Jika Anda sering mengalami nyeri sendi atau otot, maka Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama obat Voltaren dan Voltadex. Kedua obat ini memang sering digunakan untuk meredakan nyeri pada tulang dan otot. Namun, apakah Anda tahu apa bedanya antara keduanya? Simak ulasan berikut ini!
Voltaren
Voltaren adalah obat yang mengandung zat aktif diklofenak natrium. Obat ini termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dapat meredakan peradangan, nyeri, dan demam. Voltaren sering digunakan untuk mengatasi beragam jenis nyeri, seperti nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri gigi.
Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, seperti tablet, kapsul, gel, dan salep. Bentuk tablet dan kapsul biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri kronis atau kondisi inflamasi yang lebih serius. Sedangkan, bentuk gel dan salep lebih cocok untuk mengatasi nyeri yang terjadi pada permukaan kulit, seperti nyeri otot atau bengkak.
Sebagai OAINS, Voltaren bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang menyebabkan inflamasi dan nyeri pada jaringan tubuh. Dengan menghambat produksi prostaglandin, Voltaren dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri yang terjadi pada jaringan tubuh.
Voltadex
Sedangkan, Voltadex adalah obat yang mengandung zat aktif dexketoprofen trometamol. Obat ini juga termasuk dalam golongan OAINS dan digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada tulang dan otot. Voltadex biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri yang terjadi akibat cedera atau trauma, seperti patah tulang atau memar.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Bentuk tablet biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri akut, sedangkan bentuk kapsul digunakan untuk mengatasi nyeri kronis atau kondisi inflamasi yang lebih serius.
Sama seperti Voltaren, Voltadex juga bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin. Namun, obat ini diklaim lebih cepat dan efektif dalam meredakan nyeri dan peradangan pada tulang dan otot.
Perbedaan Antara Voltaren dan Voltadex
Perbedaan utama antara Voltaren dan Voltadex terletak pada zat aktif yang digunakannya. Voltaren mengandung diklofenak natrium, sedangkan Voltadex mengandung dexketoprofen trometamol. Meskipun keduanya termasuk dalam golongan OAINS dan bekerja dengan cara yang sama, namun efektivitas dan kecepatan kerjanya bisa berbeda-beda pada setiap individu.
Menurut beberapa penelitian, Voltadex diklaim lebih cepat dan efektif dalam meredakan nyeri pada tulang dan otot dibandingkan dengan Voltaren. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Perhatian dan Efek Samping
Meskipun Voltaren dan Voltadex termasuk obat yang aman dan efektif dalam meredakan nyeri dan peradangan, namun kedua obat ini juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada pengguna Voltaren dan Voltadex antara lain:
- Mual dan muntah
- Sakit perut dan diare
- Pusing dan sakit kepala
- Sulit tidur
- Penurunan kualitas darah, seperti anemia dan trombositopenia
- Risiko terjadinya luka pada lambung dan usus
Jika Anda mengalami efek samping yang tidak diinginkan setelah menggunakan Voltaren atau Voltadex, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Kesimpulan
Voltaren dan Voltadex adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada tulang dan otot. Meskipun keduanya termasuk dalam golongan OAINS dan bekerja dengan cara yang sama, namun kandungan zat aktifnya bisa berbeda-beda. Voltaren mengandung diklofenak natrium, sedangkan Voltadex mengandung dexketoprofen trometamol.
Sama seperti obat lainnya, Voltaren dan Voltadex juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu dan mengikuti aturan pakai yang dianjurkan.