Di Indonesia, ada banyak sekali pilihan jalur pendidikan yang dapat ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan dasar. Salah satu pilihan yang populer adalah melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan (SMK). Di sini, ada dua jenis SMK yang dapat dipilih, yaitu Sekolah Teknik Menengah (STM) dan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Berikut ini adalah perbedaan STM dan SMEA yang perlu kamu ketahui:
1. Fokus Belajar
Perbedaan pertama antara STM dan SMEA adalah fokus belajar. STM lebih fokus pada bidang teknik dan kejuruan, sedangkan SMEA lebih fokus pada bidang ekonomi dan bisnis.
Ketika kamu memilih STM, kamu akan mempelajari mata pelajaran seperti teknik mesin, teknik listrik, teknik otomotif, dan lain sebagainya. Sedangkan jika kamu memilih SMEA, kamu akan mempelajari mata pelajaran seperti akuntansi, manajemen, bisnis internasional, dan lain sebagainya.
2. Peluang Karir
Perbedaan kedua antara STM dan SMEA adalah peluang karir. Setiap jenis SMK memiliki peluang karir yang berbeda-beda, tergantung pada bidang yang dipelajari.
Jika kamu lulus dari STM, kamu memiliki peluang karir di bidang teknik dan kejuruan. Kamu bisa menjadi teknisi, mekanik, operator mesin, dan sebagainya. Sedangkan jika kamu lulus dari SMEA, kamu memiliki peluang karir di bidang ekonomi dan bisnis. Kamu bisa menjadi akuntan, manajer, pengusaha, dan sebagainya.
3. Jenis Kelas
Perbedaan ketiga antara STM dan SMEA adalah jenis kelas. STM memiliki kelas yang lebih banyak terkait dengan bidang teknik dan kejuruan, sedangkan SMEA memiliki kelas yang lebih banyak terkait dengan bidang ekonomi dan bisnis.
Ketika kamu memilih STM, kamu akan masuk ke kelas-kelas seperti teknik mesin, teknik otomotif, dan lain sebagainya. Sedangkan jika kamu memilih SMEA, kamu akan masuk ke kelas-kelas seperti akuntansi, manajemen, bisnis internasional, dan lain sebagainya.
4. Kualifikasi
Perbedaan keempat antara STM dan SMEA adalah kualifikasi. Kualifikasi yang dimaksud di sini adalah tingkat pendidikan yang dapat dicapai setelah menyelesaikan SMK.
Setelah menyelesaikan STM, kamu bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti D3 atau S1 di bidang teknik. Sedangkan setelah menyelesaikan SMEA, kamu bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti D3 atau S1 di bidang ekonomi atau bisnis.
5. Waktu Belajar
Perbedaan kelima antara STM dan SMEA adalah waktu belajar. Waktu belajar di sini merujuk pada durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan SMK.
Umumnya, STM membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan dibandingkan SMEA. Hal ini dikarenakan materi pelajaran di STM lebih banyak dan kompleks dibandingkan SMEA.
6. Biaya Pendidikan
Perbedaan keenam antara STM dan SMEA adalah biaya pendidikan. Biaya pendidikan di sini merujuk pada biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti pendidikan di SMK.
Umumnya, biaya pendidikan di STM lebih mahal dibandingkan SMEA. Hal ini dikarenakan STM membutuhkan alat dan bahan praktik yang lebih lengkap dan mahal dibandingkan SMEA.
7. Persyaratan Masuk
Perbedaan ketujuh antara STM dan SMEA adalah persyaratan masuk. Persyaratan masuk di sini merujuk pada persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat diterima di SMK.
Umumnya, persyaratan masuk di STM lebih tinggi dibandingkan SMEA. Hal ini dikarenakan bidang teknik dan kejuruan membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang lebih khusus dibandingkan bidang ekonomi dan bisnis.
8. Popularitas
Perbedaan kedelapan antara STM dan SMEA adalah popularitas. Popularitas di sini merujuk pada seberapa banyak orang yang memilih STM atau SMEA sebagai jalur pendidikan setelah menyelesaikan pendidikan dasar.
Umumnya, STM lebih populer dibandingkan SMEA. Hal ini dikarenakan banyak orang yang tertarik dengan bidang teknik dan kejuruan, serta peluang karir yang lebih banyak di bidang tersebut.
9. Peluang Kerja di Luar Negeri
Perbedaan kesembilan antara STM dan SMEA adalah peluang kerja di luar negeri. Peluang kerja di luar negeri di sini merujuk pada peluang kerja yang dapat ditemukan di negara-negara di luar Indonesia.
Umumnya, peluang kerja di luar negeri lebih banyak terdapat di bidang teknik dan kejuruan. Hal ini dikarenakan bidang ini lebih universal dan digunakan di banyak negara di seluruh dunia. Sedangkan peluang kerja di bidang ekonomi dan bisnis lebih terbatas di luar negeri, terutama jika kamu tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.
10. Kebutuhan Tenaga Kerja di Indonesia
Perbedaan kesepuluh antara STM dan SMEA adalah kebutuhan tenaga kerja di Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja di sini merujuk pada permintaan pasar terhadap lulusan SMK dari masing-masing bidang.
Umumnya, kebutuhan tenaga kerja di Indonesia lebih tinggi di bidang teknik dan kejuruan. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan teknis yang mumpuni. Namun, kebutuhan tenaga kerja di bidang ekonomi dan bisnis juga cukup tinggi, terutama di sektor perbankan dan keuangan.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa STM dan SMEA memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal fokus belajar, peluang karir, jenis kelas, kualifikasi, waktu belajar, biaya pendidikan, persyaratan masuk, popularitas, peluang kerja di luar negeri, dan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia. Oleh karena itu, sebelum memilih SMK yang akan diikuti, pastikan kamu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dengan matang agar kamu dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatmu.