Pada awal abad ke-20, mobil masih dianggap sebagai barang mewah yang hanya dapat dimiliki oleh orang kaya. Hal ini karena proses pembuatan mobil masih dilakukan secara manual dan memakan waktu yang lama. Namun, segalanya berubah ketika produksi massal di bidang otomotif pertama kali diperkenalkan.
Asal Usul Produksi Massal di Bidang Otomotif
Henry Ford adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep produksi massal di bidang otomotif. Ia mendirikan Ford Motor Company pada tahun 1903 dan pada tahun 1908 ia memperkenalkan Model T, mobil pertama yang diproduksi secara massal.
Sebelum Model T, mobil diproduksi secara custom-made, artinya setiap mobil dibuat sesuai dengan pesanan dari konsumen. Proses pembuatan mobil ini memakan waktu yang lama dan biaya produksinya pun sangat mahal. Oleh karena itu, hanya orang kaya yang mampu membeli mobil pada saat itu.
Prinsip Produksi Massal di Bidang Otomotif
Prinsip produksi massal di bidang otomotif adalah memproduksi barang secara massal dengan biaya yang rendah. Dalam hal ini, mobil diproduksi dengan menggunakan mesin-mesin yang terotomatisasi dan dilakukan oleh pekerja yang terlatih. Proses produksi dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan jigs dan fixture.
Jigs dan fixture adalah alat pembantu yang digunakan untuk mempermudah proses produksi. Jigs digunakan untuk mengarahkan dan menahan bagian-bagian mobil agar dapat dipasang dengan tepat. Sedangkan fixture digunakan untuk memegang dan menahan bagian-bagian mobil yang sedang diproduksi.
Keuntungan Produksi Massal di Bidang Otomotif
Adanya produksi massal di bidang otomotif memiliki banyak keuntungan. Pertama, biaya produksi menjadi lebih rendah karena proses produksi dilakukan secara massal dan menggunakan mesin yang terotomatisasi. Kedua, waktu produksi menjadi lebih cepat sehingga mobil dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak.
Ketiga, harga mobil menjadi lebih terjangkau sehingga orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dapat membeli mobil. Hal ini membuka peluang bisnis baru bagi industri otomotif dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dampak Produksi Massal di Bidang Otomotif
Produksi massal di bidang otomotif memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan industri otomotif dan dunia bisnis secara umum. Dampak positifnya adalah meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya produksi, dan menambah lapangan kerja.
Namun, produksi massal juga memiliki dampak negatif seperti menurunkan kualitas produk dan menciptakan masalah lingkungan. Dalam hal ini, produksi massal di bidang otomotif meningkatkan emisi gas buang dan mempercepat kerusakan lingkungan.
Kesimpulan
Produksi massal di bidang otomotif telah membawa banyak perubahan dalam industri otomotif dan dunia bisnis secara umum. Konsep produksi massal pertama kali diperkenalkan oleh Henry Ford pada awal abad ke-20 dan telah mengubah cara pembuatan mobil dari custom-made menjadi massal. Adanya produksi massal meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya produksi, dan menambah lapangan kerja. Namun, produksi massal juga memiliki dampak negatif seperti menurunkan kualitas produk dan menciptakan masalah lingkungan.