Jika Anda bekerja di industri konstruksi atau pernah melihat pembangunan gedung, Anda mungkin telah mendengar tentang istilah WLL dan SWL. Kedua istilah ini sangat penting dalam menentukan kapasitas beban yang dapat dipikul oleh suatu sistem angkat atau peralatan angkat lainnya. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara WLL dan SWL? Mari kita bahas lebih lanjut.
WLL: Working Load Limit
Working Load Limit (WLL) adalah kapasitas beban maksimum yang diperbolehkan untuk diangkat oleh suatu peralatan angkat. Istilah ini digunakan untuk mengukur berapa banyak berat yang dapat ditangani oleh suatu peralatan angkat secara aman dalam kondisi normal penggunaannya. WLL juga dapat digunakan untuk menentukan jenis tali kawat atau rantai yang harus digunakan dalam pengangkatan.
WLL biasanya dinyatakan dalam ton, kilogram, atau pound. Pada umumnya, WLL mencakup faktor keamanan untuk menghindari kegagalan dan kerusakan pada peralatan angkat. Oleh karena itu, WLL tidak sama dengan kapasitas angkat maksimum yang sebenarnya, namun lebih rendah dari kapasitas angkat maksimum yang dimiliki oleh suatu peralatan angkat.
SWL: Safe Working Load
Safe Working Load (SWL) adalah kapasitas beban maksimum yang diperbolehkan untuk diangkat dalam kondisi kerja yang aman. SWL biasanya dinyatakan dalam ton, kilogram, atau pound dan sama dengan WLL. Namun, SWL digunakan untuk menentukan kapasitas beban maksimum dalam kondisi kerja yang tidak normal dan tidak dianjurkan.
Dalam kondisi kerja yang tidak normal, seperti saat terjadi guncangan atau beban bergerak secara tiba-tiba, SWL digunakan untuk menentukan kapasitas beban yang dapat diangkat agar peralatan angkat tetap berfungsi dengan aman. SWL juga dapat digunakan untuk menentukan ukuran dan jenis tali kawat atau rantai yang harus digunakan dalam pengangkatan.
Perbedaan antara WLL dan SWL
Perbedaan utama antara WLL dan SWL adalah bahwa WLL digunakan untuk menentukan kapasitas beban maksimum dalam kondisi normal penggunaan, sedangkan SWL digunakan untuk menentukan kapasitas beban maksimum dalam kondisi kerja yang tidak normal dan tidak dianjurkan. WLL biasanya lebih tinggi dari SWL karena WLL mencakup faktor keamanan untuk menghindari kegagalan dan kerusakan pada peralatan angkat.
WLL juga dapat dianggap sebagai kapasitas beban maksimum yang diperbolehkan secara teoritis, sedangkan SWL adalah kapasitas beban maksimum yang diperbolehkan secara praktis. Oleh karena itu, SWL sering digunakan sebagai patokan untuk menentukan ukuran dan jenis tali kawat atau rantai yang harus digunakan dalam pengangkatan.
Contoh penggunaan WLL dan SWL
Sebagai contoh, jika Anda menggunakan hoist tangan untuk mengangkat beban, Anda harus memperhatikan WLL atau SWL dari hoist tersebut. Jika WLL hoist adalah 1000 kg, maka Anda tidak boleh mengangkat beban yang lebih berat dari 1000 kg. Namun, jika beban yang akan diangkat memiliki risiko jatuh dan mengalami guncangan, maka SWL yang harus diperhatikan. Misalnya, jika SWL hoist adalah 800 kg, maka Anda harus menentukan berat beban yang lebih ringan dari 800 kg agar hoist tetap berfungsi dengan aman.
Perlu dicatat bahwa WLL dan SWL tidak hanya berlaku pada hoist tangan, namun juga pada crane, sling, dan peralatan angkat lainnya. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara WLL dan SWL sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam pengangkatan beban di tempat kerja.
Kesimpulan
WLL dan SWL adalah istilah yang sangat penting dalam menentukan kapasitas beban yang dapat diangkat oleh suatu peralatan angkat. WLL digunakan untuk menentukan kapasitas beban maksimum dalam kondisi normal penggunaan, sedangkan SWL digunakan untuk menentukan kapasitas beban maksimum dalam kondisi kerja yang tidak normal dan tidak dianjurkan. WLL biasanya lebih tinggi dari SWL karena WLL mencakup faktor keamanan untuk menghindari kegagalan dan kerusakan pada peralatan angkat. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara WLL dan SWL sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam pengangkatan beban di tempat kerja.