Dakwah Rasulullah di Mekkah Antara Sembunyi-sembunyi dan Terang-terangan

Dalam sejarah Islam, dakwah Rasulullah di Mekkah merupakan periode awal dimana ia mulai menyebarkan ajaran Allah SWT. Namun, dakwah ini tidak selalu dilakukan secara terang-terangan. Ada kalanya Rasulullah menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Kali ini, kita akan membahas dakwah Rasulullah di Mekkah antara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

Periode Dakwah Sembunyi-sembunyi

Periode awal dakwah Rasulullah di Mekkah ditandai dengan dakwah sembunyi-sembunyi. Hal ini disebabkan oleh kondisi sosial dan politik yang ada di Mekkah pada saat itu. Pada masa itu, mayoritas penduduk Mekkah beragama politeisme dan mereka sangat fanatik dengan agamanya. Sehingga, ketika Rasulullah mulai menyebarkan ajaran Islam, ia diancam dan dikejar-kejar oleh penduduk Mekkah.

Kondisi tersebut membuat Rasulullah harus menyebarkan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Ia melakukan dakwah kepada keluarga terdekatnya terlebih dahulu, seperti istrinya Khadijah dan sepupunya Ali bin Abi Thalib. Kemudian, ia menyebarkan dakwahnya kepada beberapa sahabat yang telah dikenalnya, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Utsman bin Affan.

Bacaan Lainnya

Rasulullah juga melakukan dakwah secara rahasia di rumah-rumah yang dianggap aman dan tersembunyi. Ia menyampaikan ajaran Islam secara hati-hati dan tidak ingin diketahui oleh penduduk Mekkah. Dalam periode ini, dakwah Rasulullah fokus pada persoalan tauhid dan keimanan kepada Allah SWT.

Periode Dakwah Terang-terangan

Setelah beberapa waktu melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, akhirnya Rasulullah mulai melakukan dakwah secara terang-terangan. Periode ini dimulai setelah sekitar tiga tahun dakwah sembunyi-sembunyi. Kondisi sosial dan politik di Mekkah mulai berubah, beberapa penduduk Mekkah mulai menerima ajaran Islam dan menjadi pengikut Rasulullah.

Ketika dakwah terang-terangan dimulai, Rasulullah mulai menyampaikan ajaran Islam di tempat-tempat umum seperti pasar dan masjid. Ia juga mulai mengajak masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan memperbaiki akhlak. Dakwah Rasulullah menjadi semakin terkenal dan menyebar luas di Mekkah.

Periode dakwah terang-terangan ini juga ditandai dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Rasulullah dijadikan sebagai pemimpin shalat oleh para nabi di Baitul Maqdis. Hal ini merupakan bukti bahwa dakwah Rasulullah semakin diterima dan diakui oleh Allah SWT.

Akhir Kata

Dakwah Rasulullah di Mekkah antara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan merupakan periode awal dalam sejarah Islam. Periode ini menunjukkan bahwa dakwah harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan politik yang ada. Dakwah sembunyi-sembunyi dilakukan ketika kondisi masih belum memungkinkan dan dakwah terang-terangan dilakukan ketika kondisi sudah memungkinkan. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari dakwah Rasulullah ini dan memperbaiki kehidupan kita sesuai dengan ajaran Islam.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *