjek dan predikat. Ada dua jenis klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, sementara klausa subordinatif memerlukan klausa utama sebagai pendukungnya.

Dalam klausa subordinatif, terdapat dua jenis klausa yang sering digunakan, yaitu klausa atasan dan klausa bawahan. Kedua jenis klausa ini memiliki perbedaan dalam posisi dan fungsi dalam kalimat.

Klausa Atasan

Klausa atasan adalah klausa yang berada di atas klausa bawahan dalam satu kalimat. Klausa atasan berfungsi sebagai klausa utama atau induk yang mendukung klausa bawahan.

Bacaan Lainnya

Klausa atasan sering ditemukan pada kalimat kompleks, di mana terdapat lebih dari satu klausa dalam satu kalimat. Contohnya:

“Saat saya sedang makan, tiba-tiba hujan turun dengan deras.”

Pada contoh kalimat di atas, klausa utama adalah “tiba-tiba hujan turun dengan deras”, sedangkan klausa subordinatif adalah “saat saya sedang makan”. Klausa atasan dalam kalimat ini adalah “tiba-tiba hujan turun dengan deras”, yang berfungsi sebagai klausa utama yang mendukung klausa subordinatif.

Klausa Bawahan

Klausa bawahan adalah klausa yang berada di bawah klausa atasan dalam satu kalimat. Klausa bawahan tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, melainkan memerlukan klausa atasan sebagai pendukungnya.

Klausa bawahan sering ditemukan pada kalimat kompleks, di mana terdapat lebih dari satu klausa dalam satu kalimat. Contohnya:

“Saat saya sedang makan, tiba-tiba hujan turun dengan deras.”

Pada contoh kalimat di atas, klausa utama adalah “tiba-tiba hujan turun dengan deras”, sedangkan klausa subordinatif adalah “saat saya sedang makan”. Klausa bawahan dalam kalimat ini adalah “saat saya sedang makan”, yang memerlukan klausa atasan sebagai pendukungnya.

Perbedaan Klausa Atasan dan Klausa Bawahan

Perbedaan utama antara klausa atasan dan klausa bawahan terletak pada posisi dan fungsi dalam kalimat. Klausa atasan berada di atas klausa bawahan dan berfungsi sebagai klausa utama atau induk yang mendukung klausa bawahan, sementara klausa bawahan berada di bawah klausa atasan dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, melainkan memerlukan klausa atasan sebagai pendukungnya.

Perbedaan lainnya terletak pada jenis klausa yang digunakan. Klausa atasan dapat berupa klausa utama atau subordinatif, sedangkan klausa bawahan hanya dapat berupa klausa subordinatif.

Contoh Penggunaan Klausa Atasan dan Klausa Bawahan

Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan klausa atasan dan klausa bawahan:

  1. “Saya akan pergi ke pasar, setelah saya selesai bekerja.”
  2. “Ketika ayah saya pulang kerja, kami akan makan malam bersama.”
  3. “Saat saya berjalan di taman, saya melihat burung terbang di atas kepala saya.”

Pada contoh kalimat di atas, klausa atasan masing-masing adalah “saya akan pergi ke pasar”, “ketika ayah saya pulang kerja”, dan “saat saya berjalan di taman”, sedangkan klausa bawahannya masing-masing adalah “setelah saya selesai bekerja”, “kami akan makan malam bersama”, dan “saya melihat burung terbang di atas kepala saya”.

Kesimpulan

Klausa atasan dan klausa bawahan adalah dua jenis klausa dalam kalimat subordinatif. Klausa atasan berada di atas klausa bawahan dan berfungsi sebagai klausa utama atau induk yang mendukung klausa bawahan, sementara klausa bawahan berada di bawah klausa atasan dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, melainkan memerlukan klausa atasan sebagai pendukungnya.

Klausa atasan dan klausa bawahan sering ditemukan pada kalimat kompleks, di mana terdapat lebih dari satu klausa dalam satu kalimat. Penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis klausa ini agar dapat menggunakannya dengan tepat dalam penggunaan bahasa Indonesia.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *