Bully merupakan salah satu bentuk perilaku yang tidak diinginkan dalam lingkungan sekolah maupun tempat kerja. Perilaku tersebut dapat terjadi dalam bentuk fisik, verbal, atau siber. Arti kata bully sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti mengintimidasi atau menindas orang lain.
Jenis-jenis Bully
Bully dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain:
- Bully fisik, yaitu melakukan kekerasan atau tindakan yang menyakiti tubuh korban, seperti memukul, menendang, atau menjepit.
- Bully verbal, yaitu menghina, mencela, atau mempermalukan korban dengan kata-kata yang tidak pantas.
- Bully siber, yaitu melakukan kekerasan atau tindakan yang menyakiti secara online, seperti menyebarkan rumor atau foto yang tidak pantas, atau melakukan pelecehan secara daring.
Dampak Bully pada Korban
Bully dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius pada korban, seperti:
- Stres dan kecemasan yang berlebihan
- Depresi dan rasa putus asa
- Gangguan makan dan tidur
- Perasaan rendah diri dan kurang percaya diri
- Berpikir untuk bunuh diri
Dampak psikologis tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan memengaruhi kehidupan korban di masa depan.
Penanganan Bully
Untuk mengatasi bully, diperlukan tindakan yang tepat dan cepat dari lingkungan sekitar, seperti:
- Memberikan dukungan dan perhatian pada korban
- Mengajarkan nilai-nilai positif kepada pelaku, seperti toleransi dan empati
- Memberikan sanksi dan tindakan disiplin terhadap pelaku
- Menjalin komunikasi yang baik antara korban dan pelaku
Penanganan bully yang tepat dapat mencegah terjadinya dampak psikologis yang serius pada korban dan memperbaiki hubungan antara korban dan pelaku.
Kesimpulan
Bully merupakan perilaku yang tidak diinginkan dan dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius pada korban. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mengatasi perilaku tersebut. Lingkungan sekitar, baik itu sekolah maupun tempat kerja, perlu menjalin komunikasi yang baik antara korban dan pelaku, serta memberikan dukungan dan perhatian pada korban agar mereka tidak merasa sendiri dan terisolasi.