Contoh Kasus Hukum Pidana Materiil dan Formil

Pendahuluan

Hukum pidana materiil dan formil adalah dua hal yang terkait erat dalam proses penegakan hukum di Indonesia. Hukum pidana materiil berkaitan dengan perbuatan yang dianggap melanggar hukum dan berdampak pada korban atau masyarakat, sedangkan hukum pidana formil berkaitan dengan prosedur dan aturan dalam proses pengadilan. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa contoh kasus hukum pidana materiil dan formil di Indonesia.

Kasus Hukum Pidana Materiil

Salah satu contoh kasus hukum pidana materiil yang terkenal di Indonesia adalah kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir Said Thalib pada tahun 2004. Munir tewas di dalam pesawat saat dalam perjalanan ke Belanda dan setelah penyelidikan, terdapat bukti bahwa Munir diracun dengan arsenik. Setelah melalui proses pengadilan yang panjang, terdapat dua terdakwa yaitu mantan Kepala BIN Muchdi PR dan Pollycarpus Budihari Priyanto yang dianggap terlibat dalam pembunuhan Munir.Kasus lain yang terjadi di Indonesia adalah kasus korupsi. Salah satu contohnya adalah kasus korupsi e-KTP yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi di Indonesia. Kasus ini bermula dari proyek pengadaan e-KTP yang diduga dipenuhi dengan tindakan penyuapan, pemalsuan dokumen dan pelecehan wewenang. Kasus ini masih dalam proses pengadilan dan beberapa terdakwa telah dijatuhi hukuman.

Kasus Hukum Pidana Formil

Salah satu contoh kasus hukum pidana formil adalah kasus penangkapan yang dilakukan oleh polisi. Dalam proses penangkapan, polisi harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Salah satu aturan yang harus diikuti adalah tetap menjaga hak asasi manusia dari tersangka yang ditangkap. Jika polisi tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, maka penangkapan tersebut dapat dianggap tidak sah.Kasus lain yang terjadi di Indonesia adalah kasus tindak pidana pencurian. Dalam proses pengadilan, terdapat aturan dan prosedur yang harus diikuti oleh hakim dan jaksa penuntut. Salah satu aturan yang harus diperhatikan adalah pembuktian yang harus dilakukan oleh jaksa penuntut. Jaksa penuntut harus membuktikan bahwa terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana.

Bacaan Lainnya

Kesimpulan

Hukum pidana materiil dan formil adalah dua hal yang terkait erat dalam proses penegakan hukum di Indonesia. Contoh kasus hukum pidana materiil dan formil di Indonesia menunjukkan bahwa hukum pidana harus ditegakkan dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk memahami hak dan kewajiban dalam proses hukum untuk memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *