Jika Anda pernah belajar tentang listrik dan elektronika, maka pasti Anda sudah pernah mendengar tentang hambatan shunt dan amperemeter. Hambatan shunt sendiri adalah komponen yang digunakan dalam rangkaian listrik untuk mengukur arus listrik yang melintas pada sebuah rangkaian. Sedangkan amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik yang melintas pada suatu rangkaian.
Salah satu hal yang sering kali menjadi pertanyaan bagi banyak orang adalah mengapa hambatan shunt ini dipasang secara paralel dengan amperemeter? Apa tujuannya dan bagaimana cara kerjanya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas lebih lanjut.
1. Tujuan Penggunaan Hambatan Shunt
Sebelum membahas mengenai mengapa hambatan shunt ini dipasang secara paralel dengan amperemeter, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai tujuan penggunaan hambatan shunt itu sendiri. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hambatan shunt digunakan untuk mengukur arus listrik yang melintas pada sebuah rangkaian.
Namun, mengapa kita perlu menggunakan hambatan shunt untuk mengukur arus listrik? Sebenarnya, hal ini berkaitan dengan besarnya arus listrik yang akan diukur. Jika arus listrik yang akan diukur sangat besar, maka kita tidak bisa menggunakan amperemeter biasa karena amperemeter biasa tidak mampu menangani arus listrik yang sangat besar.
Oleh karena itu, kita perlu menggunakan hambatan shunt sebagai pengganti amperemeter biasa. Hambatan shunt ini bekerja dengan cara membagi arus listrik menjadi dua bagian, yaitu arus yang melintas pada hambatan shunt dan arus yang melintas pada rangkaian utama. Dengan begitu, kita bisa mengukur arus listrik yang melintas pada rangkaian utama dengan menggunakan amperemeter biasa.
2. Cara Kerja Hambatan Shunt
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hambatan shunt bekerja dengan cara membagi arus listrik menjadi dua bagian, yaitu arus yang melintas pada hambatan shunt dan arus yang melintas pada rangkaian utama. Namun, bagaimana cara kerja hambatan shunt ini secara lebih detail?
Hambatan shunt bekerja dengan cara menghasilkan tegangan yang sebanding dengan arus yang melintas pada hambatan tersebut. Tegangan yang dihasilkan oleh hambatan shunt ini kemudian diukur menggunakan voltmeter. Dengan mengetahui besar tegangan yang dihasilkan oleh hambatan shunt tersebut, kita bisa menghitung besarnya arus listrik yang melintas pada rangkaian utama.
3. Mengapa Hambatan Shunt Dipasang Secara Paralel dengan Amperemeter?
Sudah jelas bahwa hambatan shunt digunakan untuk mengukur arus listrik yang melintas pada sebuah rangkaian. Namun, mengapa hambatan shunt ini dipasang secara paralel dengan amperemeter? Apa tujuannya?
Hal ini berkaitan dengan cara kerja amperemeter itu sendiri. Amperemeter bekerja dengan cara mengalirkan arus listrik melalui rangkaian yang akan diukur. Oleh karena itu, jika kita ingin mengukur arus listrik yang melintas pada rangkaian tersebut, kita harus memasang amperemeter pada rangkaian tersebut.
Namun, jika arus listrik yang akan diukur sangat besar, maka amperemeter biasa tidak bisa menangani arus listrik yang sangat besar tersebut. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan hambatan shunt sebagai pengganti amperemeter biasa.
Dalam hal ini, hambatan shunt dipasang secara paralel dengan amperemeter. Hal ini dilakukan agar arus listrik yang melintas pada rangkaian utama tidak terganggu oleh adanya hambatan shunt. Dengan begitu, kita bisa mengukur arus listrik yang melintas pada rangkaian utama dengan menggunakan amperemeter biasa yang sudah dilengkapi dengan hambatan shunt.
4. Kesimpulan
Dalam dunia listrik dan elektronika, hambatan shunt dan amperemeter memegang peranan yang sangat penting. Hambatan shunt digunakan untuk mengukur arus listrik yang melintas pada sebuah rangkaian, sedangkan amperemeter digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik yang melintas pada suatu rangkaian.
Mengapa hambatan shunt ini dipasang secara paralel dengan amperemeter? Hal ini dilakukan agar arus listrik yang melintas pada rangkaian utama tidak terganggu oleh adanya hambatan shunt. Dengan begitu, kita bisa mengukur arus listrik yang melintas pada rangkaian utama dengan menggunakan amperemeter biasa yang sudah dilengkapi dengan hambatan shunt.
Jadi, jika Anda ingin mengukur arus listrik yang sangat besar, jangan lupa untuk menggunakan hambatan shunt dan pasanglah hambatan shunt tersebut secara paralel dengan amperemeter untuk mendapatkan hasil yang akurat.