Apa Itu SKS? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

SKS atau Sistem Kredit Semester adalah salah satu hal yang paling penting dalam dunia perkuliahan. SKS sendiri adalah satuan kredit yang digunakan untuk menentukan beban studi atau bobot mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. SKS juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah skor prestasi akademik yang dicapai oleh seorang mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Pengertian SKS

Sistem Kredit Semester (SKS) merupakan satuan kredit yang digunakan di Indonesia untuk menentukan beban studi atau bobot mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. SKS ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam menentukan jumlah beban studi yang harus diambil dalam satu semester.

SKS juga dapat digunakan untuk mengukur prestasi akademik seorang mahasiswa. Jumlah SKS yang diperoleh oleh seorang mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan apakah seorang mahasiswa lulus atau tidak.

Bacaan Lainnya

Fungsi SKS

SKS memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam dunia perkuliahan, antara lain:

  1. Menentukan beban studi yang harus diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.
  2. Menentukan jumlah waktu kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.
  3. Menentukan bobot mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.
  4. Menentukan jumlah skor prestasi akademik yang dicapai oleh seorang mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Cara Menghitung SKS

Untuk menghitung SKS, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

    1. Kehadiran Mahasiswa

Jumlah SKS yang diperoleh oleh seorang mahasiswa juga tergantung pada kehadirannya dalam kelas. Jika seorang mahasiswa tidak hadir dalam kelas, maka ia tidak akan mendapatkan SKS dari mata kuliah tersebut.

    1. Jumlah Pertemuan

Jumlah pertemuan juga berpengaruh pada jumlah SKS yang diperoleh oleh seorang mahasiswa. Jika jumlah pertemuan lebih sedikit dari yang diharuskan, maka jumlah SKS yang diperoleh juga akan berkurang.

    1. Bobot Setiap Mata Kuliah

Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang berbeda-beda. Ada mata kuliah yang memiliki bobot 1 SKS, 2 SKS, 3 SKS, bahkan ada yang sampai 6 SKS. Oleh karena itu, untuk menghitung SKS, perlu menyesuaikan dengan bobot setiap mata kuliah.

    1. Nilai Akhir Mata Kuliah

Nilai akhir dari mata kuliah juga berpengaruh pada jumlah SKS yang diperoleh oleh seorang mahasiswa. Jika seorang mahasiswa mendapatkan nilai A, maka dia akan mendapatkan 4 SKS. Namun, jika dia mendapatkan nilai C, maka dia hanya akan mendapatkan 2 SKS.

Contoh Penghitungan SKS

Berikut adalah contoh penghitungan SKS:

Mahasiswa A mengambil 4 mata kuliah di semester ini:

  1. Matematika 1 dengan bobot 3 SKS dan mendapatkan nilai A.
  2. Fisika 1 dengan bobot 4 SKS dan mendapatkan nilai B.
  3. Kimia 1 dengan bobot 2 SKS dan mendapatkan nilai C.
  4. Sejarah Indonesia dengan bobot 1 SKS dan mendapatkan nilai A.

Jumlah SKS yang diperoleh oleh Mahasiswa A adalah:

Matematika 1 = 3 SKS x 4 = 12 SKSFisika 1 = 4 SKS x 3 = 12 SKSKimia 1 = 2 SKS x 2 = 4 SKSSejarah Indonesia = 1 SKS x 4 = 4 SKSJumlah SKS = 32 SKS

Kesimpulan

SKS atau Sistem Kredit Semester merupakan satuan kredit yang digunakan untuk menentukan beban studi atau bobot mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. SKS juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah skor prestasi akademik yang dicapai oleh seorang mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Untuk menghitung SKS, perlu diperhatikan kehadiran mahasiswa, jumlah pertemuan, bobot setiap mata kuliah, dan nilai akhir dari mata kuliah. Dengan menghitung SKS dengan benar, mahasiswa dapat menentukan beban studi yang tepat dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Rate this post

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *