Apa Perbedaan Perikanan Air Payau dan Perikanan Air Tawar

Pendahuluan

Perikanan merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Dalam perikanan, terdapat dua jenis utama yaitu perikanan air payau dan perikanan air tawar. Meskipun keduanya berhubungan dengan ikan, namun terdapat perbedaan signifikan antara perikanan air payau dan perikanan air tawar. Artikel ini akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut secara lebih detail.

Definisi dan Lingkungan

Perikanan air payau merupakan kegiatan memanen ikan yang dilakukan di wilayah perairan yang terpengaruh oleh pasang surut air laut. Wilayah ini menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan yang mampu hidup dalam air yang memiliki kadar garam tertentu. Sedangkan perikanan air tawar adalah kegiatan memanen ikan yang dilakukan di perairan yang tidak terpengaruh oleh pasang surut air laut, seperti sungai, danau, dan waduk.

Kondisi Air

Perbedaan pertama antara perikanan air payau dan perikanan air tawar terletak pada kondisi air. Perikanan air payau terjadi di perairan yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan perairan air tawar. Ikan yang hidup di perairan air payau memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi dan mampu bertahan dalam kondisi air yang memiliki kadar garam yang tinggi. Sedangkan ikan yang hidup di perikanan air tawar tidak tahan terhadap kadar garam yang tinggi.

Bacaan Lainnya

Spesies Ikan

Perbedaan kedua terletak pada spesies ikan yang bisa ditemukan di masing-masing jenis perikanan. Pada perikanan air payau, terdapat berbagai jenis ikan seperti udang, bandeng, kakap, dan tuna. Sedangkan pada perikanan air tawar, terdapat ikan seperti lele, nila, gurami, dan patin. Setiap spesies ikan memiliki kebutuhan dan karakteristik habitat yang berbeda-beda.

Metode Penangkapan

Metode penangkapan ikan juga menjadi perbedaan antara perikanan air payau dan perikanan air tawar. Pada perikanan air payau, metode penangkapan yang umum digunakan adalah jaring atau trawl. Karena perikanan air payau umumnya dilakukan di laut terbuka, maka metode penangkapan ini memungkinkan untuk menangkap sejumlah besar ikan sekaligus. Sedangkan pada perikanan air tawar, metode penangkapan yang umum digunakan adalah pancing atau jaring kecil. Metode ini lebih cocok digunakan di perairan yang lebih kecil seperti sungai atau danau.

Potensi Ekonomi

Perbedaan terakhir adalah potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing jenis perikanan. Perikanan air payau memiliki potensi ekonomi yang lebih besar karena jenis ikan yang ditangkap umumnya memiliki harga jual yang lebih tinggi. Selain itu, perikanan air payau juga memiliki potensi ekspor yang lebih besar karena ikan yang ditangkap dapat dijual ke pasar internasional. Sedangkan perikanan air tawar biasanya lebih berfokus pada konsumsi lokal dan pasar domestik.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dijelaskan perbedaan antara perikanan air payau dan perikanan air tawar. Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi kondisi air, spesies ikan, metode penangkapan, potensi ekonomi, dan lingkungan tempat ikan hidup. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai kedua jenis perikanan dan memanfaatkannya secara berkelanjutan untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *