Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

CP atau Curriculum Program merupakan kurikulum yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Indonesia. Salah satu metode yang digunakan dalam merancang CP adalah metode backward design. Metode ini menjadi pilihan karena memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh metode lainnya.

Apa itu Metode Backward Design?

Metode backward design adalah metode merancang kurikulum dengan mengawali dari pengembangan tujuan pembelajaran dan kemampuan yang ingin dicapai oleh siswa. Metode ini memulai desain kurikulum dari tujuan akhir, kemudian menuju pada tahap pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Metode ini dianggap lebih efektif karena fokus pada hasil yang ingin dicapai dan memastikan bahwa kurikulum dapat mencapai tujuan tersebut.

Keuntungan Menggunakan Metode Backward Design pada CP

Menggunakan metode backward design dalam merancang CP memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

Bacaan Lainnya

1. Fokus pada Tujuan Pembelajaran

Dengan memulai desain kurikulum dari tujuan akhir, metode backward design memastikan bahwa kurikulum memiliki fokus yang jelas pada tujuan pembelajaran. Hal ini membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif dan memastikan bahwa siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

2. Menghindari Pembelajaran yang Tidak Relevan

Metode backward design juga membantu menghindari pembelajaran yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses merancang kurikulum, guru harus mempertimbangkan keterampilan dan pengetahuan yang ingin dicapai oleh siswa. Dengan menggunakan metode backward design, guru dapat memastikan bahwa setiap pembelajaran yang dilakukan memiliki relevansi dengan tujuan pembelajaran tersebut.

3. Memastikan Kurikulum Terintegrasi

Metode backward design juga membantu memastikan bahwa kurikulum terintegrasi dengan baik. Dalam proses merancang kurikulum, guru harus mempertimbangkan bagaimana setiap mata pelajaran dan topik terkait satu sama lain. Dengan menggunakan metode backward design, guru dapat memastikan bahwa setiap pembelajaran terintegrasi dengan baik dan siswa dapat memahami hubungan antara setiap topik yang dipelajari.

Cara Menggunakan Metode Backward Design pada CP

Untuk menggunakan metode backward design pada CP, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya:

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Langkah pertama dalam menggunakan metode backward design adalah menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus jelas dan spesifik, serta harus sesuai dengan standar pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Membuat Indikator Kemampuan

Setelah menentukan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah membuat indikator kemampuan yang dapat mengukur apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Indikator kemampuan harus spesifik dan dapat diukur dengan jelas.

3. Merencanakan Pembelajaran

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan indikator kemampuan, langkah selanjutnya adalah merencanakan pembelajaran. Pembelajaran harus dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan.

4. Menentukan Metode Penilaian

Langkah terakhir dalam menggunakan metode backward design adalah menentukan metode penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator kemampuan. Metode penilaian harus dapat mengukur kemampuan siswa dengan akurat dan adil.

Kesimpulan

Menggunakan metode backward design dalam merancang CP memiliki beberapa keuntungan, di antaranya memastikan kurikulum fokus pada tujuan pembelajaran, menghindari pembelajaran yang tidak relevan, dan memastikan kurikulum terintegrasi dengan baik. Untuk menggunakan metode backward design, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan pembelajaran, membuat indikator kemampuan, merencanakan pembelajaran, dan menentukan metode penilaian.

5/5 – (1 vote)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *