Pengertian Stres

Pengertian Stres

Apa yang dimaksud dengan stres? Sering stres tetapi belum paham secara komprehensif? Yuk, simak pengertian stres pada artikel ini untuk memperjelas kepusinganmu.

Pengertian stres Menurut Para Ahli

Kita sudah terbiasa menyebutkan kata stres, tapi belum tentu kita bisa menjelaskan apa yang dimaksud atau pengertian stres? Beberapa ahli mendefinsikan stres sebagai berikut:

1. Hans Selye

Hans Selye, menyebutkan stress adalah respons manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.

Bacaan Lainnya

2. Dadang Hawari

Dadang Hawari menyebutkan stress adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan).

3. Soeharto Heerdjan

Soeharto Heerdjan, menyebutkan stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang.

Jadi yang dimaksud stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang dapat menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi dan lain-lain.

Faktor-faktor yang menyebabkan stres

Stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang mencetuskan perubahan yang disebut dengan stressor. Stressor menunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa berupa kebutuhan fisiologis psikologis sosial, lingkungan, perkembangan spiritual atau kebutuhan kultural.

Faktor penyebab stres atau yang merupakan stressor tejadinya stress adalah, sebagai berikut:

1. Faktor instrinsik

Faktor intrinsic yang bersumber dari aspek fisiologik, seperti kehamilan, menopouse,  kesakitan dan dari aspek psikologik, seperti frustasi, konflik, tekanan dan krisis.

2. Faktor ekstrinsik, diantaranya keluarga dan komunitas.

Suatu stresor dapat menyebabkan seseorang stress dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya:

  • Sifat stressor, ditenukan oleh pengetahuan individu tentang stressortersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut.
  • Jumlah stressor, banyaknya stressor yang diterima individu dalam waktu bersamaan.
  • Lama stressor, seberapa sering individu menerima stressor yang sama makin sering individu mengalami hal yang sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.
  • Pengalaman masa lalu, pengalaman individu yang lalu mempengaruhi individu menghadapi masalah.
  • Tingkat perkembangan, tiap individu tingkat perkembangannya berbeda-beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress

Sedangkan untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stress, antara lain:

  • Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal.
  • Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi.

Sumber Stress

Terkait dengan kejadian stress psikologis, ada empat sumber stress, antara lain:

1. Frustasi

Frustasi timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena adanya rintangan. Frustrasi dapat bersifat intrinsic (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alamkehilangan orang yang dicintai, pengangguran da lain-lain).

2. Konflik

Konflik timbul karena tidak bisa memilih antara dua tau lebih keinginan, kebutuhan atau tujuan pada waktu bersamaan.

3. Tekanan

Tekanan berkaitan dengan tekanan hidup sehari-hari baik yang bersumber dari dalam dirinya maupun dari luar.

4. Krisis

Krisis yaitu suatu kejadian mendadak yang menimbulkan stress pada diri individu.

Penggolongan Stres

Ditinjau dari penyebab stress dapat digolongkan menjadi enam, antara lain:

1. Stres fisik

Stress fisik disebabkan oleh adanya suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.

2. Stres kimiawi

Stress kimiawi disebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.

3. Stres mikrobiologik

Stress mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang dapat menimbulkan penyakit.

4. Stres fisiologik

Stress fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.

5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan

Stress proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

6. Stres psikis atau emosional

Stress psikis atau emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan.

Tingkatan Stres

Stress yang terjadi pada seseorang dapat terjadi dengan tingkatan sebagai berikut:

1. Tahap pertama (paling ringan)

Tahap pertama (paling ringan), yaitu stress yang disertai dengan perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan penglihatan menjadi tajam.

2. Tahap kedua

Tahap kedua, yaitu stress yang disertai keluhan, seperti bangun pagi badan tidak tersasa segar dan merasa letih, lekas capek pada saat menjelang sore hari, lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, otot tengkuk dan punggung menjadi tegang. Hal ini disebabkan karena cadangan tenaga yang tidak memadai.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga, yaitu tahapan stress dengan keluhan, seperti defekasi yang tidak teratur, otot semakin tegang, emosional, imsomnia, mudah terjaga dan sulit untuk tidur kembali, bangun terlalu pagi, koordinasi tubuh terganggu dan mau jatuh pingsan.

4. Tahap keempat

Tahap keempat, yaitu tahapan stress dengan keluhan, seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas pekerjaan terlalu sulit dan menjenuhkan, kegiatan rutin terganggu dan gangguan pada pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta dapat menimbulkan ketakutan serta kecemasan.

5. Tahap kelima

Tahap kelima, yaitu tahapan stress yang disertai dengan kelelahan secara fisik dan mental, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik.

6. Tahap keenam

Tahap keenam, yaitu tahapan stress dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin dan keluar banyak keringat.

Reaksi Tubuh Ketika Stres

Menurut Dadang Hawari (2001) bahwa dampak dari stress dapat mengenai fisiologis maupun psikologis. Dampak secara fisiologis hamper mengenai seluruh sistem tubuh, seperti hal-hal berikut:

  • Perubahan pada warna rambut dari hitam menjadi kecoklat-coklatan, ubanan atau kerontokan.
  • Gangguan pada penglihatan.
  • Tinitus (pendengaran berdering).
  • Daya mengingat, konsentrasi dan berpikir menurun.
  • Wajah nampak tegang, serius, tidak santai, sulit senyum dan kerutan pada kulit dan wajah.
  • Bibir dan mulut terasa kering dan tenggorokan terasa tercekik.
  • Kulit menjadi dingin atau panas, banyak berkeringat, biduran dan gatal-gatal.
  • Nafas terasa berat dan sesak.
  • Jantung berdebar-debar, muka merah dan pucat.
  • Lambung mual, kembung atau pedih.
  • Sering berkemih.
  • Otot sakit, seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang.
  • Kadar gula meninggi.
  • Libido menurun atau meningkat.

Adapun dampak terhadap psikologis, yaitu timbulnya masalah seperti:

  • Kecemasan, merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan adalah emosi yang tidak menyenangkan dengan istilah khawatir, tegang, prihatin, takut seperti jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur.
  • Kemarahan dan agresi, yaitu perasaan jengkel sebagai respons terhadap kecenasan yang dirasakan sebagai ancaman. Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi.
  • Depresi, adalah keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih.

Cara mengendalikan stres (Manajemen stres)

Ada beberapa kiat untuk mengedalikan stress diantaranya sebagai berikut:

  • Sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional dan adaptif terhadap orang lain.
  • Kendalikan faktor penyebab stress dengan jalan meningkatkan kemam- puan menyadari, menerima, menghadapi dan bertindak.
  • Perhatikan diri anda, proses interpersonal dan interaktif, serta lingkungan anda.
  • Kembangkan sikap efisien.
  • Relaksasi
  • Visualisasi

Selain kiat diatas, ada beberapa teknik yang dapat mengurangi/ menghilangkan stress, diantaranya melakukan pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif (melakukan sesuatu yang disukai secara teratur), istirahat teratur dan mengobrol.

Untuk membantu individu mengendalikan stress, dapat dilakukan intervensi secara individu dan bina suasana. Secara individu, bantu untuk mengenali diri sendiri, turunkan kecemasan, tingkatkan harga diri, persiapan diri, pertahankan dan tingkatkan cara yang sudah baik.

Sedangkan dukungan social, dilakukan dengan cara pemberian dukungan terhadap peningkatan kemampuan kognitif, ciptakan lingkungan keluarga yang sehat, berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari keluarga dan berikan bimbingan khusus untuk individu.

BACA JUGA: Apa sih Motivasi itu?

Kesimpulan

Pengertian stres itu adalah tubuh terhadap situasi menimbulkan tekanan, perubahan, dan ketegangan emosi. Stress diawali dengan adanya stressor akibat suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Suatu stressor dapat menyebakan stress tergantung dari : sifat, jumlah, dalam lamanya stressor,  pengalaman masa lalu dan tingkat perkembangan. Kejadian stress secara umum dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosio cultural. Untuk stress psikologis diakibatkan oleh frustasi, konflik, tekanan hidup dan krisis.

Stress digolongkan berdasarkan penyebabnya, seperti stress fisik, kimiawai, mikrobiologik, fisiologik, tumbuh kembang dan stress psikis/ emosional. Tingkat stress psikis ada enam tingkatan mulai dari satu (ringan) sampai tahap enam (paling berat).

Kejadian stress dapat berdampak pada fungsi fisiologis maupun psikologis. Kiat-kiat untuk mengedalikan stress diantaranya sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional dan adaptif terhadap orang lain; kendalikan faktor penyebab; perhatikan diri anda; kembangkan sikap efisien, relaksasi dan visualisasi. Selain itu untu membantu individu mengendalikan stress dapat dilakukan intervensi secara individual dan bina suasana.

Demikian penjelelan lengkap seputar pengertian stres, semoga bermanfaat untuk semua!

5/5 – (1 vote)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *