Lakmus Biru dan Perubahan Warnanya dalam Larutan Asam dan Basa

Apakah kamu pernah melihat lakmus biru? Ini adalah salah satu jenis indikator universal yang sering digunakan dalam kimia. Indikator universal adalah senyawa yang dapat menunjukkan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa.

Apa itu Lakmus Biru?

Lakmus biru adalah senyawa organik yang terbuat dari ekstrak tumbuhan. Warna aslinya adalah merah muda, tetapi ketika direndam dalam larutan asam, warnanya akan berubah menjadi merah. Di sisi lain, ketika direndam dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi biru tua.

Lakmus biru adalah salah satu dari beberapa indikator universal yang digunakan dalam kimia. Indikator ini sangat berguna dalam menentukan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa.

Bacaan Lainnya

Cara Kerja Lakmus Biru

Lakmus biru bekerja berdasarkan perubahan pH dalam larutan. pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan, dengan skala pH dari 0 hingga 14. Larutan dengan pH 7 dianggap netral, sementara larutan dengan pH kurang dari 7 dianggap bersifat asam dan larutan dengan pH lebih dari 7 dianggap bersifat basa.

Ketika lakmus biru direndam dalam larutan asam, ion hidrogen (H+) dalam larutan akan bereaksi dengan senyawa lakmus biru. Reaksi ini menyebabkan warna lakmus biru berubah menjadi merah. Di sisi lain, ketika lakmus biru direndam dalam larutan basa, senyawa lakmus biru akan bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) dalam larutan. Reaksi ini menyebabkan warna lakmus biru berubah menjadi biru tua.

Penggunaan Lakmus Biru dalam Praktikum Kimia

Lakmus biru sering digunakan dalam praktikum kimia sebagai indikator untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Sebagai contoh, ketika melakukan percobaan netralisasi, indikator tersebut akan digunakan untuk menunjukkan titik akhir reaksi.

Pada titik akhir reaksi netralisasi, asam dan basa akan bereaksi secara sempurna, dan hasil reaksinya akan menghasilkan air dan garam. Pada titik ini, jumlah ion hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan akan sama, dan pH larutan akan menjadi 7. Ketika larutan tersebut mencapai titik akhir reaksi, warna lakmus biru akan berubah dari merah menjadi biru tua.

Kesimpulan

Lakmus biru adalah salah satu indikator universal yang sangat berguna dalam kimia. Indikator ini dapat menunjukkan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa berdasarkan perubahan warna yang terjadi ketika direndam dalam larutan tersebut. Selain itu, lakmus biru juga sering digunakan dalam praktikum kimia sebagai indikator untuk menentukan titik akhir reaksi netralisasi. Dengan menggunakan lakmus biru, kita dapat mengetahui dengan pasti kapan reaksi sempurna terjadi dan titik akhir reaksi dapat dicapai.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *