Panduan cara menyusun proposal penelitian menjadi perbincangan yang sangat hangat di kalangan mahasiswa semester akhir baik yang sedang menempuh jenjang Diploma, S1, S2, dan S3. Nah, artikel ini bisa menjadi jawaban untuk anda karena membahas cara membuat proposal dari BAB 1, BAB 2, BAB, 3, hingga BAB 4.
Dicatet yah sob! Sebelum memulai menyusun Proposal Penelitian, hendaknya calon peneliti sudah mendapatkan dosen pembimbing (tutor) yang akan membantu selama kegiatan penyusunan Proposal Penelitian, tentunya mesti dipertimbangkan siapa yang srek supaya penelitian sobat tetap lancar.
Cara Membuat BAB I Pendahuluan
Kini saatnya sobat akan menyusun Bab I (Pendahuluan) dari suatu Proposal Penelitian, dan kita akan memulainya dari menyusun Latar belakang masalah:
1. Latar Belakang
Dalam menyusun Latar belakang masalah suatu penelitian, sobat harus menetapkan masalah terlebih dahulu. Sobat bisa merujuk ke kegiatan belajar. Berikutnya Sobat menguraikan rasionalisasi masalah yang akan diteliti.
Pada kesempatan ini sobat bisa menguraikan rasionalisasi dari aspek kenyataan yang ada (empiris) atau dari aspek teori.
Contoh, Sebagai praktisi Bidan, tentu sobat dapat dengan mudah mengemukakan rasionalisasi dari aspek empirik dari pelayanan kesehatan.
Rasionalisasi dari aspek teori ini bisa dipelajari pada buku teks acuan (referensi), laporan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, studi literature, journal dan dapat juga diakses dari internet (Interconection Networking).
Silahkan dicoba menyusun Latar belakang masalah terlebih dahulu.
BagaimanaSudahkah tersusun latar belakang masalahnya?
Tolong baca kembali dan amati apakah uraian yang sobat tulis sudah tergambarkan rasionalisasi dari sudut empirik dan rasionalisasi dari sudut teori?
Agar mudah dipahami pembaca proposal penelitian, latar belakang masalah yang sobat susun juga harus menggambarkan dari aspek yang luas ke yang sempit.
Misalnya, bila sobat menyampaikan fakta tentang diare pada bayi uraikan mulai dari kejadian diare pada bayi di Indonesia, selanjutnya di propinsi, di kecamatan dan ditempat akan dilakukan penelitian.
2. Rumusan masalah
Bila sudah selesai, sobat bisa melanjutkan menyusun rumusan masalah. Rumusan masalah ini sudah menggambarkan kondisi di tempat penelitian.
Cuplik bagian penting dari Latar belakang masalah dan diikuti dengan pernyataan rumusan masalahnya.
Contoh, tingginya kejadian diare pada bayi di Puskesmas kecamatan X pada tahun 2021.
Bila sobat mengambil tempat penelitian di Puskesmas angka tersebut sangat mudah di dapat karena ada data dari Puskesmas. Tetapi bila tidak ada data sekunder ada baiknya Sobat melakukan studi pendahuluan, melakukan survey mengambil 10 sampel dan ini bisa sebagai dasar untuk melakukan penelitian.
Misalnya, sobat mengambil secara acak 10 ibu yang membawa kemudian dilihat diagnosa bayi dan dikelompokan antara yang diare dan tidak/bukan diare.
Misalnya, didapatkan 6 bayi menderita diare dan 4 bayi tidak; maka hasil studi pendahuluan Sobat 60 % kunjungan bayi di Puskesmas adalah diare. Jadi kalimat terakhir dari rumusan masalah adalah: Tingginya (60 %) kejadian diare pada kunjungan bayi di Puskesmas X.
Selanjutnya Sobat merumuskan pertanyaan penelitiannya.
Menetapkan pertanyaan penelitian tidak boleh asal-asalan, karena dari pertanyaan penelitian harus sudah tergambarkan apa yang Sobat harapkan dari hasil penelitian ini. Dalam hal ini Sobat bisa mempelajari teori tentang diare, apa penyebabnya dan patofisiologinya.
Dari kegiatan penelusuran, bisa didapatkan salah satu penyebabnya adalah pemberian makanan pendamping Asi yang terlalu dini. Bila sobat ingin mengetahui keadaan ini di wilayah Puskesmas Kecamatan X maka bisa dibuat pertanyaan penelitiannya adalah :
Apakah ada hubungan antara pemberian makanan pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi?
Pertanyaan penelitian akan memandu apa sebenarnya yang akan Sobat cari dalam kegiatan penelitian. Penelitian layak dilakukan bila hasilnya dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Pada dasarnya bila Sobat telah menetapkan pertanyaan penelitian maka Sobat sudah dapat menetapkan judul atau topik penelitian.
Sebagai contoh untuk pertanyaan penelitian tersebut di atas, maka judul penelitiannya adalah: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021.
OK, apakah Judul, latar belakang masalah, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan sudah tersusun?
Bila sudah, silahkan sobat menghubungi dosen pembimbing agar bisa mendapat masukan untuk perbaikan.
Tetaplah bersemangat dan yakinlah masukan dari dosbing adalah untuk kesempurnaan Proposal Penelitian Sobat!
3. Tujuan Penelitian
Apakah Sobat telah merevisi Judul penelitian, Latar belakang masalah, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian dengan mengacu masukan dari Tutor ?
Sudah? Ok, kita bisa lanjutkan dengan menyusun tujuan penelitian.
Sebagaimana telah diuraikan dalam kegiatan belajar 2 bahwa tujuan penelitian ada tujuan umum dan tujuan khusus.
Saya sangat yakin Sobat bisa menyusun tujuan umum dan tujuan khusus dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan.
Contoh, Judul “Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021”. Nah, sobat bisa menyusun tujuan penelitiannya seperti:
- Diketahui distribusi frekuensi Pemberian Makanan Pendamping Asi pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021.
- Diketahui distribusi frekuensi kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021.
- Diketahui hubungan antara Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021.
Dalam penelitian ini tidak dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus karena bila dibedakan, maka tujuan umum penelitian juga merupakan tujuan khusus yang ke tiga.
Selanjutnya silahkan Sobat rumuskan tujuan penelitian dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan.
4. Manfaat Penelitian
Di atas sudah dijelaskan bahwa penelitian layak dilakukan bila hasilnya dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Artinya penelitian tersebut bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Dalam membahas tentang manfaat hasil penelitian Sobat menguraikan manfaat penelitian Sobat secara spesifik. Khususnya harus bisa dirasakan manfaatnya oleh populasi dari penelitian dan tempat penelitian.
Mari kita amati contoh manfaat penelitian.
Manfaat penelitian untuk Puskesmas X: Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi Puskesmas X untuk menyusun program promosi kesehatan tentang diare pada bayi. Dengan dikembangkanya kegiatan promosi kesehatan diharapkan masyarakat khususnya yang punya bayi jadi lebih tahu tentang pemberian makanan pendamping Asi agar tidak menimbulkan diare.
Dari penjelasan di atas tergambarkan hasil penelitian bermanfaat bagi kelompok subyek penelitian atau responden penelitian atau populasi terajangkau walaupun tidak secara langsung.
Ok! Bila Sobat telah memahami tentang merumuskan manfaat penelitian silahkan dibuat manfaat penelitian dari Proposal Penelitian yang Sobat kerjakan.
5. Ruang Lingkup Penelitian
Sobat telah menyelesaikan Bab I atau pendahuluan; khususnya tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Langkah berikutnya adalah Sobat menguraikan tentang ruang lingkup penelitian.
Saat Sobat membahas tentang ruang lingkup penelitian, Sobat menggambarkan segala sesuatu tentang penelitian secara singkat.
Atau minimal menjawab tentang 5 W + 1H yaitu: What, When, Where, Why, Who dan How.
Saya yakin sobat tahu What adalah judul penelitian.
When sobat menjelaskan kapan saat akan dilakukan kegiatan.
Where adalah tempat akan dilakukan kegiatan penelitian.
Why, sobat memberikan data yang menjadi alasan dilakukan penelitian.
Who, sobat menjelaskan sampel atau subyek penelitian.
How, sobat menjelaskan jenis metodologi penelitian yang akan dipergunakan.
Contoh, untuk memudahkan ruang lingkup penelitian, silahkan analisis berikut ini.
Penelitian dengan judul: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021. Ini termasuk dalam lingkup Kesehatan Ibu dan Anak. Penelitian perlu dilaksanakan karena tingginya angka kejadian diare pada pengunjung bayi (60 %) Menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang punya bayi dengan usia < 6 bulan dan berkunjung di Puskesmas saat penelitian dilakukan. Akan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2021. Menggunakan data primer dan alat pengumpul data adalah kuisioner.
Bila sobat telah memahami contoh Ruang lingkup penelitian tersebut di atas, silahkan dituliskan atau disusun ruang lingkup penelitian dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan.
Selamat sobat telah menyelesaikan ruang lingkup penelitian selanjutnya merupakan langkah akhir dari Bab I (Pendahuluan) yaitu menyusun uraian tentang sistimatika penulisan.
