Unsur Ekstrinsik Karya Sastra: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Karya sastra adalah karya seni yang dihasilkan oleh manusia melalui penggunaan bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra dapat berupa puisi, prosa, novel, drama, dan sebagainya. Salah satu unsur yang penting dalam karya sastra adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik karya sastra mencakup faktor-faktor di luar karya sastra itu sendiri yang mempengaruhi interpretasi pembaca terhadap karya sastra tersebut. Berikut ini adalah pengertian, jenis, dan contoh unsur ekstrinsik karya sastra.

Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah faktor-faktor di luar karya sastra itu sendiri yang mempengaruhi interpretasi pembaca terhadap karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik ini meliputi faktor-faktor seperti latar belakang penulis, konteks sejarah karya sastra, kondisi sosial-politik pada saat karya sastra ditulis, dan sebagainya. Dengan memahami unsur ekstrinsik karya sastra, pembaca dapat lebih memahami makna dan pesan yang terkandung dalam karya sastra tersebut.

Jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Jenis unsur ekstrinsik karya sastra dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

Bacaan Lainnya

1. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis mencakup faktor-faktor seperti pendidikan, pengalaman hidup, dan sejarah kehidupan penulis. Latar belakang penulis dapat mempengaruhi cara penulis mengolah bahasa dan ide-ide dalam karya sastra. Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh latar belakang penulis adalah novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata yang mengangkat cerita tentang kehidupan di Belitong.

2. Konteks Sejarah Karya Sastra

Konteks sejarah karya sastra mencakup kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat karya sastra ditulis. Konteks sejarah dapat mempengaruhi tema dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh konteks sejarah adalah puisi “Aku” karya Chairil Anwar yang mencerminkan semangat kebangsaan pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

3. Kondisi Sosial-Politik pada Saat Karya Sastra Ditulis

Kondisi sosial-politik pada saat karya sastra ditulis mencakup kondisi politik, ekonomi, dan sosial pada saat karya sastra ditulis. Kondisi sosial-politik dapat mempengaruhi tema dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh kondisi sosial-politik adalah novel “Pramoedya Ananta Toer” karya Buku “Bumi Manusia” yang mengangkat tema tentang perjuangan melawan penjajahan pada masa kolonial.

4. Konteks Budaya

Konteks budaya mencakup nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat saat karya sastra ditulis. Konteks budaya dapat mempengaruhi cara penulis mengolah bahasa dan ide-ide dalam karya sastra. Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh konteks budaya adalah cerpen “Si Kabayan” karya A.A. Navis yang mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat Sunda.

Contoh Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

1. Latar Belakang Penulis

Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh latar belakang penulis adalah novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Andrea Hirata adalah seorang penulis yang berasal dari Belitong, sebuah pulau kecil di Sumatera Selatan. Novel “Laskar Pelangi” mengangkat cerita tentang kehidupan di Belitong dan menggambarkan kehidupan masyarakat kecil di pulau tersebut. Cerita dalam novel ini dipengaruhi oleh pengalaman hidup penulis di Belitong dan latar belakang pendidikannya yang mengenal dunia sastra sejak kecil.

2. Konteks Sejarah Karya Sastra

Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh konteks sejarah adalah puisi “Aku” karya Chairil Anwar. Puisi “Aku” ditulis pada tahun 1943, pada saat Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Puisi ini mencerminkan semangat kebangsaan pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dan merupakan salah satu karya sastra yang dianggap sebagai manifestasi dari semangat perjuangan tersebut.

3. Kondisi Sosial-Politik pada Saat Karya Sastra Ditulis

Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh kondisi sosial-politik pada saat karya sastra ditulis adalah novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini ditulis pada tahun 1980-an, pada saat Indonesia sedang mengalami masa-masa yang sulit, di mana pemerintahan Orde Baru sedang menghadapi banyak masalah, termasuk masalah ekonomi dan politik. “Bumi Manusia” mengangkat tema tentang perjuangan melawan penjajahan pada masa kolonial dan sekaligus mengkritik kondisi sosial-politik Indonesia pada masa itu.

4. Konteks Budaya

Contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh konteks budaya adalah cerpen “Si Kabayan” karya A.A. Navis. Cerpen ini mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat Sunda, dengan tokoh utamanya yang bernama Si Kabayan, seorang tokoh legendaris dalam kebudayaan Sunda. Cerpen ini dipengaruhi oleh konteks budaya Sunda, termasuk nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat Sunda.

Kesimpulan

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah faktor-faktor di luar karya sastra itu sendiri yang mempengaruhi interpretasi pembaca terhadap karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik ini meliputi faktor-faktor seperti latar belakang penulis, konteks sejarah karya sastra, kondisi sosial-politik pada saat karya sastra ditulis, dan konteks budaya. Dengan memahami unsur ekstrinsik karya sastra, pembaca dapat lebih memahami makna dan pesan yang terkandung dalam karya sastra tersebut.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *