NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak adalah identitas pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada orang atau badan yang memiliki kewajiban membayar pajak. Seseorang dianggap wajib memiliki NPWP jika memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Berikut ini adalah beberapa kriteria seseorang yang wajib memiliki NPWP.
1. Penghasilan di atas batas tertentu
Seseorang yang memiliki penghasilan di atas batas tertentu wajib memiliki NPWP. Batas penghasilan yang dimaksud adalah sebesar Rp54 juta per tahun atau sekitar Rp4,5 juta per bulan. Jika seseorang memiliki penghasilan di atas batas tersebut, maka dia harus segera membuat NPWP.
2. Memiliki Usaha
Orang yang memiliki usaha, baik itu usaha kecil maupun besar, wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi semua jenis usaha, seperti usaha dagang, jasa, atau usaha lainnya. Sebagai wajib pajak, seseorang dengan usaha harus membayar pajak terlebih dahulu sebelum memperoleh keuntungan dari usahanya.
3. Menjadi PNS atau Pegawai Swasta
Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pegawai swasta, wajib memiliki NPWP. Kewajiban ini berlaku bagi semua golongan dan jabatan, mulai dari pegawai junior hingga pegawai senior. Bagi pegawai yang belum memiliki NPWP, sebaiknya segera membuatnya untuk memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak.
4. Memiliki Rekening Bank
Orang yang memiliki rekening bank juga wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi semua jenis rekening bank, seperti rekening tabungan, rekening deposito, atau rekening giro. Dalam hal ini, bank akan meminta NPWP untuk keperluan administratif atas rekening yang dimiliki.
5. Memiliki Kendaraan Bermotor
Orang yang memiliki kendaraan bermotor juga wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi semua jenis kendaraan bermotor, seperti mobil, motor, atau sepeda. Dalam hal ini, pemilik kendaraan harus membayar pajak kendaraan terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan kendaraannya.
6. Menerima Penghasilan dari Luar Negeri
Orang yang menerima penghasilan dari luar negeri juga wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi orang yang bekerja di luar negeri atau menerima penghasilan dari bisnis yang beroperasi di luar negeri. Dalam hal ini, NPWP diperlukan sebagai bukti bahwa seseorang sudah membayar pajak di Indonesia.
7. Memiliki Tanah atau Bangunan
Orang yang memiliki tanah atau bangunan juga wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi orang yang memiliki tanah atau bangunan di wilayah Indonesia. Dalam hal ini, pemilik harus membayar pajak atas kepemilikan tanah atau bangunan yang dimiliki.
8. Menjadi Orang Asing yang Bekerja di Indonesia
Bagi orang asing yang bekerja di Indonesia, wajib memiliki NPWP. Kewajiban ini berlaku bagi orang asing yang memiliki izin tinggal di Indonesia dan bekerja di perusahaan atau institusi di Indonesia. NPWP diperlukan sebagai bukti bahwa orang asing tersebut sudah membayar pajak di Indonesia.
9. Memiliki Penghasilan dari Investasi
Orang yang memiliki penghasilan dari investasi, seperti saham atau obligasi, juga wajib memiliki NPWP. Hal ini berlaku bagi orang yang memiliki investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dalam hal ini, NPWP diperlukan sebagai bukti bahwa seseorang sudah membayar pajak atas penghasilan investasinya.
10. Menjadi Pengusaha atau Investor Asing
Bagi pengusaha atau investor asing yang berinvestasi di Indonesia, wajib memiliki NPWP. Kewajiban ini berlaku bagi pengusaha atau investor asing yang memiliki usaha di Indonesia atau memiliki saham di perusahaan di Indonesia. NPWP diperlukan sebagai bukti bahwa pengusaha atau investor asing tersebut sudah membayar pajak di Indonesia.
Kesimpulan
Setiap orang atau badan yang memenuhi kriteria-kriteria di atas wajib memiliki NPWP. Dengan memiliki NPWP, seseorang atau badan dianggap telah memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak dan dapat memperoleh segala hak dan keringanan sebagai wajib pajak. Oleh karena itu, segera buat NPWP jika Anda memenuhi kriteria-kriteria di atas dan tidak ingin terkena sanksi atau denda dari pihak pajak.