Fermentasi adalah proses biokimia di mana mikroorganisme seperti bakteri atau ragi mengubah bahan organik menjadi produk lain. Dalam dunia industri dan makanan, fermentasi digunakan untuk membuat berbagai produk seperti bir, keju, sauerkraut, dan yoghurt. Ada dua jenis fermentasi yang umum digunakan, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal produk yang dihasilkan dan proses kimia yang terjadi.
Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol adalah proses di mana mikroorganisme seperti ragi atau khamir mengubah gula menjadi etanol dan karbon dioksida. Proses ini umumnya digunakan untuk membuat minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman berbasis vodka. Proses ini juga digunakan dalam produksi bioetanol, bahan bakar alternatif yang dibuat dari bahan organik seperti jagung atau tebu. Proses fermentasi alkohol terdiri dari dua tahap, yaitu tahap penguraian gula dan tahap penghasilan alkohol. Tahap penguraian gula melibatkan pemecahan gula menjadi senyawa pendahulunya seperti glukosa dan fruktosa, sedangkan tahap penghasilan alkohol melibatkan konversi senyawa pendahulunya menjadi alkohol.
Proses fermentasi alkohol membutuhkan suhu dan pH yang tepat untuk mikroorganisme dapat berkembang biak dan menghasilkan produk yang diinginkan. Suhu yang ideal untuk fermentasi alkohol adalah antara 20-30°C, sedangkan pH yang ideal adalah antara 4-6. Fermentasi alkohol juga membutuhkan sumber karbon dalam bentuk gula, seperti glukosa atau sukrosa. Proses ini juga membutuhkan oksigen dalam tahap awal, tetapi pada tahap selanjutnya oksigen harus dihindari agar alkohol tidak dioksidasi menjadi asam asetat atau produk lainnya.
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat adalah proses di mana bakteri mengubah gula menjadi asam laktat. Proses ini umumnya digunakan dalam produksi makanan seperti yoghurt, sauerkraut, dan produk susu lainnya. Bakteri yang terlibat dalam fermentasi asam laktat umumnya berasal dari genus Lactobacillus dan Streptococcus. Proses fermentasi asam laktat juga terdiri dari dua tahap, yaitu tahap penguraian gula dan tahap penghasilan asam laktat. Tahap penguraian gula melibatkan pemecahan gula menjadi senyawa pendahulunya seperti glukosa dan fruktosa, sedangkan tahap penghasilan asam laktat melibatkan konversi senyawa pendahulunya menjadi asam laktat.
Sama seperti fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat juga membutuhkan suhu dan pH yang tepat untuk bakteri dapat berkembang biak dan menghasilkan produk yang diinginkan. Suhu yang ideal untuk fermentasi asam laktat adalah antara 35-42°C, sedangkan pH yang ideal adalah antara 5-6. Fermentasi asam laktat juga membutuhkan sumber karbon dalam bentuk gula, seperti glukosa atau sukrosa. Proses ini juga membutuhkan oksigen dalam tahap awal, tetapi pada tahap selanjutnya oksigen harus dihindari agar asam laktat tidak dioksidasi menjadi produk lainnya.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat adalah produk yang dihasilkan dan mikroorganisme yang terlibat. Fermentasi alkohol menghasilkan etanol dan karbon dioksida, sedangkan fermentasi asam laktat menghasilkan asam laktat. Mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi alkohol umumnya adalah ragi atau khamir, sedangkan mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi asam laktat adalah bakteri seperti Lactobacillus dan Streptococcus. Proses kimia yang terjadi dalam kedua jenis fermentasi juga berbeda, dengan fermentasi alkohol menghasilkan etanol melalui konversi gula menjadi senyawa pendahulunya dan akhirnya menjadi alkohol, sedangkan fermentasi asam laktat menghasilkan asam laktat melalui konversi gula menjadi senyawa pendahulunya dan akhirnya menjadi asam laktat.
Kesimpulan
Fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat adalah dua jenis fermentasi yang umum digunakan dalam produksi makanan dan produk kimia. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal produk yang dihasilkan dan mikroorganisme yang terlibat. Fermentasi alkohol menghasilkan etanol dan karbon dioksida dengan melibatkan ragi atau khamir, sedangkan fermentasi asam laktat menghasilkan asam laktat dengan melibatkan bakteri seperti Lactobacillus dan Streptococcus. Proses kimia yang terjadi dalam kedua jenis fermentasi juga berbeda, dengan fermentasi alkohol menghasilkan etanol melalui konversi gula menjadi senyawa pendahulunya dan akhirnya menjadi alkohol, sedangkan fermentasi asam laktat menghasilkan asam laktat melalui konversi gula menjadi senyawa pendahulunya dan akhirnya menjadi asam laktat.