Jika Anda mengalami sakit gigi, Anda pasti ingin segera meredakan rasa sakit tersebut. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat sakit gigi. Namun, tidak semua obat sakit gigi aman dan bebas dari efek samping. Salah satu obat sakit gigi yang banyak digunakan adalah cap burung kakak tua. Apa efek samping dari obat sakit gigi cap burung kakak tua?
Apa Itu Cap Burung Kakak Tua?
Cap burung kakak tua adalah obat sakit gigi yang berbentuk kaplet. Obat ini mengandung asam mefenamat dan asam benzoat. Asam mefenamat adalah obat pereda nyeri dan antiinflamasi yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Asam benzoat adalah bahan pengawet yang digunakan untuk memperpanjang masa simpan obat. Cap burung kakak tua dapat dibeli di apotek dan toko obat tanpa resep dokter.
Manfaat Cap Burung Kakak Tua
Cap burung kakak tua digunakan untuk meredakan sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta nyeri haid. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, zat yang menyebabkan inflamasi dan rasa sakit. Cap burung kakak tua juga dapat digunakan untuk mengurangi demam.
Efek Samping Cap Burung Kakak Tua
Meskipun cap burung kakak tua merupakan obat yang aman dan efektif untuk meredakan sakit gigi, obat ini dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
1. Gangguan Pencernaan
Salah satu efek samping yang sering terjadi setelah mengonsumsi cap burung kakak tua adalah gangguan pencernaan. Obat ini dapat menyebabkan iritasi lambung, mual, muntah, dan diare. Efek samping ini biasanya terjadi pada orang yang mengonsumsi obat dalam dosis yang tinggi atau dalam waktu yang lama.
2. Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami alergi setelah mengonsumsi cap burung kakak tua. Tanda-tanda alergi meliputi ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, sesak napas, dan pusing. Jika Anda mengalami tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi obat ini, segera hentikan penggunaannya dan hubungi dokter.
3. Gangguan Ginjal
Cap burung kakak tua dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal. Hal ini disebabkan oleh efek samping dari asam mefenamat yang terkandung dalam obat tersebut. Gejala-gejala yang dapat terjadi antara lain pusing, mual, muntah, sakit perut, dan urine berdarah. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi obat ini, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
4. Gangguan Fungsi Hati
Cap burung kakak tua dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Gejala-gejala yang dapat terjadi antara lain sakit perut, mual, muntah, kelelahan, kulit dan mata yang kuning (jaundice). Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi obat ini, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
5. Gangguan Pada Sistem Saraf Pusat
Cap burung kakak tua dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, terutama pada dosis yang tinggi. Gejala-gejala yang dapat terjadi antara lain pusing, sakit kepala, kejang, dan gangguan kesadaran. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi obat ini, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
Cara Menghindari Efek Samping Cap Burung Kakak Tua
Untuk menghindari efek samping cap burung kakak tua, Anda sebaiknya mengonsumsi obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan mengonsumsi obat ini lebih dari yang dianjurkan atau dalam waktu yang lama. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap asam mefenamat atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda memiliki gangguan pada ginjal atau hati. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda sedang hamil atau menyusui.
Kesimpulan
Cap burung kakak tua adalah obat sakit gigi yang aman dan efektif untuk meredakan rasa sakit. Namun, obat ini tidak bebas dari efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain gangguan pencernaan, alergi, gangguan pada fungsi ginjal atau hati, dan gangguan pada sistem saraf pusat. Untuk menghindari efek samping, Anda sebaiknya mengonsumsi obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak mengonsumsinya dalam waktu yang lama.
