Metode Ilmiah : Pengertian, Contoh, Ciri, Kriteria

Metode Ilmiah

Metode ilmiah pastinya menjadi sebuah bahan diskusi saat menekuni subjek metodologi penelitian, dan biasanya anda mencari tahu makna, arti atau defenisi komprehensif dari istilah ini. Untuk itu, silahkan simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Metode Ilmiah

Ilmu atau sains adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.

Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematik berdasarkan bukti fisik. Ketidakpuasan manusia terhadap metode non-ilmiah (unscientific) membuat manusia menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif.

Bacaan Lainnya

Cara berpikir atau logika deduktif berangkat dari premis yang ada dan dianggap benar, sampai pada kesimpulan, yang mestinya benar apabila premis-premisnya benar.

Contoh logika deduktif:

  • Semua pohon mempunyai akar (premis mayor)
  • Sambiloto adalah pohon perdu (premis minor)
  • Kesimpulan: Sambiloto mempunyai akar

Cara berpikir atau logika induktif berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Contoh logika induktif:

  • Tanaman sledri mempunyai daun
  • Tanaman alpukat mempunyai daun
  • Tanaman mangga mempunyai daun
  • Kesimpulan: setiap tanaman mempunyai daun

Dasar Metode Penelitian Ilmiah

Kemudian orang mulai memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut sebagai berpikir reflektif (reflective thinking) yang diperkenalkan oleh John Dewey, yang akhirnya menjadi dasar metode penelitian ilmiah, yaitu:

1. Adanya suatu kebutuhan (the felt need)

Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.

2. Menetapkan masalah (the problem)

Dari kebutuhan yang dirasakan tersebut, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi masalah. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk mendefinisikan dan menetapkan masalah penelitian.

3. Menyusun hipotesis (the hypothesis)

Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang dihasilkan berdasarkan pengalaman, teori dan hukum yang ada.

4. Merekam data untuk pembuktian (collection of data as evidence)

Mengumpulkan data dan dihubungkan satu dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis data untuk mendukung atau menolak hipotesis.

5. Kesimpulan (conclusion)

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dibuatlah kesimpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk menjawab tujuan penelitian. Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan yang berlaku secara umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan tersebut.

Kriteria

Berikut beberapa kriteria ilmiah yang perlu anda pahami, antara lain:

1. Berdasarkan fakta keterangan-keterangan

Berdasarkan fakta keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa harus lah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuaktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda–legenda atau kegiatan sejenis

2. Bebas dari prasangka

Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subyektif. Menggunakan suau fakta haruslah denga alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang obyektif.

3. Menggunakan Prinsip Analisis

Dalam memahami serta member arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua maslah harus dicari sebab-musabab serta pemeahannya dengan menggunakan analisa yang logis, fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagai mana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.

4. Menggunakan Hipotesis

Dalam metode ilmiah, pneliti harus dituntut dalam proses berfiikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti

5. Menggunakan Ukuran Objektif

Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yangobjektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau munuruti hati nurani. Pertimbangan- pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.

6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang harus digunakan, kecuali untuk artibut- artibut tidak dapat dikuantifikasi kan ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan jauhi ukuran-ukuran seperti:sejauh mata saudaram emandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya kuantitatif yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Dengan Metode Ilmiah

Ada lima Langkah yang bisa anda gunakan dalam memecahkan sebuah masalah, antara lain:

Ciri Pendekatan

Meskipun tidak ada konsessus tentang urutan dalam metode ilmiah, metode ilmiah umumnya memiliki ciri pendekatan sebagai berikut:

1. Kritis dan analitis

Mendorong suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan dari bukti yang ada.

2. Logis

Menunjukan pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan dari bukti yang ada.

3. Testability

penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.

4. Objektif

Hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya.

5. Konseptual dan Teoritis

Ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur kosep dan teoritis untuk menuntut dan mengarahkan upaya penelitian.

6. Empiris

Metode ini pada prinsipnya Saudarabersandar pada realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.

7. Sistematis

Mengandung arti suatu prosedur yang cermat.

8. Generalizability

Semakin luas ruang lingkup pengguna hasilnya semakin berguna.

9. Precision

Mendekati realitas dan confidence peluang kerja dari estimasi dapat dilihat;

10. Parsimony

Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya yang diperoleh dari penelitiannya tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.

Kelebihan Metode Ilmiah

Nah setelah memahami ciri dari pendekatan ilmiah sebaiknya anda menjadikan pondasi gold dari metode ilmiah, antara lain:

Kekurangan Metode Ilmiah

Adapun kekurangan dari metode ilmiah, antara lain:

  • Tidak dapat menjawab permasalahan moral dan metafisika.
  • Keterbatasan dalam pengukuran fenomena psikologis/kejiwaan.
  • Keunikan setiap manusia dalam karakter, lingkungan sosial, nilai, gaya hidup dan sebagainya merupakan keutuhan yang sulit untuk dipisah-pisahkan berdasarkan kaidah ilmiah.

BACA JUGA: Pengertian Diksi

Demikian penjelasan seputar metode ilmiah sebagai pengantar mendalami masalah penelitian dan jembatan Ketika fokus dalam dunia penelitian. Jangan lupa membagikan artikel ini yah!

2.3/5 – (3 votes)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA