Apa Perbedaan Masker Rebreathing dan Non-Rebreathing?

Masker rebreathing dan non-rebreathing adalah dua jenis masker yang digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Keduanya memiliki perbedaan dalam cara kerjanya dan penggunaannya. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara masker rebreathing dan non-rebreathing.

Masker Rebreathing

Masker rebreathing, atau juga dikenal sebagai masker reservasi, adalah jenis masker yang dirancang untuk memberikan oksigen dengan cara menghirup oksigen yang terkandung dalam kantong atau reservasi pada masker. Kantong tersebut terisi oksigen murni dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh pasien akan dihisap kembali ke dalam kantong dan dicampur dengan oksigen, sehingga pasien dapat menghirup campuran tersebut kembali.

Masker rebreathing biasanya digunakan pada pasien yang membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi, seperti pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau pneumonia. Masker ini juga dapat digunakan pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan akut atau pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik.

Bacaan Lainnya

Masker Non-Rebreathing

Masker non-rebreathing, atau juga dikenal sebagai masker non-reservasi, adalah jenis masker yang dirancang untuk memberikan oksigen dengan cara menghirup oksigen yang terkandung dalam sebuah kantong atau reservasi pada masker. Namun, kantong tersebut tidak memiliki katup yang memungkinkan karbon dioksida untuk dihisap kembali ke dalam kantong. Sehingga pasien hanya menghirup oksigen murni dan menghembuskan karbon dioksida ke lingkungan sekitar.

Masker non-rebreathing biasanya digunakan pada pasien yang membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi daripada yang dapat diberikan oleh masker biasa, tetapi tidak sebanyak yang diperlukan oleh pasien yang membutuhkan masker rebreathing. Masker ini juga dapat digunakan pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan akut atau pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik.

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara masker rebreathing dan non-rebreathing adalah pada cara mereka mengelola karbon dioksida yang dihasilkan oleh pasien. Pada masker rebreathing, karbon dioksida dihisap kembali ke dalam kantong dan dicampur dengan oksigen, sementara pada masker non-rebreathing, karbon dioksida dihembuskan ke lingkungan sekitar.

Masker rebreathing juga memiliki kantong yang lebih besar daripada masker non-rebreathing, yang memungkinkan pasien untuk menghirup campuran oksigen dan karbon dioksida yang lebih lama. Masker non-rebreathing juga memiliki katup yang memungkinkan pasien untuk menghirup oksigen murni, tetapi tidak memungkinkan karbon dioksida untuk masuk kembali ke dalam kantong.

Kesimpulan

Masker rebreathing dan non-rebreathing adalah dua jenis masker yang digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Keduanya memiliki perbedaan dalam cara kerjanya dan penggunaannya. Pada masker rebreathing, karbon dioksida dihisap kembali ke dalam kantong dan dicampur dengan oksigen, sementara pada masker non-rebreathing, karbon dioksida dihembuskan ke lingkungan sekitar. Masker rebreathing biasanya digunakan pada pasien yang membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi, sedangkan masker non-rebreathing digunakan pada pasien yang membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih rendah. Pilihan masker yang tepat harus dibuat berdasarkan kondisi pasien dan rekomendasi dari dokter atau tenaga medis yang merawat pasien.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *