Apa itu Water Based Aquaculture? Cara Ternak Ikan yang Ramah Lingkungan

Water based aquaculture atau budidaya ikan berbasis air adalah cara ternak ikan yang menggunakan teknologi canggih. Tidak seperti cara konvensional, water based aquaculture menggunakan air sebagai media hidup ikan. Air yang digunakan dalam water based aquaculture dikendalikan suhu, pH, dan kualitas airnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan ikan yang dihasilkan sehat dan berkualitas.

Keuntungan dari Water Based Aquaculture

Water based aquaculture memiliki berbagai keuntungan, salah satunya adalah dapat menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi. Hal ini terjadi karena ikan yang dipelihara hidup dalam kondisi yang stabil dan terkontrol. Selain itu, water based aquaculture juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti metode budidaya ikan konvensional.

Metode water based aquaculture juga lebih efisien dalam penggunaan air. Air yang digunakan dalam water based aquaculture dapat didaur-ulang sehingga tidak memerlukan banyak air segar. Hal ini membantu menghemat air dan meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan.

Bacaan Lainnya

Cara Kerja Water Based Aquaculture

Water based aquaculture bekerja dengan menggunakan sistem sirkulasi air yang terus menerus. Air yang digunakan dalam water based aquaculture didaur-ulang melalui filter dan sistem kolam yang terhubung. Air yang telah terfilter kembali digunakan untuk menopang kehidupan ikan yang dipelihara.

Sistem sirkulasi air ini sangat penting untuk menjaga kualitas air yang digunakan dalam water based aquaculture. Air yang kotor atau terkontaminasi dapat membahayakan kesehatan ikan dan bahkan mematikan ikan yang dipelihara.

Kelebihan Water Based Aquaculture

Water based aquaculture memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan metode budidaya ikan konvensional. Kelebihan tersebut antara lain:

– Lebih efisien dalam penggunaan air

– Menjamin kualitas dan kesehatan ikan yang dihasilkan

– Ramah lingkungan

– Dapat dilakukan di daerah yang sulit mendapatkan air segar

– Dapat diaplikasikan dalam skala besar maupun kecil

Kendala dalam Water Based Aquaculture

Water based aquaculture juga memiliki kendala yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah biaya yang cukup mahal untuk membangun sistem sirkulasi air yang terus menerus. Selain itu, kendala lainnya adalah membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengoperasikan sistem water based aquaculture.

Contoh Water Based Aquaculture

Berikut adalah contoh water based aquaculture yang dapat diaplikasikan:

1. Sistem recirculation aquaculture system (RAS)

2. Sistem integrated multi-trophic aquaculture (IMTA)

3. Sistem aquaponik

4. Sistem biofloc

Recirculation Aquaculture System (RAS)

Sistem RAS adalah sistem water based aquaculture yang paling umum digunakan. Sistem ini bekerja dengan menggunakan teknologi sirkulasi air yang terus menerus. Air yang terkontaminasi atau kotor dipompakan ke sistem filter dan kemudian kembali ke kolam ikan untuk digunakan ulang.

Sistem RAS dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar maupun ikan air laut. Namun, sistem ini cukup mahal untuk dibangun dan membutuhkan pengetahuan khusus untuk mengoperasikannya.

Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA)

IMTA adalah sistem water based aquaculture yang memanfaatkan lebih dari satu spesies organisme untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dalam sistem IMTA, ikan dipelihara bersama dengan spesies organisme lain seperti tumbuhan air dan kerang.

Sistem IMTA membantu meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan karena dapat mengurangi limbah organik yang dihasilkan oleh ikan. Selain itu, sistem IMTA juga meningkatkan produktivitas budidaya ikan karena memanfaatkan sumber daya secara maksimal.

Aquaponik

Aquaponik adalah sistem water based aquaculture yang menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman. Dalam sistem ini, ikan dipelihara dalam kolam yang terhubung dengan sistem penanaman tanaman. Air yang digunakan dalam kolam ikan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.

Sistem aquaponik sangat efisien dalam penggunaan air dan meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan. Selain itu, sistem aquaponik juga memungkinkan untuk mendapatkan hasil produksi ikan dan tanaman secara bersamaan.

Biofloc

Biofloc adalah sistem water based aquaculture yang mengandalkan kolonisasi bakteri dalam air untuk menguraikan limbah organik yang dihasilkan oleh ikan. Dalam sistem ini, ikan dipelihara dalam kolam yang dilengkapi dengan sistem aerasi dan sistem pengadukan.

Sistem biofloc sangat efektif dalam mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan karena meminimalisir limbah organik yang dihasilkan oleh ikan. Selain itu, sistem biofloc juga memungkinkan untuk menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi.

Kesimpulan

Water based aquaculture adalah cara ternak ikan yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya. Metode water based aquaculture menggunakan sistem sirkulasi air yang terus menerus untuk memastikan keberlangsungan hidup ikan. Beberapa contoh water based aquaculture antara lain sistem RAS, IMTA, aquaponik, dan biofloc. Dalam menerapkan water based aquaculture, perlu diperhatikan kendala dan biaya yang cukup mahal untuk membangun sistem sirkulasi air yang terus menerus. Namun, keuntungan dari water based aquaculture sangat banyak sehingga patut dipertimbangkan sebagai alternatif metode budidaya ikan.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *