Kita sudah terbiasa mengatakan kata emosi, tapi apakah kita sudah mampu menjelaskan apa yang dimaksud emosi atau pengertian emosi apa sih? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Pengertian Emosi Menurut Para Ahli
Apa yang dimaksud dengan emosi? Jadi, ada beberapa ahli yang menjelaskan pengertian emosi, antara lain:
1. Maramis
Maramis menjelaskan bahwa emosi merupakan manifestasi perasaan atau afek keluar yang disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung sebentar.
2. Bimo Walgito
Bimo Walgito menyebutkan emosi adalah suatu keadaan perasaan yang telah melampaui batas sehingga untuk mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin terganggu. Bentuk emosi bisa perasaan marah, cemas, takut, sedih, senang, dan lain-lain sebagai akibat dari peristiwa yang menimpa individu.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah manifestasi perasaan yang disertai gejala fisiologik karena ada peristiwa yang menimpanya.
Reaksi dari Emosi
Emosi sebagai gejala kejiwaan berhubungan dengan gejala kejasmanian. Apabila individu mengalami emosi, dalam diri individu itu akan terjadi perubahan dalam kejasmaniannya. Reaksi yang terjadi berbentuk, antara lain:
- Perubahan sebagian fungsi fisiologi, seperti denyut jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah meningkat atau menurun, frekuensi pernafasan bertambah cepat.
- Perubahan fisik dalam bentuk ekspresi, seperti perubahan mimic, perubahan dalam bentuk anggota badan dan perubahan nada suara.
- Perubahan fungsi psikis lain, seperti orang pada saat ketakutan tidak mampu menggunakan daya pikirnya atau pada saat marah maka daya pikirnya terhenti dan tidak berfungsi.
Emosi tumbuh dari pengalaman-pengalaman emosinya, yang ter- jadi secara individual. Dengan demikian reakasi emosi orang tidak sama baik secara kualitas maupun kuantitas terhadap suatu obyek atau peristiwa yang sama. Tetapi mungkin juga akan memberikan reakasi emosi yang sama.
Pengalaman emosi yang melatar belakangi dapat berupa pengalaman emosi pribadi yang menyenangkan, tidak menyenangkan, tidak disadari (berdasarkan motif) dan pengalaman memperoleh perhatian serius dari orang lain.
Komponen
Menurut Atkinson R.L., dkk, komponen emosi, antara lain:
- Respon atau reaksi tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem otomatik, misalnya bila marah suara menjadi tinggi dan gemetar.
- Keyakinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif, misalnya kegembiraan saat diterima disalah satu Perguruan Tinggi ternama.
- Ekspresi wajah, apabila merasa benci pada seseorang, mungkin akan mengerutkan dahi atau kelopak mata menutup sedikit.
- Reaksi terhadap emosi, misalnya marah-marah menjadi agresi atau gembira hingga meneteskan air mata.
Bentuk dan Reaksi Emosi
Afek adalah perasaan yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol serta dikuasai oleh pikiran. Biasanya afek disertai reaksi jasmaniah, yaitu peredaran darah, denyut jantung, dan pernapasan bisa cepat atu menjadi lemah.
Dan emosi merupakan gejala kejiwaan yang berhubungan dengan gejala kejasmanian itu. Contohnya, orang yang sedang marah akan mengambil, melempar, dan membanting benda dari sekitarnya, disertai dengan muka merah, tekanan darah meningkat, dan tubuhnya gemetar.
Afek dan emosi biasanya dipakai secara bergantian, dengan aspek-aspek yang lain pada manusia (proses berpikir, psikomotor, persepsi, ingatan) saling mempengaruhi dan menentukan tingkat fungsi manusia itu pada suatu waktu.
Perkembangan Reaksi Emosi
Perkembangan senantiasa terjadi pada tiap individu dan berlangsung menuju suatu titik kedewasaan dari jasmaniah, rohaniah dan social.
Perkembangan individu bersifat menyeluruh, termasuk didalamnya perkembangan struktur individu maupun perkembangan pola tingkah lakunya.
Emosi sebagai salah satu aspek psikologis berkembang mengikuti dua pola perkembangan. Pola perkembangan yang pertama perkembangan dari keadaan sederhana menuju keadaan yang matang.
Sedangkan, pola perkembangan yang kedua berkembang dari keadaan yang bersifat umum kepada keadaan yang bersifat khusus. Mengenai proses spesialisasi dan diferensiasi emosi adalah sebagai berikut, antara lain:
- Pada saat bayi merasakan kesenangan terhadap benda maupun orang, walaupun dalambatas pengamatan yang kabur. Termasuk suara-suara yang diamati, masuk melalui penglihatan.
- Bulan ketiga, emosi kesenangan terhadap lingkungan berkembang menjadi emosi nyaman tapi kadang timbul suatu keadaan yang mencemaskan drinya, sedangkan emosi menyenangkan tetapi ter-jadi.
- Bulan keenam, dari emosi cemas berkembang/ berdeferensiasi menjadi emosi takut, marah dan jijik
- Pada bulan kedua belas (1 tahun), dari emosi nyaman berkembang menjadi emosi bangga dan saying.
- Pada bulan kedelapan belas, dari emosi sayang berkembang menjadi emosi saying pada orang dewasa dan anak-anak dan dari emosi cemas berdeferensiasi menajdi emosi iri hati
- Pada umur dua tahun, dari emosi nyaman berdeferensiasi lagi menjadi emosi riang.Dengan demikian anak usia dua tahun telah dapat mengalami emosi-emosi, seperti : takut, jijik, marah, iri hati, cemas, kesenangan, nyaman, riang, bangga, saying kepada orang dewasa dan kepada anak-anak. Selanjutnya berkembang menuju kematangan, diperkaya dengan berbagai pengalaman emosi pribadi dalam interaksi sosial.
BACA JUGA: Kok bisa terjadi stres?
Kesimpulan
Jadi, pengertian emosi adalah manifestasi perasaan yang disertai gejala fisiologik karena ada peristiwa yang menimpanya. Pada saat seseorang mengalami emosi terjadi rekasi seperti perubahan fungsi fisiologis tubuh, bentuk ekspresi dan fungsi psikis.
Reakasi emosi setiap orang tidak sama baik secara kualitas maupun kuantitas terhadap suatu obyek atau peristiwa yang sama. Reaksi emosi mengandung komponen respon tubuh internal, unsur penilaian kognitif, ekspresi wajah dan reaksi terhadap emosi itu sendiri. Bentuk dan reaksi emosi tersebut disebut afek.
Emosi sebagi salah satu aspek psikologis berkembang mengikuti dua pola perkembangan, yaitu pola perkembangan dari keadaan sederhana menuju keadaan yang matang dan berkembang dari keadaan yang bersifat umum kepada keadaan yang bersifat khusus.
Proses spesialisasi dan deferensiasi emosi dimulai saat bayi dimana merasakan kesenangan terhadap benda maupun orang. Hal tersebut terus berkembang. sehingga anak usia dua tahun telah dapat mengalami emosi-emosi, seperti : takut, jijik, marah, iri hati, cemas, kesenangan, nyaman, riang, bangga, sayang kepada orang.
Demikian penjelasan seputar pengertian emosi, untuk menambah khasanah psikologimu, silahkan baca artikel lainnya di website ini.