Sisindiran adalah seni sastra khas Sunda yang menggunakan bahasa gurindam atau pantun dalam bentuk sindiran. Sisindiran dapat dijadikan sebagai bentuk kritik atau berkelakar dengan cara yang halus dan tidak kasar. Ada beberapa jenis sisindiran, salah satunya adalah sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred. Bagaimana cara membuatnya? Berikut adalah cara membuat sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred.
1. Menentukan Tema atau Topik Sisindiran
Langkah pertama dalam membuat sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred adalah menentukan tema atau topik yang ingin disindir. Pilihlah topik yang menarik dan dapat menimbulkan perhatian pembaca. Misalnya, topik tentang kehidupan sosial masyarakat atau topik tentang politik.
2. Mencari Kata-kata yang Cocok
Selanjutnya, cari kata-kata yang cocok untuk digunakan dalam sisindiran. Pilihlah kata-kata yang memiliki makna ganda atau ambigu, sehingga dapat diartikan dengan lebih dari satu cara. Ini akan membantu dalam membuat sindiran yang lebih halus namun tetap memiliki makna yang kuat.
3. Menentukan Pola Sisindiran
Setelah menemukan kata-kata yang cocok, tentukan pola sisindiran yang ingin digunakan. Pola sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred adalah pola yang terdiri dari tiga baris dan masing-masing baris terdiri dari tujuh suku kata.
4. Menulis Sisindiran
Sekarang saatnya menulis sisindiran menggunakan kata-kata yang telah dipilih dan pola yang telah ditentukan. Pastikan sisindiran yang ditulis memiliki arti yang jelas dan dapat dipahami oleh pembaca. Jangan lupa untuk memperhatikan bahasa yang digunakan agar tidak terkesan kasar atau menyinggung.
5. Mengecek Kembali Sisindiran
Setelah menulis sisindiran, pastikan untuk mengecek kembali apakah ada kesalahan dalam penulisan atau bahasa yang kurang sopan. Jangan sampai sisindiran yang dibuat malah menyinggung atau menimbulkan masalah.
6. Mempromosikan Sisindiran
Setelah sisindiran selesai dibuat, sebarkan ke media sosial atau platform lainnya untuk mempromosikan karya Anda. Jangan lupa untuk menyertakan tagar atau hashtag yang sesuai agar lebih mudah ditemukan oleh orang lain.
7. Contoh Sisindiran Rarakitan Piwuruk, Silih Asih, Sesebred
Berikut adalah contoh sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred:
- Rarakitan piwuruk:
Harap-harap cemas, hati-hati dalam berbicara. Takut tersandung kata, takut terpeleset bahasa.
- Silih asih:
Selalu bersama, tak pernah berpisah. Seperti mata dan kaki, saling melengkapi.
- Sesebred:
Penasaran ingin tahu, selalu ingin tahu. Seperti tikus di dapur, selalu berusaha mencari celah.
Kesimpulan
Membuat sisindiran rarakitan piwuruk, silih asih, sesebred tidaklah sulit jika Anda sudah menentukan tema atau topik yang ingin disindir, menemukan kata-kata yang cocok, menentukan pola sisindiran, menulis sisindiran dengan baik, mengecek kembali sisindiran, dan mempromosikannya ke media sosial atau platform lainnya. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan bahasa yang digunakan agar tidak menyinggung atau menimbulkan masalah.