6. Sistimatika Penulisan
Sobat saat ini berkewajiban menguraikan tentang sistimatika penulisan, dalam uraian ini harus menggambarkan laporan penelitian secara utuh jadi bukan hanya 3 bab melainkan 5 bab.
Penulisan tidak seperti daftar isi melainkan dalam bentuk narasi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat contoh tersebut di bawah ini:
Penelitian dengan judul: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021, ini terdiri dari 5 bab yang akan tersusun sebagai berikut:
Bab I (pendahuluan) akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistimatika penulisan.
Bab II (tinjauan teori dan kerangka konsep) akan menguraikan tentang Bayi dan Diare yang dalam hal ini sebagai kerangka teori. Pembahasan tentang bayi meliputi pengertian bayi, Asi sebagai makan bayi dan makanan pendamping Asi. Pembahasan Diare mencakup pengertian, epidemiologi, penyebab, patofisiologi, factor predisposisi dan factor yang berhubungan dengan kejadian diare. Selanjutnya kerangka konsep akan dikembangkan dari kerangka teori yang ada.
Bab III (metodologi penelitian) akan menguraikan tentang variabel penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian serta analisis data.
Bab IV (Hasil penelitian dan pembahasan) Hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk diagram atau tabel dan interpretasi data tersebut secara statistik. Sementara pembahasan akan mengupas hasil penelitian dengan cara membandingkan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu dan juga teori yang ada.
Bab V (Penutup) membahas Kesimpulan dan saran, peneliti akan menguraikan simpulan berdasarkan data dan pembahasan, serta saran aplikatip dari hasil penelitian.
Bagaimana pendapat sobat setelah mempelajari contoh sistimatika penulisan?
Bila masih kurang jelas tolong baca sekali lagi. Walaupun masih kurang jelas tidak ada salahnya jika Sobat tetap mencoba menyusun sistimatika penulisan dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan. Apapun bentuknya hasil penulisan Sobat akan menjadi media bagi Tutor untuk mengetahui kedalaman pemahaman Sobat tentang sistimatika penulisan.
INGAT! Tingkat pemahaman sobat akan menjadi pijakan dosen pembimbing dalam melaksanakan bimbingan. Selamat Bekerja!
Ok! Bila sudah menyelesaikan Sistimatika Penulisan berarti Sobat telah menyelesaikan Bab I Proposal penelitian dan tiba saatnya Sobat menghubungi Tutor agar pekerjaran Sobat bisa diperiksa oleh dosen pembimbing dan segera mendapat masukan.
Jadi, yang dikonsulkan ke dosen pembimbing adalah hasil revisi sobat yang lalu dan pekerjaan berikutnya. Hasil revisi perlu dikonsulkan sekali lagi agar hasilnya lebih memuaskan.
Sekali lagi tetap semangat dan segera merevisi setelah mendapat masukan!
Cara Membuat Bab II (Tinjauan Teori)
Selamat sobat telah menyelesaikan Bab I (Pendahuluan) dari Proposal Penelitian. Tiba saatnya sobat menyusun Bab II (tinjauan teori).
Guna menyusun bab ini sobat harus terlebih dahulu mempelajari buku teks acuan (referensi), laporan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, studi literature, journal dan dapat juga diakses dari internet (Interconection Networking).
Buku sumber yang sobat pergunakan hendaknya terbitan minimal 10 tahun yang lalu, akan lebih bagus jika Sobat menggunakan buku sumber terbitan yang terbaru.
