Apa yang Dimaksud dengan Transference dan Countertransference?

Banyak orang memiliki masalah pribadi yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Salah satu masalah yang sering ditemukan dalam terapi psikologi adalah transference dan countertransference. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan transference dan countertransference.

Apa itu Transference?

Transference adalah suatu kondisi di mana seseorang memindahkan perasaan, pemikiran, atau perilaku dari masa lalu mereka ke orang yang mereka temui saat ini. Ini terjadi ketika seseorang memproyeksikan emosi atau perasaan yang seharusnya diperuntukkan untuk orang lain ke terapis mereka.

Contohnya, seseorang bisa saja memproyeksikan perasaan cinta atau kebencian yang mereka miliki untuk orang tua mereka ke terapis mereka. Ini terjadi karena terapis memiliki karakteristik yang mirip dengan orang tua mereka.

Bacaan Lainnya

Transference dapat menyebabkan masalah dalam terapi karena dapat membahayakan hubungan antara terapis dan pasien. Jika terapis tidak menyadari transference, maka mereka mungkin memberikan respons yang tidak sesuai dengan masalah pasien.

Apa itu Countertransference?

Countertransference adalah kondisi di mana terapis memproyeksikan emosi atau perasaan mereka sendiri ke pasien mereka. Ini terjadi ketika terapis mengalami kesamaan dengan pasien mereka dalam situasi tertentu.

Contohnya, seorang terapis mungkin merasa terintimidasi oleh pasien mereka karena pasien memiliki kekuatan yang tersembunyi. Terapis mungkin merespon dengan ketakutan atau rasa takut yang tidak sesuai dengan situasi.

Countertransference dapat membahayakan terapi karena dapat memengaruhi hubungan terapis dan pasien. Terapis harus menyadari countertransference untuk menghindari memberikan respons yang tidak sesuai dengan masalah pasien.

Bagaimana Mengatasi Transference dan Countertransference?

Transference dan countertransference dapat sulit diatasi karena terapis harus menyadari perasaan dan emosi mereka sendiri serta pasien mereka. Terapis juga harus memiliki kesabaran untuk mengatasi transference dan countertransference dengan pasien mereka.

Untuk mengatasi transference, terapis harus memahami bahwa perasaan pasien bukanlah tentang terapis, melainkan tentang orang lain di masa lalu mereka. Terapis harus membantu pasien memahami bahwa perasaan mereka bukan tentang terapis.

Sementara itu, untuk mengatasi countertransference, terapis harus menyadari emosi dan perasaan mereka sendiri. Terapis harus belajar untuk mengenali kesamaan mereka dengan pasien dan bagaimana itu dapat memengaruhi terapi.

Kesimpulan

Transference dan countertransference adalah masalah yang sering ditemukan dalam terapi psikologi. Transference terjadi ketika seseorang memindahkan perasaan dari masa lalu mereka ke terapis mereka, sementara countertransference terjadi ketika terapis memproyeksikan emosi mereka sendiri ke pasien mereka. Untuk mengatasi masalah ini, terapis harus menyadari perasaan dan emosi mereka sendiri serta pasien mereka. Terapis harus memiliki kesabaran dan kemampuan untuk mengatasi transference dan countertransference agar terapi dapat berjalan dengan lancar.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *