Jika Anda adalah seorang pengusaha atau calon pengusaha, pasti Anda sudah familiar dengan istilah laba. Laba adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Namun, laba tidak hanya sekedar laba biasa, ada juga yang disebut dengan laba supernormal. Lalu, apa itu laba supernormal?
Definisi Laba Supernormal
Laba supernormal adalah laba yang diperoleh perusahaan di atas tingkat normal atau yang diharapkan. Laba ini bisa terjadi karena adanya keunggulan kompetitif dari perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa. Keunggulan tersebut bisa berupa teknologi yang lebih canggih, akses ke bahan baku yang lebih murah, atau kualitas yang lebih baik dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Contoh Laba Supernormal
Contoh sederhana dari laba supernormal adalah ketika suatu perusahaan mampu menjual produknya dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan pesaingnya, namun tetap memiliki pangsa pasar yang besar. Ini menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal.
Contoh lainnya adalah ketika suatu perusahaan berhasil menciptakan produk baru yang belum ada di pasaran sebelumnya. Produk tersebut mungkin memiliki fitur yang lebih canggih atau lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga, perusahaan tersebut bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dan tetap memiliki konsumen yang setia.
Keuntungan dan Risiko Laba Supernormal
Keuntungan utama dari laba supernormal adalah perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya. Hal ini dapat digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis, memperkuat posisi di pasar, atau memberikan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham.
Namun, terdapat juga risiko pada laba supernormal. Jika perusahaan mengandalkan laba supernormal terlalu lama, pesaing dapat menciptakan produk atau jasa yang lebih baik atau lebih murah, sehingga perusahaan tersebut kehilangan keunggulan kompetitifnya dan laba supernormalnya pun hilang. Selain itu, laba supernormal juga dapat menarik perhatian pemerintah atau regulator, yang kemudian dapat mengatur harga atau mengenakan pajak yang lebih tinggi.
Cara Mengukur Laba Supernormal
Ada beberapa cara untuk mengukur laba supernormal. Salah satunya adalah dengan menggunakan konsep ekonomi “rent. Rent adalah keuntungan yang diperoleh oleh sebuah faktor produksi (seperti tenaga kerja atau tanah) di atas biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor tersebut. Jika rent yang diperoleh oleh sebuah faktor produksi lebih besar dari rent normal, maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan di atas biaya normal dapat dianggap sebagai laba supernormal.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan analisis Porter’s Five Forces. Analisis ini mengidentifikasi lima faktor yang mempengaruhi daya saing sebuah industri, yaitu kekuatan supplier, kekuatan pembeli, ancaman pesaing, ancaman produk pengganti, dan tingkat persaingan dalam industri. Jika sebuah perusahaan mampu menguasai faktor-faktor tersebut dan menghasilkan keuntungan yang jauh di atas pesaingnya, maka laba yang diperoleh dapat dianggap sebagai laba supernormal.
Penutup
Secara singkat, laba supernormal adalah laba yang diperoleh perusahaan di atas tingkat normal atau yang diharapkan. Laba ini bisa terjadi karena adanya keunggulan kompetitif dari perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa. Keuntungan utama dari laba supernormal adalah perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya, namun terdapat juga risiko pada laba supernormal. Ada beberapa cara untuk mengukur laba supernormal, salah satunya dengan menggunakan konsep rent atau analisis Porter’s Five Forces.