Bila fokus penelitian Sobat pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya; Sobat boleh mengambil hasil penelitian tersebut dan bisa mengembangkan kerangka konsep berdasarkan hasil penelitian asal dicantumkan dengan jelas sebagai sumber pustaka sehingga tidak bersifat plagiarisme. Di bawah ini akan ditampilkan pokok-pokok materi dari Contoh penelitian dengan judul: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021. Bab II (Tinjauan Teori dan Kerangka Konsep) A. Bayi B. Diare C. Kerangka Teori Setelah sobat mempelajari contoh pokok-pokok materi silahkan dicoba menuliskan pokok materi Proposal Penelitian yang sedang sobat susun. Pada Bab II ini tidak hanya pokok-pokok materi saja, tetapi setelah tersusun pokok-pokok materi sobat harus menguraikan secara tuntas pokok-pokok materi tersebut. Dari contoh Bab II tersebut di atas pada pembahasan kerangka teori, Sobat bisa membuat bagan dari teori yang sudah diuraikan sebelumnya khususnya yang menggambarkan proses terjadinya variabel dependen yang akan diteliti, yang dalam hal ini adalah Diare. Silahkan menyelesaikan uraian Bab II dari Proposal Penelitian yang sedang Sadari susun dan selanjutnya bisa menghubungi dosen pembimbing Sobat agar bisa mendiskusikan dengan puas dan tuntas. Tentu saja berikutnya Sobat harus merevisi pekerjaan sesuai masukan dari dosen pembimbing. Selamat Sobat telah menyelesaikan Bab I dan Bab II dari Proposal Penelitian, langkah selanjutnya adalah menyusun Bab III atau metodologi penelitian. Dalam Bab III ini sobat harus menguraikan kerangka konsep, variabel penelitian, hipotesis, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, etik penelitian serta analisis data. Kerangka konsep bisa dituangkan dalam bentuk bagan atau dalam bentuk narasi. Dalam hal penelitian yang bersifat diskriptif atau penelitian untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain maka kerangka konsep tidak perlu dalam bentuk bagan. Namun untuk penelitian yang bersifat korelasional lebih mudah difahami oleh pembaca bila ditampilkan dalam bentuk bagan. Contoh penelitian di atas bisa tertuang dalam bentuk bagan sebagai berikut: Oke, bila kerangka konsep dari Proposal Penelitian Sobat telah selesai kita akan mempelajari Variabel penelitian. Marilah kita mulai menetapkan dan menguraikan tentang variabel penelitian. Silahkan Sobat mempelajari kembali Kegiatan Belajar 2 tentang Variabel penelitian. Amatilah dengan saksama contoh uraian Variabel dari penelitian di atas yaitu: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021. Bila Sobat telah mempelajari kembali Kegiatan Belajar 2 tentang Variabel penelitian, serta telah mengamati contoh uraian Variabel penelitian di atas; sekarang tiba saatnya Sobat menyusun Variabel dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan. Menyajikan deskripsi variabel selain dalam bentuk tekstular seperti di atas juga dapat dalam bentuk tabel (tabular). Langkah berikutnya setelah mendiskripsikan variabel; Sobat harus merumuskan hipotesis. Guna menyusun hipotesis Sobat bisa merujuk pada kegiatan belajar 2 yang telah kita pelajari bersama tentang hipotesis. Sebagai pelengkap informasi akan disajikan contoh hipotesis penelitian tersebut di atas sebagai berikut: Hipotesa nol: Tidak ada hubungan antara pemberian makanan pendamping Asi dengan terjadinya diare. Hipotesa alternative: Ada hubungan antara pemberian makanan pendamping Asi dengan terjadinya diare. Hipotesa kerja: Jika bayi diberikan makanan pendamping Asi terlalu dini, maka akan menderita diare. Sobat saat ini dipersilahkan menyusun hipotesis dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan, yaitu rumusan Hipotesa nol dan hipotesa alternative. Pada umumnya tidak ditampilkan Hipotesa kerja. Langkah selanjutnya sobat menetapkan jenis penelitian. Marilah kita baca kembali kegiatan belajar dua yang membahas tentang jenis penelitian. Pada proposal penelitian sering diungkapkan menggunakan kata metedologi penelitian, tidak menggunakan kata jenis penelitian. Hal ini karena jenis penelitian diklasifikasikan berdasarkan metodologi yang digunakan. Sobat juga dipersilahkan untuk mencoba dahulu menetapkan jenis penelitian dari penelitian dengan judul: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021. Silahkan ditulis pada kolom komentar yang teredia di bawah ini artikel ini yah! Bagus! Sobat telah menetapkan dengan tepat tentang jenis penelitiannya yaitu Potong lintang (cross sectional). Karena pada penelitian ini Peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat tertentu. Jadi setiap subyek penelitian hanya diukur satu kali saja. Sobat telah paham tentang jenis penelitian. Saatnya sekarang Sobat menetapkan jenis penelitian dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan. Langkah selanjutnya adalah Sobat menguraikan tempat dan waktu penelitian akan dilaksanakan. Dalam hal menguraikan tempat dan waktu penelitian, kami sangat yakin Sobat dapat menuliskannya dengan baik. Jadi, silahkan sobat menetapkan waktu dan tempat penelitian pada Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan. Kegiatan berikutnya adalah Sobat menyusun uraian tentang populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu penelitian sangat penting dan akan menentukan keakuratan hasil penelitian. Berikut ini contoh tentang uraian Populasi dan sampel penelitian. Penelitian dengan judul: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesmas X periode Agustus 2021. Populasi dan Sampel : 1. Populasi Populasi adalah bayi dengan usia <6 bulan. 2. Sampel Sampel adalah bayi yang berusia < 6 bulan yang berkunjung ke Puskesmas, dengan kriteria inklusi: Riwayat kelahiran normal. Sementara untuk kriteria inklusinya: (1) Bayi tidak punya riwayat labio skisis atau labio palato skisis atau labio palate gnato skisis atau gastro skisis, (2) Bayi tidak mempunyai riwayat atresia usofagus atresia duodenum atau atresia ani atau Hirchprung, (3) Ibu bayi sudah meninggal. Sumber informasi adalah ibu/ orang dewasa yang saat itu membawa bayi ke Puskesmas.Besarnya sampel penelitian adalah 50 % dari jumlah kunjungn bayi usia < 6 bulan = 50/100 X 120 = 60. Alasan populasinya bayi dengan usia < 6 bulan adalah pada kelompok bayi ini pemenuhan nutrisi menggunakan Asi, bayi belum diberikan makanan pendamping Asi. Di masyarakat banyak ibu yang sudah memberikan makanan pendamping Asi sebelum bayi berusia 6 bulan. Pada bayi yang berusia 6 bulan atau lebih makanan pendamping Asi justru harus sudah diberikan. Sumber informasi adalah orang dewasa yang saat itu mengantar bayi untuk berobat, bisa ibu dari bayi, atau pengasuhnya atau nenek bayi; bila ibu mungkin sedang bekerja. Besar sampel 50 % karena jumlah kunjungan bayi < 6 bulan di Puskesmas X rata-rata dalam 1 bulan hanya 120 bayi. Informasi data ini bisa Sobat ambil di Puskesmas. Silahkan Sobat uraikan tentang populasi dan sampel dari Proposal Penelitian yang sedang dikerjakan. Berikut adalah contoh Etik penelitian: Untuk dapat melakukan penelitian di Puskesmas kecamatan X, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: Silahkan sobat menyusun Etik Penelitian dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan. Selamat! Sobat telah menyusunnya dengan mengacu pada kegiatan belajar 2 dan contoh Etik Penelitian di atas. Langkah berikutnya mengenai analisa data. Bila Sobat ingin lebih mahamai tentang analisa data; selain sobat harus mempelajari kembali kegiatan belajar 2, sobat juga disarankan untuk mempelajari Modul Statistik Dasar yang menjadi pendukung Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Statistik dasar. Contoh, uraian tentang analisa data pada penelitian: Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi dengan kejadian Diare pada bayi di Puskesm as X periode Agustus 2021. Untuk mempermudah dalam analisa data; dilakukan pengolahan data terlebih dulu melalui: Mengedit data dengan cara memeriksa dan memastikan kelengkapan data yang telah diperoleh, bila ada data yang tidak jelas perlu diklarifikasi ke sumber data. Memberikan kode pada jawaban, sehingga data menjadi lebih mudah dalam pengelompokan Memasukkan data kedalam tabel pada computer yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini bila pengolahan data secara komputerisasi. Bila dilakukan secara manual langkah ini adalah mengelompokkan data sesuai dengan jawabannya. Membersihkan data pencilan yang akan mengganggu hasil penelitian. Selamat dengan Sobat telah menetapkan dan menguraikan analisa data dari Proposal Penelitian yang sedang Sobat kerjakan, maka berarti Sobat bisa membuat komitmen dengan Tutor untuk kegiatan bimbingan. Jangan patah semangat bila masih ada yang harus direvisi. Bekerjalah dengan sabar dan tekun, ulangi konsulkan sekali lagi hasil revisi. Saya sangat yakin Proposal Penelitian yang sudah jadi akan sangat memuaskan. Jangan lupa diakhir konsul dengan Tutor buatkah pengesahan bahwa Proposal Penelitian telah siap diujikan. Bab I membahas tentang penyusunan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistimatika penelitian. Bab II menguraikan tentang tinjauan teoritis dan kerangka teori. Bab III membahas tentang kerangka konsep, Variabel dibahas dalam bentuk Definisi Operasional, jenis/desain penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, etik penelitian serta analisa data. Ujian sidang membahas tentang penguji, kriteria penilaian dan batas kelulusan.Cara membuat Bab III (Metodologi Penelitian)
1. Kerangka Konsep
2. Variabel Penelitian
3. Hipotesa Penelitian
4. Jenis Penelitian
5. Tempat dan Waktu
6. Populasi dan sampel
7. Etik Penelitian
8. Analisa data
a. Editing
b. Coding
c. Entry
d. Cleaning
Kesimpulan