Peribahasa Jawa memang memiliki banyak makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Salah satu peribahasa yang cukup terkenal adalah “mingkar mingkuring angkara tegese”. Peribahasa ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat Jawa. Namun, bagi yang belum mengerti arti dan makna di balik peribahasa ini, artikel ini akan membantu Anda untuk mengenalinya lebih dalam.
Arti dari Peribahasa Mingkar Mingkuring Angkara Tegese
Secara harfiah, peribahasa ini dapat diartikan sebagai “menjaga agar tidak terbalik”. Namun, arti ini hanya bersifat literal. Sebenarnya, peribahasa ini memiliki makna yang lebih dalam dan memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Peribahasa ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Kita harus bisa menjaga agar hidup kita tidak terbalik, baik secara fisik maupun emosional. Kita juga harus bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, antara kebutuhan dan keinginan, serta antara kebaikan dan keburukan.
Makna Filosofis dari Peribahasa Mingkar Mingkuring Angkara Tegese
Peribahasa ini juga memiliki makna filosofis yang cukup dalam. Di dalam filsafat Jawa, keseimbangan sangat penting dalam menjalani kehidupan. Kita harus bisa menyeimbangkan segala sesuatu yang ada di dalam hidup kita. Hal ini selaras dengan konsep Tri Hita Karana, yaitu konsep keseimbangan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam, serta manusia dengan Tuhan.
Peribahasa ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga diri dari kecerobohan. Kita harus hati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. Kita harus bisa merencanakan segala sesuatu dengan matang dan memperhitungkan risiko yang ada.
Contoh Penggunaan Peribahasa Mingkar Mingkuring Angkara Tegese
Peribahasa ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat Jawa. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan peribahasa ini:
– “Sabar nang nduwur, mingkar nang ndalem, mingkuring nang wengi, angkara tegese ora keno”. Artinya, kita harus sabar dalam menghadapi kesulitan, menjaga keseimbangan dalam hidup, dan berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
– “Mingkar nang ndalem, mingkuring nang wengi, nganteni ora keno”. Artinya, kita harus bisa menjaga keseimbangan dalam hidup, berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu, dan menunggu dengan sabar tanpa mengharapkan hasil yang pasti.
Kesimpulan
Peribahasa “mingkar mingkuring angkara tegese” mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup, baik secara fisik maupun emosional. Peribahasa ini juga memiliki makna filosofis yang dalam, yaitu tentang pentingnya keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Kita harus bisa menyeimbangkan segala sesuatu yang ada di dalam hidup kita dan menjaga diri dari kecerobohan. Dengan memahami arti dan makna di balik peribahasa ini, kita dapat belajar untuk hidup lebih seimbang dan bijak.