Pada kehidupan sehari-hari kita menemukan ada orang yang mampu mengerjakan soal secara cepat dan benar, tapi ada pula yang lambat. Nah, pertanyaanya, apa pengertian intelegensi atau apa yang dimaksud dengan intelegensi?
Pengertian Intelegensi (IQ) Menurut Para Ahli
Secara harfiah kata intelegensia berasal dari bahasa Inggris “ intelegence = inteliligere” yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Berdasarkan tersebut beberapa ahli mengemukan pengertian intele-gensia, diantaranya:
1. Thorndike
Thorndike menyatakan intelegensi adalah hal yang dapat dinilai sebagai kemampuan untuk menentukan ketidaklengkapan kemungkinan-kemungkinan dalam perjuangan hidup individu.
2. Binet
Binet, menyatakan intelegensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.
3. David Wechsler
David Wechsler, mendefisikan intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan umum dan khusus.
Kemampuan umum berkaitan dengan bidang perdagangan, ilmu pasti dan bahasa, sedangkan kemampuan khusus berkaitan dengan kemampuan analisa, kemampuan mensintesa atau mengorganisasikan fakta, daya ingat dan kreativitas.
Berdasarkan pengertian intelegensi diatas, dapat disimpulkan inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Sedangkan IQ ≈ Intelligence Quotient artinya hasil bagi taraf kecerdasan. IQ dinyatakan dalam jumlah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, tetapi ini hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Pengukuran intelegensi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut psikotest. Hasil pengukuran intelegensi bermanfaat dalam pendidikan dan penempatan jabatan.
Pengukururan intelegensia (IQ)
Prinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu yang ditest dengan norma tertentu, yaitu intelegensi kelompok sebaya.
Cara untuk mengetahui IQ seseorang adalah dengan membandingkan antara umur kecerdasan (mental age= MA) dengan umur kalender (chronological age= CA)
Rumus:
- MA = mental age, diperoleh dari hasil test intelegensi.
- CA = chronological age, diperoleh dari menghitung umur berdasarkan tanggal kelahiran.
Jenis-Jenis
Jenis tes intelegensi dikelompak sebagai berikut, antara lain:
- Tes intelegensi individual, seperti : Stanford – Binet Intelegence Scale, Wechsler Bellleve Intelegence Scale (WBIS), Wechsler Intelegence Scale for Children (WISC), Wechsler Adult Intelegence Scale (WAIS), Wechsler Preschool and Primer Scale of Intelegence (WPPSI).
- Tes intelegensi kelompok, seperti : Pintner Cuningham Primary Test, The California Test of Mental Maturity, The Henmon Nelson Test Mental Ability, Otis Lennon Mental Ability Test dan Progressive Matrices.
- Tes intelegensi dengan Tindakan
Tingkat dan klasifikasi IQ, dapat dilihat pada tabel berikut:
IQ | KLASIFIKASI | RATA-RATA PENDUDUK | TINGKAT SEKOLAH |
---|---|---|---|
Terbelakang | 2,2 | Tidak bisa mengikuti sekolah | |
68-79 | Perbatasan | 6,7 | Dapat mempelajari sesuatu tapi lambat |
80-90 | Kurang dari rata-rata | 16,1 | Dapat menyelesaikan SD |
91-110 | Rata-rata | 50,0 | Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan |
111-119 | Diatas rata-rata | 16,1 | Dapat menyelesaikan sekoah lanjutan tanpa kesulitan |
120-127 | Superior | 6,7 | Dapat menyelesaikan universitas tanpa banyak kesulitan |
>168 | Sangat Superior | 2,2 | Orang yang sangat pandai, seperti sarjana terkemuka |
Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensia
Ada tiga faktor yang mempengaruhi intelegensia, yaitu :
- Herediter (pembawaan), ini merupakan factor utama dan terpenting menentukan intelegensi
- Kematangan, ini menyangkut pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis yang dipengaruhi factor internal.
- Pembentukan, yaitu perkembangan individu yang dipengaruhi factor lingkungan.
Gangguan Intelegensia (RM)
Retardasi mental adalah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kanak). Atau keadaan kekuarangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi terganggu.
Tanda-tanda seseorang mengalami retardasi mental, antara lain:
- Taraf kecerdasan (IQ) rendah
- Daya ingat (memori) lemah
- Ketidakmampuan social, yaitu tidak mampu mengurus diri
- Arah minat sangat terbatas pada hal-hal tertentu yang sederhana
- Perhatian labil, mudah berpindah-pindah
- Miskin dan keterbatasan emosi (hanya perasaan senang, takut, marah, benci dan terkejut)
- Apatis, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya
- Kelainan jasmani yang khas, seperti : badan terlalu kecil, kepala terlalu besar, mulut melongo, mata sipit, badan bungkuk atau tampak tidak sehat.
Jenis retardasi mental berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :
- Retardasi mental primer, kemungkinan factor penyebabnya keturunan (genetic) dan kemungkinan tidak diketahui (retardasi mental simplek)
- Retardasi mental sekunder, ini disebabkan factor luar yang diketahui dan mempengaruhi otak baik masa prenatal, perinatal maupun post-natal, misalnya infeksi/intoksikasi, rudapaksa, gangguan metabolism/ gizi, penyakit otak, kelainan kromosom, prematuritas dan akibat gang-guan jiwa berat.
Keterbelakangan Mental
Berdasarkan taraf intelegensinya, orang dengan keterbelakangan mental dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Idiot
Taraf IQ paling rendah (dibawah 20), perkembangan jiwanya tidak akan lebih dari usia 3 tahun, sekalipun usia kalendernya remaja atau dewasa. Mereka tidak dapat bicara, tidak dapat berjalan, terus ngompol dan harus ditolong selama hidupnya.
2. Imbesil
Mempunyai IQ 20 – 50, dapat mencapai taraf usia kejiwaan 3 sampai 7 tahun. Dapat diajari memelihara diri sendiri dalam kebutuhan sederhana dan menjaga diri dari bahaya, misalnya buang air, memakai baju, menghidari api, berteduh dari hujan dan sebagainya. Mereka juga memerlukan bantuan orang lain seumur hidupnya.
3. Debil atau Moron
Taraf IQ 50 – 70, mereka dapat mencapai taraf usia kejiwaan 7,5 – 10,5 tahun. Mereka masih dapat diajari berhitung, menulis dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, sekalipun harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan waktu yang lama.
BACA JUGA: Apa itu Sosiologi?
Kesimpulan
Nah, setelah memahami pengertian intelegensi di atas, kamu bisa menarik beberapa poin, antara lain:
- Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. IQ (Intelligence Quotient) merupakan jumlah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, dikenal dengan nama psikotest.
- Hasil test diklasifikasikan dan diprediksi tingkat kemampuan akademik yang dapat dicapai. Kemampuan intelegensi dipengaruhi faktor herediter, kematangan dan pembentukan.
- Retardasi mental (RM) adalah keadaan kekuarangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi terganggu. RM berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan menjadi RM primer dan RM sekunder. Sedangkan berdasarkan taraf intelegensinya digolongkan menjadi idiot, imbesil dan debil.