Menulis artikel memang menjadi kegiatan yang menyenangkan, terutama bagi para penulis. Namun, tidak semua penulisan artikel bisa dikatakan baik dan benar. Ada beberapa contoh penulisan artikel yang salah yang perlu dihindari. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 contoh penulisan artikel yang salah.
1. Tidak memperhatikan struktur artikel
Saat menulis artikel, penting untuk memperhatikan struktur artikel. Struktur artikel yang baik akan membuat artikel lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Namun, beberapa penulis sering kali tidak memperhatikan struktur artikel dan membuat artikel yang sulit dipahami. Misalnya, artikel yang tidak memiliki pengantar, isi, dan kesimpulan yang jelas.
2. Penggunaan bahasa yang kurang tepat
Bahasa yang digunakan dalam penulisan artikel juga sangat penting. Beberapa penulis sering menggunakan bahasa yang kurang tepat dan membuat pembaca kesulitan memahami artikel yang ditulis. Misalnya, penggunaan bahasa gaul atau bahasa daerah yang tidak umum digunakan.
3. Tidak memperhatikan tata bahasa
Tata bahasa juga merupakan hal yang penting dalam penulisan artikel. Beberapa penulis sering melakukan kesalahan tata bahasa seperti penggunaan kata yang salah, penggunaan tanda baca yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Kesalahan tata bahasa dapat membuat artikel sulit dipahami dan tidak profesional.
4. Tidak melakukan riset yang cukup
Sebelum menulis artikel, penting untuk melakukan riset yang cukup. Tanpa riset yang cukup, artikel yang ditulis tidak akan memiliki informasi yang akurat dan valid. Beberapa penulis sering kali tidak melakukan riset yang cukup dan membuat artikel yang kurang informatif dan tidak relevan.
5. Menyalin konten dari sumber lain
Menyalin konten dari sumber lain merupakan tindakan yang tidak etis dalam penulisan artikel. Beberapa penulis sering melakukan hal ini untuk mempercepat proses penulisan. Namun, menyalin konten dari sumber lain dapat merugikan pembaca dan membuat artikel kehilangan keaslian.
6. Tidak memperhatikan target pembaca
Ketika menulis artikel, penting untuk memperhatikan target pembaca. Artikel yang ditulis harus sesuai dengan minat dan kebutuhan pembaca. Beberapa penulis sering kali tidak memperhatikan target pembaca dan membuat artikel yang kurang relevan atau tidak menarik bagi pembaca.
7. Tidak memperhatikan gaya penulisan
Gaya penulisan juga merupakan hal yang penting dalam penulisan artikel. Beberapa penulis sering kali tidak memperhatikan gaya penulisan dan membuat artikel yang terlihat kaku dan membosankan. Gaya penulisan yang baik akan membuat artikel lebih menarik dan mudah dicerna oleh pembaca.
8. Tidak memperhatikan SEO
SEO atau Search Engine Optimization merupakan teknik untuk meningkatkan peringkat artikel pada mesin pencari seperti Google. Beberapa penulis sering kali tidak memperhatikan SEO dan membuat artikel yang sulit ditemukan oleh pembaca. Dengan memperhatikan SEO, artikel yang ditulis akan lebih mudah ditemukan oleh pembaca dan mendapatkan lebih banyak pengunjung.
9. Tidak memperhatikan kredibilitas sumber
Ketika menulis artikel, penting untuk memperhatikan kredibilitas sumber yang digunakan. Beberapa penulis sering kali menggunakan sumber yang tidak kredibel dan membuat artikel yang tidak akurat. Dengan menggunakan sumber yang kredibel, artikel yang ditulis akan lebih akurat dan dapat dipercaya oleh pembaca.
10. Tidak memeriksa kesalahan
Setelah menulis artikel, penting untuk memeriksa kesalahan seperti kesalahan tata bahasa, ejaan, dan lain sebagainya. Beberapa penulis sering kali tidak memeriksa kesalahan dan membuat artikel yang kurang profesional. Dengan memeriksa kesalahan, artikel yang ditulis akan lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Kesimpulan
Dalam penulisan artikel, ada beberapa contoh penulisan artikel yang salah yang perlu dihindari. Beberapa contoh tersebut antara lain tidak memperhatikan struktur artikel, penggunaan bahasa yang kurang tepat, tidak memperhatikan tata bahasa, tidak melakukan riset yang cukup, menyalin konten dari sumber lain, tidak memperhatikan target pembaca, tidak memperhatikan gaya penulisan, tidak memperhatikan SEO, tidak memperhatikan kredibilitas sumber, dan tidak memeriksa kesalahan. Dengan menghindari contoh penulisan artikel yang salah tersebut, artikel yang ditulis akan lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca.