Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial (social stratification) lazim juga disebut dengan lapisan masyarakat atau pelapisan sosial menggambarkan kehidupan masyarakat pada umumnya.

Apa itu stratifikasi sosial?

Menurut Petirim A. Sorokin Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hirearkis).

Pertanyaan lain yang mungkin muncul dalam pikiran Kamu adalah sejak kapan manusia mengenal pelapisan masyarakat itu? Nah, lapisan-lapisan dalam masyarakat itu ada sejak manusia mengenal kehidupan bersama dalam masyarakat.

Bacaan Lainnya

Mula-mula pelapisan didasarkan pada perbedaan jenis kelamin, perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, pembagian kerja dan sebagainya.

Semakin kompleks dan maju pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat, maka pelapisan dalam masyarakat semakin kompleks pula.

Terjadinya Stratifikasi Sosial

Bagaimana timbulnya pelapisan sosial?

Nah, selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu.

Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, keshalehan dalam agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat.

Stratifikasi ini dapat terjadi pada setiap masyarakat, bahkan pada masyarakat yang paling sederhana sekalipun. Hanya jarak dan tingkatan antara lapisan-lapisan itu yang berbeda.

Pada masyarakat modern cenderung berobat ke dokter karena tingkatan ekonomi dan pengetahuannya lebih tinggi daripada masyarakat sederhana. Pada masyarakat sederhana cenderung meminta pertolongan pada seorang dukun. (Abdulsyani, 1994).

Sumber dasar terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah suku bangsa (etnis) dan unsur sosial.

Stratifikasi bersumber dari etnis apabila dua atau lebih grup etnis, dimana grup etnis yang satu menguasai etnis lainnya dalam waktu relatif lama.

Stratifikasi yang terbentuk dari sumber sosial, karena adanya tuntutan masyarakat terhadap faktor-faktor sosial tertentu, berdasarkan sistem nilai yang dipkamung berharga.

Ukuran/ Kriteria

Ukuran atau kriteria apa yang digunakan untuk menggololongkan masyarakat ke dalam suatu lapisan? Nah, ada beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk menggolongkan masyarakat pada suatu lapisan (Soekanto, 1982)

1. Ukuran kekayaan

Orang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas.

2. Ukuran kekuasaan

Orang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar menempati lapisan teratas.

3. Ukuran kehormatan

Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan tempat teratas. Ukuran ini sering ditemukan pada masyarakat tradisional, mereka adalah orang-orang yang berjasa dan golongan tua.

4. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan

Menurut Abdulsyani (1994) faktor penentu stratifikasi social, antara lain:

  • Kepemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis
  • Status pekerjaan (dokter, dosen, direktur, perawat)
  • Kesalehan seseorang dalam beragama
  • Keturunan orang terhormat (bangsawan/ningrat/rakyat jelata)
  • Latar belakang rasial dan lamanya seseorang tinggal pada suatu tempat,
  • Status dasar jenis kelamin dan umur

Sistem Stratifikasi Sosial

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang bersifat tertutup. Apa perbedaan kedua sistem ini?

Baiklah akan dijelaskan lebih lanjut!

1. Stratifikasi Sosial Terbuka

Ada kemungkinan anggota masyarakat dapat berpindah dari suatu status ke status lainnya, berdasarkan usaha-usaha tertentu.

Apa contohnya?

Misalnya seorang perawat mempunyai kemungkinan menjadi tokoh agama, menjadi seorang ilmuan jika ia mampu meningkatkan kesalehkamun ilmu pengetahuannya melalui jalir pendidikan.

Seorang petani dapat mengubah statusnya menjadi seorang menteri sebaliknya anak seorang menteri belum tentu dapat mencapai status menteri.

Jadi, stratifikasi terbuka, anggota masyarakat berhak mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri untuk naik status.

2. Stratifikasi Sosial Tertutup

Bagaimana dengan stratifikasi tertutup?

Dalam stratifikasi tertutup terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah status dalam masyarakat. Pada sistem ini kemungkinan untuk masuk status tinggi dan terhormat diperoleh melalui kelahiran atau keturunan.

Apa contohnya?

Contohnya adalah masyarakat India yang mengagungkan kasta atau masyarakat yang menganut paham feodalisme.

Unsur-unsur

Apa saja unsur-unsur stratifikasi sosial itu?

Unsur-unsur baku dalam pelapisan sosial masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan (status)

Kedudukan merupakan tempat seseorang dalam suatu pola tertentu, seseorang dapat memiliki beberapa kedudukan.

Ada dua macam kedudukan yang dikembangkan dalam masyarakat, antara lain:

2. Ascribed status

Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.

3. Achieved status

Kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan itu tidak diperoleh atas dasar kelahiran, tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.

4. Assigned status

Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan. Assigned status sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status.

Artinya apa?

Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang memperjuangkan kepentingan masyarakat.

5. Peranan (Role)

Peranan sosial adalah suatu perbuatan seseorang dengancara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuaidengan status yang dimilikinya.

Status dan peran mempunyai hubungantimbal balik yang dapat menentukan seseorang dalam strata tertentu. Kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan, kewibawaansedangkan peran merupakan sikap tindak tanduk seseorang yang menykamung status dalam kehidupan masyarakat.

Misalnya perawat adalah strata yang didapat melalui pendidikan. Sedangkan perannya adalah memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Dalam menjalankan perannya perawat mempunyai kewajiban harus mampu memberikan asuhan secara profesional. Haknya adalah mendapatkan gaji atas perannya tadi.

BACA JUGA: Perubahan Sosial, Apa sih itu?

Kesimpulan

Dari penjelasan lengkap diatas, kamu bisa menarik beberapa poin intisari, antara lain:

  1. Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
  2. Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama, atau keturunan yang terhormat.
  3. Sistem lapisan sosial terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung jatuh dari lapisan atas ke lapisan bawahnya. Sistem lapisan sosial tertutup tidak memungkinkan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik geraknya ke atas atau ke bawah.
  4. Unsur-unsur stratifikasi sosial adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan diperoleh karena kelahiran (ascribed status), kedudukan yang diperoleh dengan usaha (achieved status), dan kedudukan yang diberikan (assigned status). Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan , yaitu seseorang yang melaksanakan hak dan kewajibannya.
5/5 – (1 vote)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *