Perjanjian yang Menyebabkan Wilayah Vietnam Pecah Menjadi Dua

Perjanjian Genève 1954

Perjanjian Genève 1954 merupakan perjanjian yang menyebabkan wilayah Vietnam pecah menjadi dua, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 21 Juli 1954 di Jenewa, Swiss. Perjanjian ini merupakan hasil dari Konferensi Jenewa yang melibatkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Prancis, Inggris, dan Tiongkok.

Perjanjian ini diadakan setelah berakhirnya Perang Indochina Pertama yang melibatkan Prancis dan Viet Minh. Viet Minh adalah gerakan nasionalis yang dipimpin oleh Ho Chi Minh yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan kolonial Prancis di Vietnam. Perang ini berlangsung selama sembilan tahun sejak tahun 1945 hingga 1954.

Dalam Perjanjian Genève 1954, disepakati bahwa wilayah Vietnam akan dibagi menjadi dua, yaitu Vietnam Utara yang dikuasai oleh Viet Minh dan Vietnam Selatan yang dikuasai oleh pemerintah kolonial Prancis. Pembagian ini dianggap sebagai solusi untuk mengakhiri perang dan menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Pembagian Wilayah

Wilayah Vietnam Utara memiliki ibu kota di Hanoi dan dikuasai oleh pemerintahan komunis yang dipimpin oleh Ho Chi Minh. Sementara itu, wilayah Vietnam Selatan memiliki ibu kota di Saigon dan dikuasai oleh pemerintahan pro-Barat yang didukung oleh Prancis dan Amerika Serikat.

Pembagian wilayah ini pada awalnya hanya bersifat sementara dan diharapkan bahwa pemilihan umum akan diadakan untuk menyatukan kembali Vietnam dalam waktu dua tahun. Namun, pemilihan ini tidak pernah terlaksana karena adanya ketegangan antara kedua pihak yang saling bersaing untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Vietnam.

Konflik Vietnam

Pembagian wilayah Vietnam menjadi dua menyebabkan timbulnya konflik yang lebih besar yang dikenal sebagai Perang Vietnam. Konflik ini berlangsung selama lebih dari 20 tahun, yaitu dari tahun 1955 hingga 1975.

Pada tahun 1955, Vietnam Selatan menyatakan diri sebagai Republik Vietnam yang berdaulat di bawah kepemimpinan Presiden Ngo Dinh Diem. Namun, Vietnam Utara tidak mengakui kemerdekaan Vietnam Selatan dan menganggapnya sebagai wilayah yang harus disatukan kembali dengan cara kekerasan.

Perang Vietnam melibatkan campur tangan besar-besaran dari Amerika Serikat yang mendukung pemerintah Vietnam Selatan dalam melawan pasukan Vietnam Utara yang didukung oleh Uni Soviet dan Tiongkok. Perang ini menjadi salah satu konflik terpanjang dan paling berdarah dalam sejarah dunia, dengan jutaan korban jiwa dan kerugian materi yang besar.

Akhir Perang Vietnam

Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975 setelah pasukan Vietnam Utara berhasil merebut ibu kota Saigon dan menggulingkan pemerintahan Vietnam Selatan. Vietnam pun akhirnya bersatu menjadi Republik Sosialis Vietnam yang berpusat di Hanoi.

Perjanjian Genève 1954 menjadi awal terjadinya perpecahan wilayah Vietnam menjadi dua. Pembagian ini seharusnya bersifat sementara, tetapi ketegangan antara kedua pihak menyebabkan terjadinya konflik yang lebih besar. Perang Vietnam meninggalkan luka yang mendalam bagi rakyat Vietnam dan menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah dunia.

Kesimpulan

Perjanjian Genève 1954 menjadi titik awal perpecahan wilayah Vietnam menjadi dua, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pembagian ini seharusnya bersifat sementara, tetapi ketegangan antara kedua pihak menyebabkan terjadinya Perang Vietnam yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Perang ini berakhir pada tahun 1975 setelah Vietnam Utara berhasil merebut ibu kota Saigon dan mempersatukan kembali Vietnam. Perjanjian Genève 1954 dan Perang Vietnam merupakan peristiwa penting dalam sejarah Vietnam dan dunia.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *