Contoh Latar Waktu dan Latar Suasana

Bagi seorang penulis, latar waktu dan latar suasana sangat penting dalam menciptakan suasana dan nuansa cerita yang sesuai. Setiap cerita membutuhkan latar waktu dan latar suasana yang berbeda-beda, tergantung pada genre dan jenis cerita yang ingin ditulis. Berikut adalah beberapa contoh latar waktu dan latar suasana yang bisa dipakai dalam menulis cerita:

Latar Waktu

1. Malam hari
Malam hari sering menjadi latar waktu yang digunakan dalam menulis cerita bergenre horor. Suasana gelap dan sunyi membuat pembaca merasa ketakutan dan tertegun. Contohnya, “Pada suatu malam yang gelap, seorang gadis berjalan sendirian di jalan yang sunyi.”

2. Siang hari
Siang hari sering digunakan sebagai latar waktu dalam cerita bergenre romansa atau drama. Suasana cerah dan terang membuat pembaca merasa optimis dan bersemangat. Contohnya, “Di bawah sinar matahari yang terik, seorang pria dan wanita berjalan berdampingan di taman kota.”

Bacaan Lainnya

3. Tengah malam
Tengah malam sering digunakan sebagai latar waktu dalam cerita misteri atau thriller. Suasana yang gelap dan mencekam membuat pembaca merasa tertegun dan penasaran. Contohnya, “Jam menunjukkan pukul 12 malam ketika terdengar suara aneh dari dalam rumah itu.”

4. Pagi hari
Pagi hari sering digunakan sebagai latar waktu dalam cerita bergenre petualangan atau fantasi. Suasana yang segar dan cerah membuat pembaca merasa bersemangat dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Contohnya, “Pada pagi yang cerah, seorang petualang memulai perjalanan panjangnya menuju hutan belantara.”

5. Sore hari
Sore hari sering digunakan sebagai latar waktu dalam cerita bergenre drama atau roman. Suasana yang redup dan tenang membuat pembaca merasa terhanyut dalam cerita. Contohnya, “Saat matahari mulai terbenam, seorang pria duduk sendirian di tepi pantai, merenungkan nasibnya.”

Latar Suasana

1. Suasana mencekam
Suasana mencekam sering digunakan dalam cerita bergenre horor atau thriller. Suasana yang menegangkan membuat pembaca merasa ketakutan dan tertegun. Contohnya, “Setiap langkah yang diambil di dalam rumah itu terasa seperti langkah menuju kematian.

2. Suasana ceria
Suasana ceria sering digunakan dalam cerita bergenre komedi atau romansa. Suasana yang cerah dan riang membuat pembaca merasa senang dan bersemangat. Contohnya, “Dengan senyum lebar di wajahnya, dia berlari-lari kecil di antara bunga-bunga yang indah.”

3. Suasana sedih
Suasana sedih sering digunakan dalam cerita bergenre drama atau roman. Suasana yang penuh duka cita membuat pembaca merasa terharu dan sedih. Contohnya, “Air mata tak henti-hentinya mengalir dari matanya ketika dia menyadari bahwa hidupnya telah berubah selamanya.”

4. Suasana misterius
Suasana misterius sering digunakan dalam cerita bergenre misteri atau detektif. Suasana yang menantang dan membingungkan membuat pembaca merasa penasaran dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Contohnya, “Di balik pintu yang tertutup rapat, ada sebuah rahasia besar yang tersembunyi.”

5. Suasana romantis
Suasana romantis sering digunakan dalam cerita bergenre romansa atau drama. Suasana yang penuh cinta dan kasih sayang membuat pembaca merasa terharu dan ingin tahu kisah cinta yang terjadi. Contohnya, “Mereka saling berpegangan tangan di bawah sinar bulan yang indah, sambil menatap satu sama lain dengan mata penuh cinta.”

Kesimpulan

Latar waktu dan latar suasana sangat penting dalam menulis cerita. Dengan menggunakan latar waktu dan latar suasana yang tepat, seorang penulis bisa menciptakan suasana dan nuansa cerita yang sesuai dengan genre dan jenis cerita yang ingin ditulis. Semoga artikel ini bisa membantu para penulis dalam menciptakan cerita yang menarik dan menghibur.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *