Apa itu Glioksisom dan Fungsinya?

Jika Anda belajar biologi, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah organel sel. Organel sel adalah bagian-bagian sel yang memiliki fungsi-fungsi tertentu dan dibungkus oleh membran. Salah satu organel sel yang mungkin belum banyak diketahui adalah glioksisom. Nah, apa itu glioksisom dan fungsinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Glioksisom

Glioksisom adalah organel sel yang ditemukan pada tumbuhan dan beberapa jenis mikroorganisme. Organel sel ini memiliki ukuran sekitar 0,5-1 mikrometer dan terletak di dalam sitoplasma. Glioksisom berbentuk seperti batang atau silinder dan dibungkus oleh membran ganda.

Fungsi Glioksisom

Glioksisom memiliki fungsi penting dalam metabolisme tumbuhan, terutama dalam proses fotosintesis dan glukoneogenesis. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai fungsi glioksisom:

Bacaan Lainnya

1. Fotosintesis

Glioksisom berperan dalam siklus asam sitrat, sebuah proses metabolisme yang terjadi di dalam kloroplas sel tumbuhan. Siklus asam sitrat berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan NADH yang dibutuhkan oleh sel untuk melakukan aktivitas-aktivitas biologisnya.

Selain itu, siklus asam sitrat juga menghasilkan senyawa-senyawa organik seperti asam amino dan asam lemak yang digunakan sebagai bahan bakar dalam metabolisme selanjutnya. Oleh karena itu, glioksisom berperan penting dalam memproduksi senyawa organik yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

2. Glukoneogenesis

Glioksisom juga berperan dalam proses glukoneogenesis, yaitu sintesis glukosa dari senyawa-senyawa organik yang tidak mengandung karbohidrat, seperti asam amino dan asam lemak. Proses ini terjadi pada kondisi kelaparan atau kekurangan glukosa dalam tubuh.

Sebagai contoh, pada saat tumbuhan sedang mengalami kondisi kekurangan karbohidrat, glioksisom akan mengubah asam amino dan asam lemak menjadi senyawa-senyawa yang dapat diubah menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian digunakan oleh sel untuk memproduksi energi yang dibutuhkan dalam proses metabolisme.

Struktur Glioksisom

Glioksisom memiliki struktur yang mirip dengan mitokondria, yaitu terdiri dari membran luar dan membran dalam. Membran dalam glioksisom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses fotosintesis dan glukoneogenesis.

Selain itu, glioksisom juga mengandung krista, yaitu tonjolan-tonjolan membran dalam yang meningkatkan luas permukaan membran dan mempercepat proses metabolisme. Krista pada glioksisom lebih sedikit daripada krista pada mitokondria.

Proses Fotosintesis pada Glioksisom

Proses fotosintesis pada glioksisom mirip dengan proses fotosintesis yang terjadi pada kloroplas. Namun, pada glioksisom, proses ini hanya terjadi pada kondisi tertentu, yaitu ketika tumbuhan sedang mengalami kondisi kelaparan atau kekurangan glukosa.

Proses fotosintesis pada glioksisom dimulai dengan penangkapan energi cahaya oleh pigmen-pigmen fotosintetik, seperti klorofil. Energi cahaya ini kemudian digunakan untuk menghasilkan ATP dan NADPH yang digunakan dalam proses fotosintesis.

Selain itu, proses fotosintesis pada glioksisom juga melibatkan siklus asam sitrat, di mana senyawa-senyawa organik seperti asam amino dan asam lemak diubah menjadi senyawa-senyawa yang dapat diubah menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian digunakan oleh sel untuk memproduksi energi yang dibutuhkan dalam proses metabolisme.

Proses Glukoneogenesis pada Glioksisom

Proses glukoneogenesis pada glioksisom dimulai dengan pengambilan senyawa-senyawa organik dari sitoplasma dan pembentukan asetil-KoA melalui reaksi oksidasi asam amino dan asam lemak. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi oksidasi.

Oksaloasetat kemudian mengalami serangkaian reaksi kimia yang menghasilkan glukosa. Glukosa ini kemudian digunakan oleh sel untuk memproduksi energi yang dibutuhkan dalam proses metabolisme.

Kesimpulan

Glioksisom adalah organel sel yang memiliki fungsi penting dalam metabolisme tumbuhan, terutama dalam proses fotosintesis dan glukoneogenesis. Glioksisom berperan dalam siklus asam sitrat, sebuah proses metabolisme yang terjadi di dalam kloroplas sel tumbuhan. Selain itu, glioksisom juga berperan dalam proses glukoneogenesis, yaitu sintesis glukosa dari senyawa-senyawa organik yang tidak mengandung karbohidrat.

Glioksisom memiliki struktur yang mirip dengan mitokondria, yaitu terdiri dari membran luar dan membran dalam. Membran dalam glioksisom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses fotosintesis dan glukoneogenesis. Selain itu, glioksisom juga mengandung krista, yaitu tonjolan-tonjolan membran dalam yang meningkatkan luas permukaan membran dan mempercepat proses metabolisme.

Proses fotosintesis pada glioksisom mirip dengan proses fotosintesis yang terjadi pada kloroplas. Namun, pada glioksisom, proses ini hanya terjadi pada kondisi tertentu, yaitu ketika tumbuhan sedang mengalami kondisi kelaparan atau kekurangan glukosa. Proses glukoneogenesis pada glioksisom dimulai dengan pengambilan senyawa-senyawa organik dari sitoplasma dan pembentukan asetil-KoA melalui reaksi oksidasi asam amino dan asam lemak.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *