Zigot adalah sel yang terbentuk ketika sel telur dibuahi oleh sperma. Proses ini terjadi pada wanita saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Sperma merupakan sel yang diproduksi oleh pria dan memiliki kemampuan untuk membuahi sel telur wanita. Setelah sperma berhasil membuahi sel telur, maka terbentuklah zigot.
Proses Terbentuknya Zigot
Proses terbentuknya zigot dimulai ketika sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium dan masuk ke dalam saluran telur. Pada saat yang sama, sperma yang masuk melalui vagina akan berenang menuju saluran telur dan mencari sel telur yang siap dibuahi.
Saat sel telur dan sperma bertemu, maka terjadi proses yang disebut sebagai fertilisasi. Spermatozoa, atau sperma yang telah matang, akan menembus selaput luar sel telur dan masuk ke dalam sitoplasma. Setelah itu, terjadi penyatuan antara materi genetik dari sel telur dan sperma.
Setelah terjadi penyatuan antara materi genetik dari sel telur dan sperma, maka terbentuklah zigot. Zigot ini akan terus bergerak menuju rahim dan kemudian menempel pada dinding rahim. Proses ini disebut sebagai implantasi.
Proses Implantasi
Proses implantasi terjadi ketika zigot menempel pada dinding rahim yang kaya akan pembuluh darah. Saat zigot menempel pada dinding rahim, maka akan terbentuklah plasenta, yaitu organ yang berfungsi untuk menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin yang berkembang di dalam rahim.
Proses implantasi biasanya terjadi sekitar seminggu setelah fertilisasi. Pada saat ini, zigot memiliki ukuran sekitar 0,1 mm dan terus berkembang menjadi embrio.
Perkembangan Embrio
Setelah terjadi implantasi, zigot akan terus berkembang menjadi embrio. Pada minggu pertama setelah fertilisasi, embrio terdiri dari beberapa sel dan terus berkembang menjadi blastosit. Blastosit adalah struktur yang terdiri dari sel-sel yang akan membentuk plasenta dan embrio.
Pada minggu kedua, terjadi pembentukan lapisan sel yang disebut sebagai lapisan epiblast dan lapisan hipoblast. Lapisan epiblast akan membentuk jaringan tubuh dan organ-organ yang berkembang di dalam rahim, sedangkan lapisan hipoblast akan membentuk kantung kuning telur.
Pada minggu ketiga, terjadi pembentukan lapisan mesoderm yang akan membentuk tulang belakang, otot, dan organ dalam lainnya. Pada minggu keempat, embrio memiliki ukuran sekitar 4 mm dan telah terbentuk jantung yang berdetak.
Peran Hormon dalam Pembentukan Zigot
Pembentukan zigot tidak terlepas dari peran hormon yang diproduksi oleh tubuh wanita dan pria. Hormon pada wanita memiliki peran yang sangat penting dalam proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Hormon pada pria memiliki peran penting dalam produksi sperma.
Hormon estrogen dan progesteron pada wanita juga berperan dalam mempersiapkan rahim untuk menerima zigot yang akan menempel pada dinding rahim. Hormon human chorionic gonadotropin (hCG) juga diproduksi oleh zigot setelah terjadi implantasi dan berperan dalam mempertahankan kehamilan dan mencegah menstruasi.
Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Zigot
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan zigot, di antaranya adalah:
- Usia pasangan: Semakin tua usia pasangan, maka semakin sulit untuk terjadinya pembuahan.
- Kualitas sperma: Jika sperma memiliki kualitas yang buruk, maka akan sulit untuk terjadinya pembuahan.
- Kondisi tubuh pasangan: Kondisi tubuh yang tidak sehat dapat mempengaruhi pembentukan zigot.
- Kondisi lingkungan: Paparan zat kimia atau radiasi dapat mempengaruhi kualitas sperma dan sel telur.
Kesimpulan
Zigot terbentuk ketika sel telur dibuahi oleh sperma. Proses ini terjadi pada wanita saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Zigot akan terus berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin yang berkembang di dalam rahim. Pembentukan zigot dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia pasangan, kualitas sperma, kondisi tubuh pasangan, dan kondisi lingkungan.