Bagi sebagian besar perusahaan, CV atau Curriculum Vitae merupakan salah satu dokumen yang penting dalam proses perekrutan karyawan baru. CV merupakan gambaran singkat mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, serta kemampuan yang dimiliki oleh seorang calon karyawan. Oleh karena itu, pembagian CV menjadi salah satu tahap yang penting dalam proses seleksi karyawan.
Kenapa Pembagian CV Menggunakan Sistem Fase?
Dalam proses pembagian CV, banyak perusahaan yang menggunakan sistem fase daripada kelas. Sistem fase merupakan proses seleksi yang dilakukan dengan membagi calon karyawan menjadi beberapa tahap, dengan setiap tahap memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Setiap tahap memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan untuk bisa lolos ke tahap berikutnya.
Sedangkan pembagian CV menggunakan sistem kelas dilakukan dengan membagi calon karyawan berdasarkan kelas atau level pendidikan yang dimiliki. Dalam sistem kelas, calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi ditempatkan pada kelas yang lebih tinggi daripada calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih rendah.
Keuntungan Menggunakan Sistem Fase dalam Pembagian CV
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan dalam menggunakan sistem fase dalam pembagian CV:
1. Menghindari Diskriminasi
Dalam pembagian CV menggunakan sistem kelas, calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan diutamakan daripada calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih rendah. Hal ini bisa menyebabkan diskriminasi terhadap calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih rendah, meskipun kemampuan dan pengalaman kerjanya sebenarnya tidak kalah dengan calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi.
Dalam sistem fase, calon karyawan dinilai berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerjanya, bukan berdasarkan tingkat pendidikan yang dimilikinya. Hal ini membuat proses seleksi menjadi lebih adil dan tidak diskriminatif.
2. Meminimalisir Bias
Dalam pembagian CV menggunakan sistem fase, setiap tahap seleksi memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan. Persyaratan tersebut bersifat objektif dan tidak dipengaruhi oleh preferensi atau bias dari pihak perusahaan.
Sedangkan dalam pembagian CV menggunakan sistem kelas, calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung dianggap lebih baik daripada calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih rendah, meskipun sebenarnya kemampuan dan pengalaman kerjanya sama.
3. Menilai Kemampuan dan Pengalaman Kerja
Dalam pembagian CV menggunakan sistem fase, calon karyawan dinilai berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerjanya. Hal ini membuat perusahaan bisa lebih mudah menilai kemampuan dan pengalaman kerja calon karyawan secara objektif.
Sedangkan dalam pembagian CV menggunakan sistem kelas, perusahaan mungkin tidak bisa menilai kemampuan dan pengalaman kerja calon karyawan secara objektif karena dianggap bahwa calon karyawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi pasti memiliki kemampuan dan pengalaman kerja yang lebih baik.
Kesimpulan
Dalam proses pembagian CV, perusahaan bisa menggunakan sistem fase daripada kelas. Pembagian CV menggunakan sistem fase memiliki beberapa keuntungan, seperti menghindari diskriminasi, meminimalisir bias, dan menilai kemampuan dan pengalaman kerja calon karyawan secara objektif.