Arti kata “otoriter” sering kali dihubungkan dengan pengertian yang negatif. Namun, sebenarnya apa arti dari kata “otoriter”? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian otoriter, contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, serta dampaknya bagi masyarakat.
Pengertian Otoriter
Otoriter berasal dari kata “otoritas” yang berarti kekuasaan. Jadi, otoriter dapat diartikan sebagai orang atau sistem yang memiliki kekuasaan mutlak dan tidak terbatas dalam mengambil keputusan. Orang yang otoriter cenderung mengabaikan pendapat dan hak-hak orang lain, serta memaksakan kehendaknya tanpa pertimbangan yang matang.
Secara politik, otoriter biasanya mengacu pada pemerintahan yang tidak demokratis dan otoriter. Dalam pemerintahan otoriter, kekuasaan berada di tangan satu atau beberapa orang yang memiliki kendali penuh atas negara dan masyarakat.
Contoh Otoriter dalam Kehidupan Sehari-hari
Otoriter dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa contoh otoriter dalam kehidupan sehari-hari:
1. Orang Tua yang Otoriter
Orang tua yang otoriter cenderung mengambil keputusan tanpa melibatkan anak-anaknya. Mereka memaksakan kehendaknya dan mengabaikan pendapat anak-anaknya. Akibatnya, anak-anak tersebut merasa tidak dihargai dan kehilangan kepercayaan pada orang tua mereka.
2. Bos yang Otoriter
Bos yang otoriter cenderung mengambil keputusan tanpa melibatkan karyawan atau bawahan mereka. Mereka memaksakan kehendaknya dan mengabaikan masukan dari karyawan. Akibatnya, karyawan merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi dalam bekerja.
3. Tokoh Agama yang Otoriter
Tokoh agama yang otoriter cenderung memaksakan pandangan atau keyakinannya kepada jemaatnya. Mereka mengabaikan perbedaan pendapat dan keyakinan yang berbeda dari jemaatnya. Akibatnya, jemaat merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi untuk beribadah.
Dampak Otoriter bagi Masyarakat
Otoriter dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Beberapa dampaknya antara lain:
1. Hilangnya Kebebasan Individu
Dalam pemerintahan otoriter, orang-orang kehilangan kebebasan individu mereka. Mereka tidak dapat mengeluarkan pendapat atau melakukan tindakan yang berbeda dengan kebijakan pemerintah. Hal ini dapat membuat masyarakat menjadi tidak kreatif dan inovatif.
2. Tidak Adanya Akuntabilitas
Pemerintahan otoriter biasanya tidak transparan dalam pengelolaan negara. Mereka tidak perlu memberikan penjelasan kepada rakyat atas kebijakan yang diambil. Akibatnya, tidak ada akuntabilitas dalam pengelolaan negara.
3. Terjadinya Pelanggaran HAM
Pemerintahan otoriter sering kali menggunakan kekuasaan dan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM terhadap rakyat.
Kesimpulan
Otoriter dapat diartikan sebagai orang atau sistem yang memiliki kekuasaan mutlak dan tidak terbatas dalam mengambil keputusan. Otoriter dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Dampak otoriter bagi masyarakat dapat memberikan dampak negatif, seperti hilangnya kebebasan individu, tidak adanya akuntabilitas, dan terjadinya pelanggaran HAM. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sikap otoriter dan selalu memperhatikan pendapat dan hak-hak orang lain.