Pengetahuan a posteriori merupakan jenis pengetahuan yang diperoleh setelah individu mendapatkan pengalaman atau informasi. Dalam bahasa Latin, kata “a posteriori” berarti “setelah pengalaman”. Pengetahuan a posteriori sering juga disebut sebagai pengetahuan empiris karena diperoleh melalui pengamatan atau pengalaman langsung. Pengetahuan a posteriori merupakan konsep penting dalam filsafat dan epistemologi.
Karakteristik Pengetahuan A Posteriori
Pengetahuan a posteriori memiliki beberapa karakteristik. Pertama, pengetahuan a posteriori bersifat kontingen atau tidak perlu terjadi. Artinya, pengetahuan itu tidak dapat diprediksi sebelumnya dan terjadi secara kebetulan. Kedua, pengetahuan a posteriori bersifat bersifat empiris atau dapat diuji melalui pengamatan. Ketiga, pengetahuan a posteriori bersifat individual atau subjektif, artinya setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda.
Contoh Pengetahuan A Posteriori
Contoh pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan tentang rasa makanan. Orang tidak dapat mengetahui rasa makanan sebelum mencoba makanan tersebut. Setelah mencoba makanan tersebut, individu akan memperoleh pengetahuan a posteriori mengenai rasa makanan itu. Contoh lain dari pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan tentang warna. Warna hanya dapat dilihat melalui pengalaman visual, sehingga pengetahuan tentang warna bersifat a posteriori.
Hubungan Pengetahuan A Priori dengan Pengetahuan A Posteriori
Pengetahuan a posteriori berbeda dengan pengetahuan a priori. Pengetahuan a priori diperoleh tanpa melalui pengalaman atau observasi. Pengetahuan a priori bersifat universal dan dapat diterapkan pada semua individu. Pengetahuan a posteriori, di sisi lain, bersifat individual dan tidak universal.
Contoh pengetahuan a priori adalah pengetahuan tentang matematika. Individu dapat memperoleh pengetahuan tentang cara menghitung angka tanpa harus melalui pengalaman atau observasi. Pengetahuan a priori bersifat universal, sehingga dapat diterapkan pada semua individu.
Kritik terhadap Pengetahuan A Posteriori
Pengetahuan a posteriori sering dikritik karena bersifat subjektif dan tidak dapat diuji secara ilmiah. Karena pengetahuan a posteriori diperoleh melalui pengalaman, terdapat kemungkinan individu tersebut memiliki pengalaman yang berbeda. Selain itu, pengetahuan a posteriori tidak dapat diuji secara ilmiah karena tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Kesimpulan
Pengetahuan a posteriori adalah jenis pengetahuan yang diperoleh setelah individu mengalami atau mendapatkan informasi. Pengetahuan a posteriori bersifat kontingen, empiris, dan individual. Pengetahuan a posteriori berbeda dengan pengetahuan a priori yang diperoleh tanpa melalui pengalaman atau observasi. Meskipun demikian, pengetahuan a posteriori sering dikritik karena bersifat subjektif dan tidak dapat diuji secara ilmiah.