Sampiran adalah bagian dari sebuah puisi yang terletak di awal dan berfungsi sebagai pembuka. Sampiran biasanya terdiri dari beberapa baris dan memiliki pola irama yang khas. Pada umumnya, sampiran digunakan untuk mengenalkan tema atau topik yang akan dibahas dalam puisi.
Sejarah Singkat Sampiran
Sampiran sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Pada masa itu, sampiran digunakan sebagai pembuka dalam syair-syair yang dibawakan oleh para pengamen jalanan. Sampiran juga sering digunakan dalam lagu-lagu daerah Indonesia.
Namun, penggunaan sampiran dalam puisi modern lebih sering terlihat dalam karya-karya sastra. Para penyair sering menggunakan sampiran untuk menarik perhatian pembaca dan memperkenalkan tema yang akan diangkat dalam puisi.
Fungsi Sampiran dalam Puisi
Sampiran memiliki beberapa fungsi dalam puisi, di antaranya:
1. Memperkenalkan Tema
Sampiran berfungsi untuk memperkenalkan tema atau topik yang akan dibahas dalam puisi. Dengan demikian, pembaca dapat memahami dengan jelas apa yang akan diangkat dalam puisi.
2. Membuat Pembaca Tertarik
Sampiran yang indah dan menarik dapat membuat pembaca tertarik untuk terus membaca puisi. Sampiran yang baik juga dapat menimbulkan rasa penasaran pada pembaca untuk mengetahui bagaimana kelanjutan puisi.
3. Memberikan Nuansa pada Puisi
Sampiran dapat memberikan nuansa atau suasana pada puisi. Misalnya, sampiran yang sedih dapat membuat pembaca merasa sedih dan sampiran yang gembira dapat membuat pembaca merasa bahagia.
Jenis-Jenis Sampiran
Ada beberapa jenis sampiran yang sering digunakan dalam puisi, di antaranya:
1. Sampiran Tema
Sampiran tema adalah sampiran yang langsung mengenalkan tema atau topik yang akan dibahas dalam puisi. Sampiran tema biasanya terdiri dari satu atau dua baris saja.
2. Sampiran Deskripsi
Sampiran deskripsi adalah sampiran yang menggambarkan suatu objek atau kejadian. Sampiran deskripsi sering digunakan dalam puisi-puisi yang memiliki tema alam atau lingkungan.
3. Sampiran Narasi
Sampiran narasi adalah sampiran yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian. Sampiran narasi sering digunakan dalam puisi-puisi yang memiliki tema sejarah atau kehidupan sehari-hari.
4. Sampiran Filosofis
Sampiran filosofis adalah sampiran yang berisi pemikiran atau gagasan filosofis. Sampiran filosofis sering digunakan dalam puisi-puisi yang memiliki tema tentang kehidupan atau kebenaran.
Contoh Puisi dengan Sampiran yang Menarik
Berikut ini adalah contoh puisi dengan sampiran yang menarik:
Sampiran:
Hujan turun membasahi bumi
Puisi:
Hujan turun membasahi bumi
Tetes-tetes air jatuh membelai dedaunan
Menyirami tanah yang kering
Menyegarkan udara yang sesak
Oh hujan, apa yang akan kau ceritakan?
Mengapa kau datang di saat hati ini resah?
Apa yang kau bawa dalam butiran-buterimu?
Bahkan dalam kesunyian, kau masih bisa meredakan kerinduan
Hujan turun membasahi bumi
Semua menjadi indah dalam dekapannya
Kesimpulan
Sampiran adalah bagian dari sebuah puisi yang terletak di awal dan berfungsi sebagai pembuka. Sampiran memiliki beberapa fungsi dalam puisi, di antaranya untuk memperkenalkan tema, membuat pembaca tertarik, dan memberikan nuansa pada puisi. Ada beberapa jenis sampiran yang sering digunakan dalam puisi, di antaranya sampiran tema, sampiran deskripsi, sampiran narasi, dan sampiran filosofis. Dalam membuat puisi dengan sampiran yang menarik, penting untuk memperhatikan pola irama dan pemilihan kata yang tepat.