Orang yang mengabaikan syariat dengan dalih hakikat dan makrifat adalah orang yang menganggap bahwa syariat tidak lagi relevan dalam kehidupan spiritual mereka. Mereka mungkin merasa bahwa mereka telah mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi, dan bahwa mereka sekarang dapat melebihi batas-batas yang ditetapkan oleh hukum Islam.
Namun, pandangan ini sangat berbahaya dan dapat mengarah pada kesesatan spiritual. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa orang yang mengabaikan syariat dengan dalih hakikat dan makrifat berisiko, dan bagaimana kita dapat menghindarinya.
Apa itu Syariat?
Syariat adalah hukum Islam yang ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Syariat mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk ibadah, moral, dan sosial. Tujuannya adalah untuk membimbing manusia ke jalan yang benar dan menghindari kesalahan dan kesesatan.
Syariat juga merupakan fondasi dari seluruh ajaran Islam. Tanpa syariat, Islam tidak dapat dipahami atau diamalkan dengan benar. Oleh karena itu, mengabaikan syariat berarti mengabaikan ajaran Islam secara keseluruhan.
Apa itu Hakikat dan Makrifat?
Hakikat dan Makrifat adalah konsep dalam spiritualitas Islam yang mengacu pada pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat dari segala sesuatu, termasuk diri kita sendiri dan hubungan kita dengan Allah SWT. Pemahaman ini dicapai melalui meditasi, introspeksi, dan pengendalian diri.
Namun, pemahaman hakikat dan makrifat tidak boleh dipisahkan dari syariat. Sebaliknya, syariat adalah fondasi yang harus dipahami dan diamalkan sebelum seseorang dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat dan makrifat.
Bahaya Mengabaikan Syariat
Mengabaikan syariat dapat mengarah pada kesesatan spiritual yang serius. Tanpa syariat, seseorang dapat dengan mudah tersesat dalam keyakinan yang salah atau praktek-praktek yang berbahaya. Dalam beberapa kasus, ini dapat mengarah pada tindakan kekerasan dan terorisme.
Mengabaikan syariat juga dapat mengarah pada kesalahan moral dan sosial. Syariat mengatur hubungan antara manusia dan Allah SWT serta antara manusia dan sesama manusia. Tanpa syariat, seseorang dapat dengan mudah melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Bagaimana Menghindari Bahaya Mengabaikan Syariat?
Untuk menghindari bahaya mengabaikan syariat, kita harus memperkuat pemahaman kita tentang syariat dan mengintegrasikannya dengan pemahaman kita tentang hakikat dan makrifat. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:
1. Belajar Syariat dengan Baik
Untuk menghindari bahaya mengabaikan syariat, kita harus belajar syariat dengan baik. Ini berarti mempelajari Al-Qur’an dan hadis dengan seksama, dan memahami prinsip-prinsip syariat yang mendasar. Kita juga harus mencari bimbingan dari ulama yang terpercaya dan berpengalaman.
2. Integrasi Syariat dengan Pemahaman Hakikat dan Makrifat
Kita harus mengintegrasikan pemahaman kita tentang syariat dengan pemahaman kita tentang hakikat dan makrifat. Ini berarti memahami bagaimana prinsip-prinsip syariat dapat membantu kita mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat dan makrifat, dan bagaimana pemahaman hakikat dan makrifat dapat membantu kita memahami prinsip-prinsip syariat dengan lebih baik.
3. Berpegang Teguh pada Syariat
Untuk menghindari bahaya mengabaikan syariat, kita harus berpegang teguh pada syariat. Kita harus menghormati hukum Islam dan mematuhi prinsip-prinsipnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga harus berusaha untuk memperbaiki kekurangan kita dalam mematuhi syariat dan memperkuat keimanan kita.
4. Menghindari Ajaran Sesat
Kita harus waspada terhadap ajaran-ajaran sesat yang dapat mengabaikan syariat. Kita harus selalu memeriksa ajaran-ajaran tersebut dengan hati-hati, dan mencari bimbingan dari ulama yang terpercaya dan berpengalaman. Kita juga harus mempelajari ajaran Islam dengan seksama untuk dapat membedakan antara ajaran yang sahih dan yang tidak sahih.
Kesimpulan
Mengabaikan syariat dengan dalih hakikat dan makrifat adalah pandangan yang sangat berbahaya dan dapat mengarah pada kesesatan spiritual. Untuk menghindari bahaya ini, kita harus memperkuat pemahaman kita tentang syariat dan mengintegrasikannya dengan pemahaman kita tentang hakikat dan makrifat. Kita juga harus berpegang teguh pada syariat, dan menghindari ajaran-ajaran sesat yang dapat mengabaikan syariat. Dengan demikian, kita dapat menjaga keimanan dan memperkaya spiritualitas kita dengan cara yang sehat dan benar.