Candi Borobudur Dibangun pada Masa Dinasti atau Wangsa

Pendahuluan

Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara karena keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya yang tinggi. Namun, masih banyak perdebatan mengenai kapan dan oleh siapa Candi Borobudur dibangun. Apakah dibangun pada masa dinasti atau wangsa? Artikel ini akan membahasnya secara rinci.

Asal Usul Candi Borobudur

Candi Borobudur didirikan pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra. Namun, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Sailendra. Kedua pendapat ini memiliki dasar sejarah yang kuat, namun perbedaan tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan para sejarawan.

Wangsa Syailendra

Wangsa Syailendra merupakan dinasti yang berkuasa di Pulau Jawa pada abad ke-8 hingga abad ke-10. Dinasti ini merupakan penganut agama Buddha Mahayana, sehingga pembangunan Candi Borobudur dapat dikaitkan dengan kepercayaan agama mereka. Candi Borobudur sendiri merupakan tempat suci bagi agama Buddha, yang digunakan untuk meditasi dan berbagai upacara keagamaan.

Bacaan Lainnya

Dinasti Sailendra

Dinasti Sailendra juga merupakan salah satu dinasti yang berkuasa di Pulau Jawa pada masa yang hampir sama dengan Wangsa Syailendra. Dinasti ini juga penganut agama Buddha Mahayana dan memiliki pengaruh besar dalam pengembangan seni dan arsitektur Buddha di Pulau Jawa. Oleh karena itu, banyak juga yang berpendapat bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Sailendra.

Perdebatan di Kalangan Sejarawan

Perdebatan mengenai apakah Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti atau wangsa masih terus berlanjut di kalangan sejarawan. Para sejarawan yang mendukung pendapat bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Sailendra mengatakan bahwa pembangunan candi ini merupakan bentuk ekspresi keagamaan dan simbol kebesaran dinasti tersebut.

Sementara itu, sejarawan yang berpendapat bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Wangsa Syailendra berargumen bahwa keberadaan candi ini lebih berkaitan dengan kekuasaan politik dan hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga. Mereka menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun sebagai simbol kekuasaan dan sebagai upaya untuk memperkuat posisi politik Wangsa Syailendra.

Penemuan dan Restorasi Candi Borobudur

Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang Gubernur Jenderal Inggris di Hindia Belanda. Saat ditemukan, candi ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, banyak bagian yang rusak dan tertutup tanah. Pada tahun 1973, UNESCO menyatakan Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia dan dilakukan proses restorasi besar-besaran untuk mengembalikan kejayaan candi ini.

Kesimpulan

Meskipun masih terdapat perdebatan mengenai kapan dan oleh siapa Candi Borobudur dibangun, baik pendapat bahwa dibangun pada masa Dinasti Sailendra maupun pada masa Wangsa Syailendra memiliki argumen yang kuat. Yang pasti, Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang luar biasa dan menjadi bukti kebesaran dan keagungan peradaban Jawa kuno. Keindahan dan nilai sejarah Candi Borobudur membuatnya menjadi destinasi wisata yang populer dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *